Steemit Mempertemukan Saya Mahasiswa Aceh di Kota Hualien

SELALU ada kisah menarik di balik sebuah petualangan. Yeah! Seperti petualangan saya bersama team @dewins kemarin, saat mewakili Indonesia di Festival International Culture yang dihelat oleh Pemerintah Kota Hualien. Siapa sangka Steemit akan membuat saya bertemu dengan mahasiswa Aceh yang tengah menempuh program Master di Kota Hualien

Saya bersama karib saya tiba di lokasi acara pukul 10. 15 Waktu Taiwan. Meskipun saya keluar rumah sepagi mungkin, pukul 06.00. Karena perjalanan yang saya tempuh memang jauh. Di Hingar bingar acara bazar, saya langsung menunggu tempat dimana @dewins berada. Di sana sudah ramai, ada empat cowok keceh dan empat cewek cantik. Mereka adalah model-model Dewins yang akan mengisi fashion nanti. Sedangkan saya bertugas melakukan dokumentasi.

Awal petualangan

Well, tak kenal makanya tak sayang. Peribahasa itu sangatlah nyata. Selain dengan Bang Sandro, saya pun hanya bersaid Hello. Karena dengan ketiga pemuda yang lain, saya belum bertemu apalagi mengenal mereka. Sedari awal, saya memang melihat beliau memang aktif, dan yang paling gencar mengarahkan bagaimana berjalan di atas panggung, bak model papan atas. Yeah! Saya pikir beliau adalah salah satu panitia yang dipilih menjadi model.Sehingga, saya pun merasa cuek, dan melakukan tugas yang telah kami sepakati sejak awal.

Saatnya Fashion Show

Kubah Hualien tribes

Tibalah saatnya perform, Setelah semua siap dan MC mempersilakan mereka naik di atas panggung. Maka masing-masing berusaha menapilkan gaya yang terbaik dari busana yang mereka kenakan masing-masing. Memang dari para cowok yang menjadi model, pembaan luwes dan piawai beliau tunjukan. So, memperkuat dugaan, jika beliau memang bagian dari panitia yang ditugaskan untuk arah gaya di penampilan Dewins.

Menu makan siang

Setelah performed, tibalah saatnya makan siang. Jujur, cacing diperut saya telah meraung. Sedari pagi belum sarapan. Sedangkan arloji di pergelangan tangan menunjukan pukul 01: 15 menit. Lagi-lagi, butuh pengorbanan untuk sebuah pencapaian. Jatah makan siang telah saya dapatkan, tetapi ketika hendak membuka kotaknya, ada saja panggilan untuk minta difoto dari model-model wanita. Maklumlah perempuan paling gak bisa melihat camera, bawaannya selalu ingin bergaya. LOL...

Selesai semua, saya putuskan untuk mencari tempat yang tenang dan menikmati hidangan. Kali ini, saya benar-benar tidak mau diganggu. Saya dan karib saya menikmati nasi kotak pemberian panitia. Di Taiwan tidak akan ada istilah prancisan atau prasmanan yah. Kalau ada acara, panitia akan menjatah nasi kotak, yang disini disebut Pientang. Dengan lahap kunikmati hidangan tersebut, tetapi tak bisa habis. Karena perut kurang kompromi akibat telat mengkonsumsi.

Azhari selalu nyentrik dari model cowok yang lain

Waktunya Wawancara

Untuk pembuatan Video dokumentasi, saya ditugasi mewawacarai model. Tentu saja kesempatan ini tidak saya sia-siakan untuk memilih si Cowok aktif dari para model yang ada. Setelah mewawancarai Sandro, kini giliran cowok tersebut. Wawancara pun selesai, dengan lancar. Karena beliau sepertinya sudah mahir dalam urusan media dan dokumentasi sebuah acara.

Beliau menyebutkan nama: Azhari, asah Aceh Tamiang. Dengan aksen bicara mirip dengan @my451r dan Abang Kurator @levycore. Karena dua kali wawancara on air saya yang berbincang dengan beliau berdua. Terusik hati ingin bertanya, “Maaf ya, mendengar nama dan aksen bicara, kog kayanya Abang berasal dari Aceh?” tanyaku sedikit ragu

Azhari bersama Couple dress @dewins

“Memang iya, Mba. Saya berasal dari Aceh.Saya mahasiswa dari Aceh seorang diri di Hualien ini.” Jawab beliau.

Woahhh. Bak bertemu saudara yang lama tak bersua, saya pun segera bertanya banyak hal tentang postingan rekan-rekan dari Aceh yang saya akses di Steemit. Tentang kedai kopi, yang menjadi tempat favorite kongkow bersama, sebuah makanan yang sering disebut Timpahan. Lalu kopi yang dinamai kopi Sanger. Pokoknya semua saya tanyakan. Untuk mencari Jawaban atas rasa penasaran. LOL...

Sebagai penutup obrolan, saya pun bertanya. “Apakah Abang tahu Steemit?”.

Nah ... Apakah beliau sudah mengakses Steemit atau belum? Tunggu kisah selanjutnya yah. Beliau bernama Azhari, Asal Aceh Tamiang, baru 11 bulan tiba di Taiwan

Taiwan, 13 Agustus 2018

Salam Hangat

@ettydiallova

---

Posted from my blog with SteemPress : https://aksaradiallova.org/2018/08/13/steemit-mempertemukan-saya-dengan-mahasiswa-aceh-di-hualien/

---