Dari Seorang Guru Hingga Penjual Es "Batu" Bandung

Dari Seorang Guru
Hingga Penjual Es "Batu" Bandung

Foto: Es bandung

Sahabat steemian...

Apa kabar sore ini? Semoga sahabat steemian semuanya sehat walafiat, tidak kurang dari suatu apapun, dan tetap kuat menjalankan ibadah puasa ramadan.

Sore ini saya ingin sedikit bercerita tentang seorang teman. Ya... seorang teman yang kesehariannya mengabdikan diri sebagai seorang guru di salah satu madrasah aliyah di kabupaten Bireuen.

Selain mengajar, teman satu ini juga aktif di salah satu organisasi pecinta batu akik aceh, di Bireuen. Maaf, nama organisasinya saya lupa. Beliau sudah aktif di dunia batu akik jauh sebelum boomingnya giok aceh beberapa waktu lalu.

Saking cintanya kepada seni batu akik tersebut, setiap kali diminta dia selalu membawa batu-batu tersebut di kantong celananya. Baik batu yang sudah jadi maupun yang masih berupa bahan baku. Sahabat, itu semua akan beliau berikan, asalkan kita juga rela menukarkannya dengan sejumlah uang. He....

Sahabat steemian...
Selain menjadi seorang guru dan pecinta batu, sahabat tersebut juga manjadi penjual musiman. Saya sebut musiman karena pekerjaan itu hanya dilakoninya ketika bulan ramadah tiba. Bulan tersebut menjadi bulan pembawa berkah bagi semua.

Setiap bukan puasa, sejak hari pertama beliau sudah menjajakan dagangannya pada setiap sore. Es bandung hasil racikannya sendiri menjadi minuman yang dijualnya setiap tahun pada bulan ramadan. Pilihan tempat juga sangat konsisten setiap tahun yaitu di depan simpang geulanggang gampong, sebelah barat mesjid al ikhlas. Atau sebelah kiri dari arah Medan.

Lalu siapakah beliau? Saya kira jika sahabat sering nongkrong sambil ngopi di seputaran kota Bireuen atau lebih tepat lagi di sekitar warung indaco. Pria yang berperawakan tinggi besar, memiliki nama lengkap Efendi, atau biasa disapa pak Pen.

Foto: Beberapa dokumen aktivitas berjualan Pak Pen yang saya abadikan tadi sore, mulai membungkus dagangan, melayani pembeli dari berbagai tingkatan usia

Slamat berjuang kawan, semoga "angin" tidak harus selalu bertiup kencang.

Demikian sahabat steemiat, sedikit cerita tentang sosok di sekitar kita.

Salam,
@farizalm