Menangislah, Karena Ramadan Hendak Pergi - (OASE RAMADAN #16)

in #indonesia6 years ago (edited)

image

Di saat Ramadan mulai memberi aba-aba hendak lepas landas dan want to say good bye, bagaimana sikap seorang mukmin? Sedih, biasa saja, cuek, atau menangis tersedu-sedu?

Semua rasa di atas tak bisa dipaksa sama sekali, hanya keimanan dan ketaatan kita yang mampu menjawabnya. Bagi seorang yang imannya tipis setipis kulit bawang, ia tak pernah gelisah akan Ramadan yang hendak meninggalkan kita.

Berbeda dengan orang-orang yang benar-benar beriman, mereka menangis, mereka takut, dan mereka memperbanyak ibadahnya mengingat belum tentu Ramadan tahun depan dapat bertemu lagi.

Bisa kita bayangkan jika Ramadan ini adalah Ramadan terakhir bagi kita. Tamu agung itu hendak pergi, sementara kita telah menyia-nyiakan waktu tak kita manfaatkan untuk ibadah kepada Allah. Sungguh kita orang-orang yang merugi.

image

Para salaf saleh ketika menjelang terakhir Ramadan meningkatkan alaman-amalan mereka. Melaksanakan qiyamullail, dan rata-rata mereka tidak lagi tidur di rumah, melainkan itikaf di masjid-masjid karena pada 10 terakhir Ramadan keutamaan lebih besar dan di sana ada malam lailatul qadar, malam lebih baik dari seribu bulan.

Selain ibadah di atas, para ulama terdahulu juga melakukan beberapa amalan lainnya seperti: Pertama, memperbanyak sedekah, mencukupi kebutuhan keluarga, dan berbuat baik kepada karib-kerabat dan tetangga, serta menyantuni anak-anak yatim.

Kalau diberi kelebihan dan kecukupan, alangkah baiknya harta ini dimanfaatkan untuk menyediakan buka puasa semampunya bagi orang yang puasa, meskipun sekadar memberi segelas air, karena sekecil apapun kebaikan yang dilakukan di bulan Ramadan, tidak ada yang sia-sia.

Kedua, memperbanyak membaca Alquran. Membaca Alquran disunatkan kapanpun dan di manapun. Selain tempat dilarang membaca Alquran, seperti toilet dan lain-lain. Imam An-Nawawi menjelaskan, membaca Alquran di akhir malam lebih baik ketimbang awal malam dan membaca Alquran yang paling baik di siang hari adalah setelah shalat shubuh. Apalagi kita mampu membaca serta artinya.

image

Ketiga, memperbanyak itikaf di sepuluh terakhir Ramadhan. Hal ini sesuai dengan kebiasaan Rasulullah yang meningkatkan ibadah dengan cara beritikaf di masjid pada sepuluh akhir Ramadhan.

Namun bagaimana dengan kondisi umat kita hari ini, mereka lebih banyak di pusat perbelanjaan atau tempat ibadah. Semoga kita tergolong orang-orang yang beribadah di akhir Ramadan. Kita termasuk orang-orang yang bersedih ketika Ramadan hendak pergi.

image

Selama Ramadan kita sering lupa dan lalai. Kita sibuk mengejar dunia. Sehingga kita menyia-nyiakan bulan agung dan penuh berkah tersebut.

Maka kita sejatinya menangis di depan Allah dalam sujud kita. Kita mohon keampunan, kita mohon agar masih dipertemukan dengan Ramadan tahun depan. Amin ya Rabb. []

Thanks for dropping by

New logo.jpg

Sort:  

Go here https://steemit.com/@a-a-a to get your post resteemed to over 72,000 followers.

jangan underestimate sama mereka yang berbelanja, kita nggak tahu bagaimana kadar keimanan orang lain, bukan berarti ketika mereka berbelanja lantas mereka tidak beribadah kan?

Pokoknya protes sabe hahahahaha.....

Orang berdakwah kok dibilang protes...
Sungguh para Nabi dan Rasul tukang protes? Mengajak kepada yang makruf dan mencegah yag mangkar.

Bukan... Maksudnya ane yang suka kali protes pada akhi.... Begindang....

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64498.18
ETH 3079.08
USDT 1.00
SBD 3.86