Mengenang Orang-orang Dermawan - (OASE RAMADAN #01)

in #indonesia6 years ago (edited)

Setiap kali memasuki bulan Ramadan (bulan puasa), saya selalu ingat kepada orang-orang baik yang pernah kutemui sekitar delapan tahun silam. Waktu itu saya masih berstatus mahasiswa di Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry (sekarang UIN Ar-Raniry).

oase desain.jpg

Melalui seorang teman, saya diminta tinggal di sebuah musala (surau) di daerah Lampineung, Kota Banda Aceh. Surau ini milik lingkungan Malikussaleh, Gampong Kota Baru, Kecamatan Kuta Alam. Ada sekitar empat tahun saya tinggal di sana hingga smester akhir.

Saya diberikan fasilitas gratis, karena sehari-hari di samping saya kuliah, juga diamanahkan menjaga kebersihan, membuka pintu musala, dan mengumandangkan azan setiap waktu salat di sana.

Dengan demikian, ada beberapa manfaat yang saya dapatkan tinggal di sana yaitu salat lima waktu terjaga selalu, tak perlu bayar sewa kos, bayar air, listrik, dan bahkan beras pun ditanggung oleh pengurus musala.

Di kompleks Malikussaleh ini waktu itu ada sekitar 50 kepala keluarga yang tinggal di sana. Saya mengetahuinya karena ketika ada pemilihan umum, saya selalu dilibatkan sebagai panitia pemilihan di gampong tersebut. Rata-rata yang tinggal di sana adalah para pensiunan dari Dinas Pekerjaan Umum Aceh, dosen dan pegawai negeri lainnya.

Setiap hari saya berhadapan dengan orang tua-tua. Di usia mereka, umumnya tidak lagi berpikir untuk dunia, melainkan sibuk memperbanyak amalan untuk akhirat. Mereka sudah menganggap saya sudah seperti anak sendiri.

Jika Ramadan seperti ini, saya merasa orang yang paling bahagia. Saya tak perlu memasak untuk kebutuhan makanan. Sejak dari berbuka puasa hingga sahur, ada saja yang berbaik hati mengantarkan saya makanan.

Orang-orang dermawan yang tak pernah hilang dalam benak saya yaitu Pak Mukhtar, Pak Usop (Yusuf), Pak Sutardi, dan Pak Rusdi. Dari keempat orang ini, hanya Pak Mukhtar yang masih hidup, sedangkan Pak Usop, Pak Sutarji, dan Pak Rusdi telah duluan pergi meninggal dunia dua tahun silam. Semoga Allah berikan tempat yang layak kepada mereka.

Mereka adalah orang yang secara rutin membantu saya ketika masih di sana. Pak Mukhtar selalu membawa saya nasi untuk makan malam selama Ramadan, karena ia tahu bahwa saya sibuk mengurus jadwal orang antar kue saat berbuka, jadwal ceramah, dan imam salat Tarawih di sana. Jadi tak sempat masak sendiri.

berbagi.png
source

Pak Usop, selalu mengetuk pintu pintu kamar saya atau sesekali menelepon untuk sahur di rumahnya bersama keluarganya. Almarhum sangat hobi mengoleksi mobil klasih jenis Volk Wagen dan memodifikasikannya. Pernah sekali motor seken yang baru saya beli bisa dibuat seperti baru oleh Pak Usop, karena di rumanya memiliki peralatan cat aksesoris mobil dan motor.

Pak Sutardi, orang yang sangat berwibawa. Almarhum memanggil saya “ananda”. Ia jamaah yang paling cepat datang ketika Subuh. Bahkan pernah duluan ia datang, ketika pintu masih terkunci dan membangunkan saya. Pak Sutarji pernah membelikan saya sebuah hanphone, karena kebetulan waktu itu handphone saya rusak kecemplung ke laut.

Sedangkan Pak Rusdi, ia orang yang sangat tegas. Saya sering mendapat nasihat dari almarhum. Ia orang yang sangat rapi dan disiplin. Ia selalu mengingatkan saya agar jangan menunda pekerjaan dan jika bekerja jangan pernah melalukan pekerjaan yang sama dua kali.

Ketika lebaran tiba, saya selalu mendapatkan hadiah dari orang-orang di sana. Ada yang kasih sarung, baju lebaran, dan THR. Bentuk bantuan yang lain, ketika hari-hari biasa mereka juga melibatkan saya dalam segala hal sebagai bentuk membantu. Saya berani mengakui, saya selesai kuliah berkat bantuan mereka dan doa kedua orang tua saya. Mereka adalah hadiah yang Allah berikan kepada saya.

27173310_10210765957446034_3622922458175029791_o (2).jpg

Dari cerita singkat orang-orang baik di atas, saya mengambil banyak pelajaran, bawah orang yang dermawan itu pahalanya akan terus mengalir dan diingat orang sampai kapan pun. Sekecil apa pun kebaikan, akan dibalas oleh Allah Swt.

Pada momentum Ramadan ini, mari kita jadikan sebagai bulan bersedekah. Pada bulan yang penuh rahmat ini setiap kebaikan akan dilipatgandakan, termasuk bersedekah. Memberi itu bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi menasihati orang lain (dakwah) dan menolong orang lain juga bagian dari sedekah. Semoga kita menjadi pribadi yang rendah hati dan gemar memberi.[]

THANKS FOR VISITING MY BLOG

new.jpg

Sort:  

terharu membaca cerita ini..... hiks

Akupuuun. Hiks

Thanks ya, kalian sudah membaca cerita saya..

the real story

Bulan ini tidak akan puasa, tidak takut sapi tidak
Allah Taal akan memberimu rosario ini.

maksudnya? Saya tidak mengerti maksud Anda

Rejeki anak yang shaleh 😊

Jika kita menjaga rumah Allah, rezeki kita dijamin.. It's true

Terbukti 👍

Asyik ya jadi cowok, tempat tinggalnya nggak repot mesti harus di kos. Di mushalla pun boleh. Memang orang2 baik itu selalu ada di sekitar kita bila kita terus menebar kebaikan.
Semoga mereka yang sudah almarhum di lapangkan kuburnya di bulan yang penuh berkah ini.

Aaami ya Rabb... Apa yang kita tanam itu yang kita petik

Andai manusia selalu baik antar sesame, terlepas Ramadhan atau bukan Ramadhan yak, indahnya dunia

Terimakasih sudah menggunakan tag #ramadan-tkf

Salam kenal dari Kanada,
download_20180510_175631.jpg

Kita selalu optimis bahwa masih banyak orang-orang baik di dunia ini. Thanks sudah mampir di sini.

Kalo saya bilang sih kisah ini bukan menyentuh tapi heroik

Terima kasih @bangrully sudah singgah

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.032
BTC 63510.75
ETH 3065.54
USDT 1.00
SBD 3.82