Steemian. Hari ini saya mendapatkan kiriman sebuah buku berjudul “Mata Lensa” langsung dari penulisnya, yaitu Adek Berry. Suatu kebahagian bagi saya, ketika saya membuka buku tersebut setelah halaman daftar isi, Adek Berry sorang jurnaslisfoto perempuan yang tangguh itu langsung menulis kata-kata : “Untuk Ilyas Ismail, Semangat dan Kreatif” di bawah tulisan itu, beliau juga membubuhkan tanda tanganya.

Buku yang menceritakan jejak ketangguhan sorang jurnalisfoto perempuan Indonesia, Adek Berry, telah membuka mata saya, bahwa semangat dan kreatifitas jurnalisfoto bukan saja terpahat pada seorang laki-laki, tetapi seorang perempuan Indonesia juga punya semangat baja dalam berkretifitas dan konsisten di bidang jurnalisfoto. Dan beliau juga merupakan soerang jurnalisfoto yang berani dan tangguh di medan mana pun, baik itu di daerah konflik seperti di Afganistan, di daerah targedi bencana alam hingga acara serimonial.

Profesi yang kebanyakan diemban oleh kaum pria ini, dibuktikan Adek Bery wanita kelahiran 14 September 1971 itu, bahwa seorang perempuan pun bisa menjalaninya. Tak heran jika karya foto Adek Berry banyak mendapat penghargaan bergensi di tingkat Nasional dan International. Dari tahun 2000 hingga sekarang, Adek Berry masih tetap berkreatifitas dengan tangguh di Kantor Berita Pranacis , AFP (Agence France-Presse) Biro Jakarta.

Pada artikel ini saya ingin mengatakan bahwa kita semua dapat mencontohi kreatifitas Adek Berry, bahwa peluang berkreatifitas dengan tangguh, bukan saja dapat dilakukan oleh kaum lelaki yang notabene sebagai manusia yang kuat, ternyata seorang perempuan yang sering disebut sebagai kaum yang lemah, juga dapat berkreatifitas dengan semangat baja dan mampu menghadapi segala rintangan, dan tidak lemah dalam segala kondisi. Jujur saya katakan setelah beberapa halaman saya membaca buku Mata Lensa yang saya dapatkan ini, telah memberi saya semangat baru untuk terus berkreatifitas di usia saya yang juga sama dengan Adek Berry yaitu kelahiran tahun 1971.

Melihat sisi pengalaman Adek Berry, ternyata semua orang mempunyai potensi kreatif pada diri kita masing-masing. Mungkin selama ini kita tidak menggunakan potensi itu dengan maksimal. Lihat saja, seorang ibu rumah tangga sekalipun, seperti Adek Berry, masih bisa membagikan waktunya untuk berkretifitas yang sangat luar biasa dan tangguh. Semangat dan ketangguhan jurnalisfoto perempuan Adek Berry, patut kita contoh. Sungguh sangat rugi bagi kita para jurnalis muda yang masih muda belia, tetapi kita tidak mampu menggali potensi keratif yang ada pada pada diri kita, padahal waktu dan kesempatan masih terbentang di hadapan kita semua.

Sedikit artikel tetang buku Mata Lensa yang saya tulis ini, selain meluahkan kebahagian saya mendapatkan motovasi yang beharga dari buku tersebut. Artikel ini juga untuk membangkitkan semangat saya sendiri untuk terus berkreatifitas. Semoga saja artikel ini dapat mengetuk semangat kawan-kawan saya seprofesi dan para steemian semua agar terus konsisten dalam berkreatifitas di platform steemit ini. Jika Steemian semua ingin membaca lebih jauh tetang jejak pengalaman Adek Berry sebagai jurnalisfoto perempuan yang tangguh dan berani dalam segala rintangan, dapatkan segera buku Mata Lensa Oleh Adek Berry di toko-toko buku terdekat. Buku tersebut bukan saja memberi pengalaman beharga kepada kita semua, tetapi buku tersebut juga merupakan motivasi untuk membangkitkan semangat kita semua untuk konsisten dalam berkreatifitas yang tangguh. Salam Semangat, Jangan Tunda Bahagia.

SEMOGA BERMANFAAT. SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA

http://www.steemit.com/@ilyasismail