Bagian 1 : Mengenang Alm.Mamak

in #indonesia6 years ago (edited)

Munafik kalau saya mengaku tidak menangis ketika merangkai tulisan ini. Bagaimana tidak, saya akan menceritakan tentang bidadari yang paling cantik di Syurga-Nya nanti, alm.Mamak.

Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan dari beliau. Tidak akan terbaca bila saya tuangkan ke dalam postingan ini sekaligus. Oleh karena itu, saya akan membagi kisah ini dalam beberapa episode.

Sempat pada saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar, mamak menceritakan tentang pengalaman temannya yang mendapat momen lailatul qadar.

Teman mamak melihat semua pohon yang ada di sekitar rumahnya seakan bersujud akan kebesaran-Nya. Bahkan tubuh teman mamak itu asik BAB aja, seolah sang Kholik ingin hambaNYA ini dalam keadaan bersih.

Begitulah sepenggal cerita beliau yang saya ingat. Dari pancaran mata Mamak kala itu tampak keinginan merasakan momen lailatul qadar seperti yang dialami temannya, meskipun tidak semua manusia memiliki kesempatan yang sama.

Di waktu lain yang saya ingat, mamak sangat ambisius dalam membentuk karakter saya. Masih seperti kemarin ketika beliau membisikan ke telinga saya yang sedang tidur assholatukhairumminannaum berkali-kali hingga saya mau membuka mata dan bangkit untuk shalat subuh. Pernah juga beliau langsung berinisiatif mematikan tombol pada meteran listrik saat saya mengacuhkan adzan maghrib karena sibuk main games.

Saya pernah ketinggalan pesawat dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju Medan karena miskomunikasi dengan teman saya yang memesan tiket 3 tahun lalu. Teguran mamak melalui sms membuat saya malu. Iya, malu karena masih membuat mamak khawatir di usia yang sudah tidak muda lagi.

Bukan saya yang punya kuasa untuk mewujudkan setiap keinginan, tapi Allah Maha berkehendak. Saya tahu benar seberapapun pengorbanan saya kepada beliau tidak pernah sebanding dengan apa yang sudah saya terima sejauh ini. Tapi paling tidak, dulu saya tetap berusaha membujuk beliau untuk mau tinggal bersama saya di Medan, persis setelah saya menikah tahun 2015.

Padahal sudah mau, tapi ditunda. Memang Allah pencipta skenario terbaik. Mamak memang datang ke rumah dan tinggal bersama saya, tapi dalam keadaan sakit.

Ya Allah, belum sempat saya mengajak beliau melihat kota Solo lagi, tempat pendidikan kesehatannya diselesaikan. Apalagi mengabadikan fotonya sedang bertolak di antara Mekah-Madinah menunaikan ibadah haji. Melihat fatih lahir juga tidak sempat, sekitar 2 minggu kemudian Mamak sudah kembali kepada Allah.

Bersambung...

Allahummagfirliwalidiynawarhamhummakamarobbayanisaghira

Sort:  

Semoga kita juga mendapatkan malam lailatul qadar ini

Amin y Allah, makasi bg...

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 66137.63
ETH 3161.38
USDT 1.00
SBD 4.13