Ketika Anakmu Menjadi Pesaingmu

in #indonesia6 years ago (edited)

Bagi siapa saja yang sudah menikah dan telah memiliki anak, tentu saja sangat mengerti masalah "pesaing" ini. Anak, darah dan daging segar yang tumbuh di sisi kita, lambat laun akan berubah menjadi pesaing kita.

Sejak dalam kandungan saja, pasangan hidupmu sudah mulai mengurangi perhatian untukmu. Awalnya rajin buatkan minuman sepulang kerja, atau berinisiatif mengajak jalan-jalan saat weekend, perlahan berkurang dan malah berubah. Dulu, tangannya sering menyentuh wajahmu dan mengusuk punggungmu, tapi belakangan menjadi sedikit egois karena fokus mengurus diri sendiri.

Bagaimana setelah anakmu lahir?
Jangan berharap akan ada momen spesial hanya untukmu! Pasanganmu akan mulai bertingkah seperti emak-emak dan mulai "merepet" tak berujung dengan kesalahanmu. Jadi, dibutuhkan adaptasi yang super duper luar biasa untuk menghadapi keadaan yang demikian.

Apalagi kalau sudah mulai besar. Beuuuuh, menu makan di rumah pun tidak mau kalah berubah. Tingkat kepedasan makanan akan dikurangi menyesuaikan dengan kesanggupan "raja atau ratu" baru. "Enggak apa-apa udangnya enggak disambal yah sayang, biar anak kita juga bisa ikut makan", begitu kira-kira yang kita dengar. Maka, tariklah nafasmu dalam-dalam!

Belum lagi setelah anakmu besar. Hmmmm..., dia akan mulai mengurangi porsi konsumtifmu, entah itu makanan atau minuman. Dia tumbuh laksana "preman setempat", datang untuk menagih "bagian" dari apa-apa yang menjadi makanan dan minumanmu. Fix teman, belajarlah bersabar!

20180706_203109.jpg

Momen anak saya berusaha merebut gelas berisi jus pokat

Cerita di atas hanyalah bagi orang tua yang tidak berpikiran dewasa, mengeluh, dan tidak bersyukur. Padahal, anak merupakan aset hidup terbesar bagi orang tua. Saat kita telah dianugerahi anak, maka kita wajib berkorban dan memberikan semua yang terbaik demi kelangsungan hidup bersama.

Saya tidak menuliskan penjelasan di atas secara serius. Mohon untuk tidak menanggapi dengan serius pula. Terlepas dari benar tidaknya, marilah mengambil hikmah postif dari setiap keadaan yang ada. Yuk belajar Qana'ah berjamaah!

Terima kasih sudah membaca.
Salam pendidik.

@jamanfahmi-1.png

Sort:  

Haha lucu ya bg
Semua orang tua pasti ngerasainnya

Kakak ngerasain jg?
Ttp bersyukur la kita yah kak...

Anak-anak memang begitu, kadang bikin kesel tapi jg bikin kangen

Meskipun begitu, pasangan yg sudah menikah pasti hidupnya akan terasa sepi dan hampa tanpa kehadiran anak-anak 😁

Iyaaa mbak, patut disyukuri smw keadaan yg kita rasakan :)

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63464.16
ETH 3111.33
USDT 1.00
SBD 3.98