Mencari "Mutiara Bangsa" = Memutus Rantai Kemiskinan

in #indonesia6 years ago (edited)

Suatu kehormatan di tahun 2018 ini saya dipilih untuk menjadi salah satu kader surveyer calon siswa baru di sekolah. Pengalaman ini akan sangat berharga mengingat tahun depan saya akan turun langsung keluar kota untuk mengecek keadaan calon siswa baru.

Sesuai dengan niat dan usaha yang telah disampaikan pak Chairul Tanjung yang ingin menyekolahkan anak-anak pintar dari keluarga yang ekonominya kurang mampu, saya dengan tim seakan terpanggil untuk membantu. Bantuan apa yang bisa kami lakukan? Bantuan mencari tahu kondisi langsung di tempat tinggal calon siswa ini.

Foto-foto Calon Siswa Beserta Keluarganya

Melihat kondisi rumah, keadaan perekonomian keluarga, hingga beban yang keluarga calon siswa tanggung sungguh membuat saya terenyuh. Saya yang masih sering kufur nikmat seperti mendapat tamparan keras bila membandingkan antara apa yang saya rasakan dengan apa yang mereka rasakan selama ini.

Makan suka telat karena tidak tersedia bahan makanan, jadinya calon siswa ada yang punya riwayat penyakit maag. Sebagian lagi bertampang kurus sekali, duduk dan mencoba tersenyum ke arah kami di ruangan berdinding semi-permanen (tepas).

Keadaan Tempat Tinggal Calon Siswa

Bagian yang paling mengurai emosi dan kerap meneteskan air mata adalah ketika sang calon siswa ditanya mengenai hal yang lebih sensitif, seperti ada tidaknya hutang dan berapa banyaknya tanggungan orang tuanya (anak). Banyak juga di antara mereka terkadang bergantung hidup serta pendidikan dari kemurahan hati masyarakat tempat mereka tinggal. Dengan catatan, keluarga calon siswa ini didominasi oleh pengontrak.

Kita yakin, tidak ada orang tua yang tidak mau anaknya lebih sukses dari orang tuanya kan? Tak heran, banyak juga penemuan di lapangan bahwa ada oknum calon siswa yang mengatur kecurangan tahap survey ini. Mereka terlalu terobsesi dianggap pantas dipilih untuk mendapat sekolah gratis. Bagaimana perasaan teman-teman bila berada di posisi saya? Sudah didatangi jauh-jauh dari Medan eh info yang diberikan ternyata bohong. Tentu saja kami tak segan untuk mendisfikualisasikan sisw tersebut.

Ada hikmah yang saya ambil dari kegiatan ini. ALLAH masih sayang kepada saya. Pikiran saya langsung dialihkan dengan melihat kondisi memprihatinkan keluarga calon siswa itu. Semoga data yang kami kirimkan ke tim penyeleksi selanjutnya berjalan lancar dan tidak mendatangkan human error lagi.

Pendidikan bisa memutus rantai kemiskinan. Kreatifitas, inovasi, dan jiwa entrepreneurship merupakan modal menghadapi dunia serba digital ini. (CT)

Itulah sebabnya sekolah ini berdiri. Masih banyak anak sekolah berbakat yang pantas untuk diberi beasiswa dalama rangka mengubah perekonomian keluarga. Harapannya agar alumni yang sudah menyebar di Indonesia bisa memyampaikan sedikit-banyak tentang misi memutuskan rantai kemiskinan melalui pendidikan.


Tim Surveyer Medan dan sekitarnya

Mari kita jemput mutiara bangsa ini, meskipun harus sampai ke ujung dunia. Mari kita ciptakan kehidupan asri dan bermartabat demi tercapainya kedamaian yang hakiki.

Terima kasih sudah membaca.
Salam pendidik.

Sort:  

Kereeen x lah.. Proud of u @jamanfahmi..

Hehehe...
Pak CT yg keren kak @irasiregar, bukan kami...

Hi, You Just got an upvote from @steemit.medan, Keep create interesting and original content..!!!
[steemit.medan]

Screen Shot 2018-05-02 at 14.31.56.png

Coin Marketplace

STEEM 0.37
TRX 0.12
JST 0.040
BTC 70162.45
ETH 3540.43
USDT 1.00
SBD 4.79