Menanti Era Perubahan Dalam Menepis Trauma Silam

in #indonesia6 years ago (edited)

Sumber

Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kabupaten Pidie secara geografis terletak pada bagian utara Provinsi Aceh dengan luas wilayah daratan 318.44,77 ha dan luas wilayah lautan 39.845,37 ha. Kabupaten Pidie terdiri atas 23 Kecamatan, 97 Kemukiman dan 730 Gampong (Desa) dengan jumlah penduduk 436.014 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 217.326 jiwa serta perempuan sebanyak 218.688 jiwa.

Mungkin sahabat Steemit yang berasal dari Indonesia semuanya mengetahui bahwa selama puluhan tahun yang lalu Aceh terjebak dalam sebuah konflik bersenjata, kejadian tersebut menjerat berbagai aspek dalam kehidupan masyarakatnya. Situasi itu membuat rakyat Aceh hidup dalam penderitaan dan ketakutan, lalu tanpa siapapun yang pernah menduga sebelummnya, gempa dahsyat berkekuatan 9,3 skala Richter yang diikuti gelombang Tsunami menimpa bumi Aceh sehingga membuat penderitaan rakyat semakin lengkap.

Sumber

Khususnya di Kabupaten Pidie, sebanyak 2.686 jiwa meninggal hilang ditelan gelombang, puluhan rumah dan harta benda masyarakat raib disapu gelombang yang maha dahsyat. ketika itu masyarakat pesisir Pidie telah benar-benar berada di titik nadir penderitaan. Akan tetapi, siapa menduga bahwa musibah maha dahsyat itulah yang justru menjadi pelucut semangat rakyat Aceh untuk bangkit, justru musibah maha berat itulah yang menjadi titik awal bagi rakyat Aceh untuk bangkit dan membangun kembali kehidupannya.

Pasca Tsunami, perlahan namun pasti semua orang mulai menyadari arti pentingnya dari membangun tata hidup yang damai, rukun dan sejahtera, maka baik Pemerintah Republik Indonesia maupun Gerakan Aceh Merdeka atau yang terkenal dengan sebutan GAM serta merta kembali ke meja perundingan untuk menyusun kembali konsep damai yang memang telah sangat lama diimpikan. Dan, keinginan itupun terwujud.

Konflik Pemerintah RI dan GAM yang berlangsung 30 tahun akhirnya secara resmi berakhir. Ini ditandai dengan penandatangan atau kesepakatan (MoU) di Helsinki Finlandia pada tanggal 15 Agutus 2005. Perdamaian ini menjadi tanda dimulainya era baru untuk Aceh khusunya Pidie. Era yang menepis semua trauma masa silam yang gelap, yang menyebabkan anak-anak kehilangan orang tua, perempuan kehilangan suami, anak-anak menjadi yatim piatu. Kegelapan ini sudah berakhir, sebab kita semua berkomitmen mengakhiri semua bentuk kekerasan dan memulai hidup baru.

Sumber

MoU merupakan dasar menuju kemakmuran rakyat Aceh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Yang paling penting sekarang adalah bagaimana damai di Aceh menjadi modal dasar untuk memajukan daerah dan memakmurkan rakyat. Untuk mengejar ketertinggalan akibat konflik puluhan tahun. Apapun yang terjadi di masa lalu biarlah menjadi catatan sejarah yang akan menjadi pembelajaran kepada generasi mendatang.

Semoga kondisi damai dan proses demokrasi yang kini sedang dan telah berlangsung di Aceh dapat terus kita pertahankan. Sebab, kebersamaan sangat penting bagi kita demi mengembalikan harkat dan martabat bangsa yang sempat tercabik cabik di masa lalu, kebersamaan sangat penting bagi kita untuk membangun masa depan yang lebih gemilang.

Regards, @jeulamei


Sort:  

Semoga ini tidak terulang kembali.
Lelah bro .😭😭

Semoga tidak terulang, terulang, terulang-terulang lagi.

Semua itu menjadi pembelajaran bagi yang berfikir, bertusss tulisannya

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 64742.01
ETH 3172.49
USDT 1.00
SBD 4.10