Meugang, Tradisi Buat si Yatim

in #indonesia6 years ago (edited)

Meugang adalah salah satu tradisi di Aceh, Indonesia. Jika ku sentuh keypad dan mengetik arti dari "meugang" maka yang keluar Meugang adalah tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga, kerabat dan yatim piatu oleh masyarakat Aceh, Indonesia.
Begitu juga dengan sejarah terciptanya makmeugang yang telah ada sejak jaman Kerajaan Aceh yang dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636 Masehi), beliau memotong hewan dalam jumlah banyak dan dagingnya dibagikan secara gratis kepada seluruh rakyatnya.[1].

IMG_20180515_173128.jpg

Ilustrasi. Photo by. @jubagarang

Tradisi yang sepatutnya kita jaga, lalu kudapati kisah sedih disudut kejamnya rupiah, dan melambungnya harga daging diantara susahnya lapangan pekerjaan, seakan nilai rupiah tak sebanding dengan keringat yang telah dicurahkan.

Lagi makan daging ya? Selamat menikmati.
Daging yang kubeli lalu dimasak, seakan tak tertelan bila kuingat kisah pilu itu.
Perhatikan saja dan lewati rumah si miskin atau si yatim di sudut lorong kecil desa kita, cobalah hirup, apa ada aroma asap yang menerbangkan bau daging kedalam rongga hidung kita? Janga dengarkan pikiran picik mencoba mencari pembenaran, toh, mereka bisa ngutang. Benar, saya setuju dalam memperoleh daging di hari meugang dan demi menjaga harga diri ngutangpun jadi, dan harus dilunasi sebelum jumpa meugang lagi. Lalu apakah kita pernah bertanya, "sudahkah dia melunasi hutang daging meugang tahun lalu?" Tidak, kita salah dalam mencari pembenaran diri.

"Lihatlah si yatim miskin itu memeluk ibunya dan merengek untuk dibelikan mie ungkot sie, dan dimasakkan kuwah chamche seperti yg kalian makan itu, lihat! Jangan kau tutup matamu, biarlah air dalam matamu bisa ku lihat".

IMG_20180515_161245.jpg

Dok Pribadi. Buaya Kubunuh, Air Matanya Kuambil

Berkaca-kaca mata ini, jika kumasukkan hayalan ini dan ketempatkan sejenak tubuh ini, di tempat kisah si yatim bersama sang ibu seorang diri, mengais rezeki untuk mempersembahkan daging rendang kesukaan buah hati.
Meugang, oh meugang, jangan siksa mereka yang harus menyumbat hidung anak-anaknya dengan kain kafan, agar aroma daging yang dibawa angin tak tercium. Terlalu dramatis katamu? Ya, dramatis. Karena hatimu terlalu keras dan matamu telah memakai reben hitam hingga beningnya air mata mereka tak terlihat.

Tak ada yang melarang kita menyantap nikmatnya hari ini, namun jangan lupakan mereka!
Bagi pemimpin negeriku dan bagi pribadi yang mampu, yang katanya baik hati, beri sedikit hatimu pada mereka rakyatmu atau tetanggamu, seperti yang diberi Sultan Iskandar Muda kala itu.
Atau sudah lupakah kita akan sabda Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi Wassalam:

"Barang siapa yang ingin dilembutkan hatinya dan di penuhi hajatnya, maka usaplah kepala anak yatim, beri mereka makan dari makananmu, niscaya akan lembut hatimu dan terpenuhi segala keinginanmu.(Al Hadfits/Muhktarul Hadits No.15)"[2].

Aku hanya mengoceh dan belum mampu menggalang seubede (sbd) untuk mereka. Jika nanti kusudah mampu, semoga rinduku akan mereka terpenuhi dan masih membeku di ingatan.

Selamat meugang kawan, bersama kawan-kawanmu dan keluargamu sambil tertawa dan menikmati mie sie, kuwah chamche, sie masak mirah, sie masak puteh dan juga sie reundang itu. Jika engkau di perantauan sapalah dan sedekahi segepal daging untuk si yatim, sebagai tanda engkau rindu kampung ini, engkau rindu masakan mak di sana, jika mak dan ayah telah tiada, usaplah kepala si yatim miskin itu, agar rindumu akan mereka obati dengan lantunan syukur dalam hati mereka.

Saleum lam ie mata taloe syedara (salam dalam air mata tali persaudaraan). @jubagarang

MEUDRAT 2 interlen.png

Sort:  

Hello, as a member of @steemdunk you have received a free courtesy boost! Steemdunk is an automated curation platform that is easy to use and built for the community. Join us at https://steemdunk.xyz

Upvote this comment to support the bot and increase your future rewards!

Coin Marketplace

STEEM 0.35
TRX 0.12
JST 0.040
BTC 70884.24
ETH 3570.27
USDT 1.00
SBD 4.76