Baik jadi hinaan, buruk jadi pujian

Dunia sudah terbalik, prilaku manusia juga ikut-ikutan terbalik, penilaian terhadap seseorang bukan lagi dinilai berdasarkan hakikat yang ada. Terkadang orang yang ikhlas berbuat baik belum tentu baik penilaiannya dari orang lain dan sebaliknya perbuatan buruk malah dipuji-puji.

Seseorang melakukan kegiatan amal membantu orang miskin, orang yang sedang ditimpa bencana dan sebagainya, namun ada saja orang yang menjelek-jelekkannya. Segala cara dilakukan oleh orang-orang yang tidak senang melihat orang lain berbuat kebaikan.

Apalagi jika kegiatan-kegiatan amal dilakukan oleh orang-orang yang masuk dunia politik, maka dia akan dianggap melakukan pencitraan, amal yang dilakaukannya dianggap sebagai sebuah kampanye untuk mendapatkan perhatian masyarakat banyak.

Orang berbuat kebaikan akan banyak tantangannya, apalagi jaman yang semakin sulit ini. Orang-orang akan bertanya apa tujuan kita berbuat kebaikan. Ini semua adalah akibat krisis kepercayaan yang dialami masyarakat kita, orang-orang banyak yang tertipu oleh jebakan kebaikan, banyak modus dibalik kebaikan yang diberikan, sehingga orang yang benar-benar ikhlas melakukan kebaikan juga divonis pencitraan.

Sedangkan orang-orang yang jelas-jelas berbuat keburukan bisa dianggap benar, bahkan mendapat dukungan dan pujian. Sebagai salah satu contohnya adalah orang yang dipuji dengan hal yang tercela. Memang ini aneh, ia melakukan hal tercela, tapi dipuji. Ini bisa terjadi ketika kerusakan moral bercampur dengan kerusakan pemikiran. Ketika keburukan dianggap kebaikan. Ketika kemaksiatan dianggap kebajikan. Sikap lancang dianggap keberanian. Sikap rakus dianggap kekuatan. Penipuan dianggap kecerdasan. Kesombongan dianggap kepahlawanan.

Kesimpulannya adalah baik buruk itu dari Allah, maka niat adalah dasar tolak ukur terhadap kebaikan itu. Jika seseorang tulus melakukan kebaikan, biarpun hina dipandangan orang namun hakikatnya Allah tau apa yang dia lakukan. Dan keburukan itu sendiri adalah dosa, walaupun didunia mendapat pujian, hakikatnya dosa tersebut akan dipertanggung jawabkan nanti diakhirat.

Maka jangan berhenti berbuat kebaikan walaupun sekecil pasir, hendaklah kita menghindari dari sifat-sifat sombong, riya' dan takabbur agar apa yang kita perbuat mendapat pujian dari Allah Azza Wajjalla....

---

Sumber gambar : google