Mercu Suar Pun Sudah Diganti GPS, Deh!

in #indonesia6 years ago

Tentunya masih banyak yang paham soal politik mercu suar, kan? Politik yang dilakukan hanya untuk menunjukkan kehebatan di kasat mata saja dan hanya pada "persepsi" yang dibuat, bukan hebat pada fakta dan kenyataan yang sebenarnya. Hal ini tentunya masih terus dilakukan dan memang susah membuat orang itu benar mau belajar dari kesalahan, nafsu itu terlalu mudahnya menguasai. Padahal, mercu suar itu sendiri sudah digantikan fungsinya oleh GPS yang bisa menunjukkan arah lebih akurat lagi. Jadi, percuma saja kalau masih pakai politik mercu suar, karena sekarang ini semua bisa terlihat lebih jelas dan gamblang terutama oleh mereka yang mau berpikir dan benar melihat.


Sumber: https://travelingyuk.com/pulau-mercusuar/17875/


Saya sampai tertawa sendiri mendengar pernyataan seseorang yang meminta untuk tidak berpikir agar tidak terbawa arus yang tidak-tidak. Kalau tidak boleh berpikir lantas harus bagaimana, harus manut saja sementara arus yang salah itu lebih kuat tarikannya dibandingkan dengan arus yang benar. Lagipula kemampuan berpikir adalah anugerah Allah kepada manusia, sehingga berpikir sebenarnya juga adalah salah satu cara untuk bersyukur atas anugerah yang diberikan kepada manusia. Kalau mau hanya menurut saja, Allah sudah menciptakan malaikat dan bila hanya mau menggoda serta menyesatkan, setan juga sudah ada. Manusia diberikan kemampuan berpikir sebagai makhluk paling sempurna, masa lantas dilarang berpikir.

(html comment removed: more)

Kalau masih ada yang terlena dengan segala kehebatan pembangunan sipil dan infrastruktur yang dibangun di negeri ini, dan menganggap bahwa semua itu adalah keberhasilan, saya hanya bisa tertawa dalam hati saja. Saya tidak mau berdebat karena percuma saja, tidak ada gunanya. Benar bahwa pembangunan sipil dan infrastruktur itu penting, tetapi bukan berarti itu adalah bukti keberhasilan dari pembangunan. Percuma saja kalau semua itu dibangun oleh hutang yang kemudian menjadi tanggungan seluruh rakyat Indonesia saat ini dan bahkan sampai anak cucu kita ke depan nanti. Kita sendiri paham bagaimana sulitnya membangun dan maju bila terlilit oleh hutang, lantas kenapa masih juga bangga akan segala yang dibangun bila semuanya adalah hasil dari hutang?!

Sama saja menurut saya seperti istilah dalam bahasa sunda "Hejo ku kuda beureum", atau "Hijau oleh kuda merah", yang maksudnya adalah berpenampilan hebat tapi bukan karena diri sendiri, ya karena hutang. Tampil "wah" dan gaya, seolah kaya dan punya segalanya, tetapi setiap bulan ribet sendiri karena harus bayar hutang yang tak pernah habis-habis. Bagaimana mau habis, soalnya ditambah terus, sih! Lagipula untuk apa gaya-gayaan bila pada akhirnya menyusahkan diri sendiri saja, ada banyak hal lain yang lebih penting daripada sekedar dipandang oleh orang lain. Sederhana dan apa adanya itu jauh lebih menyenangkan daripada pusing terus untuk bayar hutang!

Bila tidak mau berpikir dan apalagi dilarang berpikir, tentunya tidak akan pernah paham apa yang saya maksudkan. Lebih mudah ikut saja dengan trend dan arus yang ada saat ini, yaitu gaya nomor satu dan hutang itu biasa. Pembangunan pun hanya dilihat dari gedung-gedungnya saja, bukan dari isinya, yang membuat politik mercu suar tetap mampu terus ada dan bisa terus mengelabui banyak orang. Memang betul, lebih enak tidak usah berpikir dan terima apa adanya saja, kalau ada masalah tinggal teriak-teriak, protes, atau nangis meraung-raung tidak terima karena kebodohan yang sama. Mana ada pintar yang tidak tahu kesalahannya sendiri, hanya orang yang malas berpikir saja yang selalu mencari jalan pembenaran dan membenarkan kesalahan sekaligus menutupi kesalahannya sendiri, lalu menunjuk jari, deh!

Sudahlah, sekarang ini sudah tidak kena lagi politik mercu suar, bukti itu walaupun diputar balik tetap saja ada yang bisa membuktikan kebenaran yang ada. Teknologi semakin canggih dan semakin banyak juga orang yang tidak mau tertinggal dengan terus berpikir maju ke depan. Walaupun tidak semua, tetapi yang namanya kebenaran itu pasti akan menang, mau diapakan juga tetap kebenaranlah yang menang. Bukan berarti kemudian hanya cukup diyakini, tetapi dengan berpikirlah kemudian kita bisa mengerti dan paham mengapa kebenaran itu akan menang. Buktinya mudah saja, lebih enak bebas dari hutang daripada punya banyak hutang terus, kan?!

Intinya, jangan kebanyakan membodohilah, pada akhirnya kebenaran yang sebenarnya itu akan muncul. Jangan kebanyakan gaya dan diam saja kalau tidak paham.

Bandung, 6 Juli 2018

Salam hangat selalu,

 

Mariska Lubis


Posted from my blog with SteemPress : https://mariskalubis.com/2018/07/06/mercu-suar-pun-sudah-diganti-gps-deh/

Sort:  

Benar sekali ito, politik mercu suar sudah mewabah sampai tingkat provinsi dan kabupaten.bergaya dengan pinjam sini pinjam sana.kalau bahasa kami bilang ginjang roha..sukses buat ito.

Budaya konsumtif dan semuanya seperti dibrainwash untuk menjadi konsumtif harus bisa dilawan dengan bisa menahan diri dan menggunakan skala prioritas serta berpikir lebih panjang dan jauh ke depan. Salam dan sukses selalu.

Setuju dengan kalimat sederhana dan apa adanya itu lebih menyenangkan daripada pusing karena hutang juga pembangunan hebat karena hutang kok bangga.

Duh ini memang yang sedang marak. Seolah bangunan-bangunan megah itu adalah hasil akan suksesnya pemerintahan.

Padahal hutang menumpuk dimana2.

Ya itulah, tidak ada pembangunan yang benar membangun bila hutang makin bertumpuk dan kita semakin banyak kehilangan aset negara.

Tapi tetap para pendukung mereka tidak ingin sedikitpun pemerintahan sekarang digunjing. Saat ini hal bodoh pun lebih penting untuk dibahas di tv. Generasi penerus dicekok i dengan kemudahan yang mengarahkan pada pembodohan massal.

Posted using Partiko Android

Padahal rumus tentram sederhana hidup apa adanya bukan ada apanya, tapi ya itulah ka @mariska..ribet di bikin sendiri

Paling enak ya apa adanya saja dan paling susah memang belajar untuk sederhana dan biasa saja, kita cenderung selalu berlebihan dalam segala hal.

Karena kbanyakan tidak bisa mengendalikan ego dan gengsi ka @mariska, kalo kata bahasa Banten nya mah biar tekor asal kesohor..

Daleem ya Mom
Kita gag bisa menutup mata atas semua ini
Karena kita makhluk yang bisa berfikir
Dan dosa kalau kita diam bila dizolimi
Masa' bayi baru lahir aja udah nanggung hutang

Itulah, apa salah anak-anak kita yang tidak tahu apa-apa, uang yang dicari selama ini dan segala pengeluaran menjadi tak berarti bila masa depan mereka sudah dihancurkan bahkan sebelum mereka lahir.

Pokoknya
Ulah hejo ku kuda berem nya teh

Bener pisan! Biasa we lah... ;)

Ujungnya begitu pure Mbak @mariska.lubis.. Kerenn.. Salam hangat mbak.. :)

terima kasih dan semoga berguna bermanfaat.

Sama-sama Mbak.. :)

Haa... Langsung kak ya. Aku suka kali mendengarnya. Terkadang mereka mikir gampang-gampang saja tanpa Bener-bener mikir.

Kalau mau gampang ya nggak usah mikir, tapi jangan marah kalau diprotes dan dikritik serta berani juga mempertanggungjawabkan akibatnya... itu baru adil dan bijaksana.

hahahaha... kita si mercu tak ber-suar(a) lagi ya Kak..

Hahaha... bisa aja nih dirimu...

Kalau tidak boleh berpikir lantas harus bagaimana, harus manut saja sementara arus yang salah itu lebih kuat tarikannya dibandingkan dengan arus yang benar.

Saya memahami uneq kakak ,kejujuran sekarang lebih murah dihargai, sedangkan kebohongan mahal bagi mereka.

Untuk apa membangun ini - itu , jika kemiskinan saat ini merupakan gabungan yang membentuk citra Indonesia di luar negeri. Bukan hanya kemiskinan di Indonesia yang masih sangat tinggi, tetapi peringkat pengangguran di negeri ini yang terbesar. Predikat sebagai negara dengan kekayaan melimpah dengan sumber alam, sangat berbanding terbalik dengan 'capaian' kemiskinan dan korupsi yang dibayar di negara ini.
ANEHNYA NEGRI INI

Terimalasih kakak @mariska.lubis

Semoga kakak dan keluarga sehat selalu..... Amin ya ALLAH ...

Nggak aneh sebetulnya, karena memang kita sendiri yang tidak mau menjadi diri sendiri dan apa adanya, lebih senang terbuai dan larut dengan pembodohan dan trend yang dibuat sengaja untuk merusak. Jadi, kita sendiri juga yang harus menanggung akibatnya, dan yang parahnya lagi, anak cucu kita ke depan juga jadi harus ikut menanggung akibat kesalahan kita pada saat ini.

Intinya : kita terlalu terbuai dan terlena dengan kebohongan, dan anak cucu kita yang menanggung sebab pilihan yang kita pilih.

Saya merindukan pemerintah membangun bangsa dengan managemen qalbu. Tidak banyak gaya isi gak ada

Kita semua mendambakan pemimpin dan pengurus pemerintahan yang bisa jujur, adil, bijaksana, dan benar-benar berpegang teguh pada kebenaran, serta berani untuk apa adanya.

Coin Marketplace

STEEM 0.33
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 66438.74
ETH 3268.32
USDT 1.00
SBD 4.39