Perjuangan Pun Butuh Kesabaran

in #indonesia5 years ago

Bahkan di tempat terjal, tajam, dan berbatu, Kau berikan banyak kehidupan dan kebahagiaan bagi yang mensyukurinya, sementara bagi banyak yang lain menjadi ketakutan dan kemustahilan.

Tak ada yang mampu kulakukan tanpaMu, ya Allah. Bahkan bersujud dan bersyukur pun tak akan bisa bila bukan karenaMu. Aku ada karenaMu, cinta dan kasih sayangMu yang memberikanku kehidupan. Tak patut aku hanya meminta dan menuntut bila Kau pun hanya selalu memberi.


IMG_20190609_123236.jpg

Fajar baru saja menampakkan wajahnya di batas cakrawala. Tepat sesuai saat dan waktunya, tanpa pernah ingkar janji. Andai berdiri dan sujud itu pun benar berdiri dan sujud, maka tak perlu ada yang takut selain padaNya.

Seorang sahabat yang penuh dengan cinta dan kasih sayang kepada bangsa, negara, dan seluruh umatNya tertawa sekaligus miris. Semangat dan niat baik memberi bagi perjuangan ternyata tidak menghasilkan apa yang sesuai dengan yang diharapkan. Uang sebesar Rp. 20 juta yang disumbangkan hanya untuk membayar tol, belum untuk ongkos transport, penginapan, makan dan lain sebagainya, tidak membuat semua orang memiliki nyali untuk benar berjuang. Hanya seperempat dari mereka yang datang, yang berani turun ke lapangan. Selebihnya, entah barangkali hanya memanfaatkannya untuk bisa jalan-jalan ke Ibu Kota.

Takbir dan pekikan kata "Merdeka" yang terus digaungkan selama ini, tidak membuat nyali itu benar dimiliki. Lebih banyak ketakutan dan lagi-lagi alasan yang sesungguhnya hanyalah bualan yang tidak memiliki keyakinan. Memanfaatkan kebaikan orang lain yang tulus dan ikhlas lebih berani dilakukan daripada bertanggung jawab atas kata-katanya sendiri.

Sungguh menyedihkan memang, namun begitulah fakta dan kenyataan perjuangan di saat ini. Meski dunia ini terus maju dan banyak yang berubah, manusia tetap manusia. Hanya sedikit saja yang benar siap dengan perubahan dan berani berubah. Lebih banyak yang hanya ingin tetapi tak sanggup menghadapi setiap prosesnya dan menjalaninya dengan keberanian, ketulusan, apalagi keikhlasan.

"Ada 1001 cara kita berjuang, tetap semangat!", bintang pemilik hati berkata.

Saya tersenyum dan menjawabnya dalam hati, "Ya. Juga seperti katamu, duhai yang saya selalu rindukan, janganlah menyembah bintang dan bulan, tetapi sembahlah Allah. Hanya dengan cara itu kita sanggup memiliki keberanian dalam berjuang dan diberikan jalan menuju kemenangan".

Hingga detik saya menuliskan ini semua, saya tetap memiliki keyakinan penuh bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik dan yang kita butuhkan. Apa yang terjadi, meski pahit adalah yang kita butuhkan. Biarlah kita semua pun belajar untuk lebih konsisten dengan kata-katanya sendiri, benar ada ketulusan dan keikhlasan di dalamnya agar Allah pun berkenan merestui, meridhai, dan menjawab doa kita semua.

Siapa yang tahu rencana Allah di depan?! Selalu ada hikmah dan maksud baik dari setiap peristiwa. Niat baik tidak cukup bila tidak diiringi dengan jalan yang benar. Segala marah, kekesalan, dan kebencian yang terus tumpah ruah dan membuat mual itu, tidak membuahkan hasil apa-apa juga selain hanya kepuasan diri mampu memaki dan menghina. Saya mungkin salah, barangkali hanya dengan cara dan kata-kata kasar ini sebagian orang mendapatkan kebahagiaannya. Biarlah.

Hati dan kepala saya pun masih berputar, mencari cara dan jalan terbaik. Saya pun hanya mampu memohon untuk diberikan petunjuk, arahan, dan bimbinganNya, sebab saya tidak tahu. Saya tidak akan mampu menemukannya bila bukan karenaNya. Kapan dan waktunya pun saya hanya berserah pada restu dan ridhaNya, sebab semua sesuai dengan saat dan waktunya. Bila sudah saat dan waktunya tiba, saya harus sudah siap, karena itulah saya terus mencoba untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan diri saya sendiri. Saya tidak berani hanya bicara, sebab kata-kata adalah doa dan janji adalah hutang yang hendaknya ditepati dan dilunasi.

Saya memilih tidak mau terbawa arus media dan segala cara yang dilakukan untuk mengalihkan perhatian. Biarlah mereka terus melakukannya, mereka bukan saya, saya adalah saya. Saya memiliki cara saya sendiri juga menghadapi semua ini. Menulis adalah salah satu cara yang saya pilih, itu pun tidak mampu saya lakukan bila bukan karenaNya.

Saya tidak akan memberikan apa yang mereka mau dan inginkan, saya cukup mencoba memenuhi semua yang menjadi kewajiban saya saja. Mengingatkan dan terus menjaga semangat adalah kewajiban, selebihnya adalah pilihan dan semua memiliki kebebasan untuk memilih. Semua pilihan ada resiko dan tanggung jawabnya masing-masing.

IMG_20190609_123458.jpg

Jika ikhlas adalah buah dari sabar, dan sabar adalah buah dari iman dan keyakinan, maka saya hanya menantikannya saja. Toh fajar akan selalu muncul kembali setelah gelap, tepat pada waktunya. Matahari selalu ada meski tertutup awan dan tidak menampakkan wajahnya.

"Sabar, ya sahabatku sayang! Tetaplah semangat dan yakinkan hatimu."

Semoga berguna dan bermanfaat.

Bandung, 8 Juni 2019

06:13 WIB

Salam hangat selalu,

Mariska Lubis

Teruntuk sahabatku : Sam yang begitu tulus dan terus bersemangat dalam berjuang! Selalu ada banyak cinta untukmu, Sam!

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64243.42
ETH 3152.93
USDT 1.00
SBD 4.28