[KOPI] Cerita Tentang Warkop Dan Cafe

in #indonesia6 years ago (edited)

Apakabar sahabat steemian dimanapun anda berada, senang sekali bisa bersama-sama dengan anda malam ini. Malam ini saya akan membahas masalah Warkop VS Cafe. Karena kita semua tau, mayoritas masyarakat kita khususnya warga Aceh, itu hampir 100% penyuka kopi. Kopi itu memang identik dengan orang Aceh, termasuk saya.


image
Source

Dulu saya pernah usaha buka warung kopi, dan pelanggan saya banyak, karena saya punya cara-cara jitu, beda dengan warung-warung lainnya. Kalau warung-warung kopi, biasanya kan buka 24 jam. Nah, kalau warung kopi saya nggak. Warung saya buka jam 24. Dan penghasilan saya waktu itu sekitar 10 juta, itu kalau banyak dompet yang ketinggalan . kemudian keuntungan juga diwarung kopi adalah, kita bisa makan sambil kaki diangkat, kalau dia nggak mau bayar, baru saya suruh angkat kaki.

Terus keuntungan diwarung kopi, kita bisa langsung tau makanan itu, langsung dicomot, nggak pakek nunggu pesan. Kalau di cafe, kita lihat menunya, ini bentuknya gimana sih ?, pesannya banana, keluarnya juga pisang goreng. Jadi kita tidak bisa membayangkan apa yang akan kita makan, itu kalau di cafe, lebih enak diwarung kopi.

Kopi atau tepatnya bibit kopi, ini masuk ke Indonesia tahun 1696, itu berasal dari gubernur Belanda di Malabar, yang mengirim pada gubernur Belanda di Batavia. Jadi kopi mulai ditanam di Indonesia tahun 1699, karena pengiriman tahun 1696, kopi musnah terkena banjir. Akhirnya dikirim lagi tahun 1699.


image
Source

Mengenai warkop dan cafe, kenapa saya begitu mencintai warung kopi, seakan itu menjadi bagian dari hidup keseharian saya, itu karena diskusi. Diskusi yang kita sajikan diwarkop, itu selalu penuh makna, beda dengan di cafe ya ? Kalau di cafe itu pembicaraannya selalu tidak masuk akal, lebay, selalu yang dibicarakan itu gaul-gaul, tren, style, dan sebagainyalah.

Selalu yang dibicarakan tren-tren masakini, beda dengan diwarkop. Diwarkop itu yang duduk biasanya, aktivis-aktivis, mahasiswa-mahasiswa, yang punya idealisme, dan disitu kita membicarakan tentang negara, dan bangsa ini. Ide-ide reformasi itu tercetus diwarkop, dan pembangunan itu biasanya, ide-ide , semua masalah negara dan bangsa ini banyak lahir diwarung kopi. Diskusi diwarung kopi itu sangat bermakna mendalam, ini yang membuat saya cinta dengan warung kopi.


image
Source

Sebenarnya dulu, saya pernah sekali nongkrong di cafe, waktu itu saya dan teman saya lagi nunggu seseorang, kebetulan dia rumahnya dekat cafe. Dan saya lihat, itu faktor ekonomi itu sebenarnya tidak jadi pencetus , yang membedakan kita nongkrongnya. Karena kalau boleh jujur, di cafe juga banyak fakir, yaitu fakir Wifi.

Jadi sebenarnya, kalau kopi itu nggak usah muluk, tapi yang sesuai dengan selera dan lidah kita orang nusantara, yang gampang-gampang saja. Karena kopi itu juga mengandung filosofi, misalnya kayak torabika. Torabika itu sekarang didambakan oleh masyarakat nusantara, menjelang pemilu nanti.
Torabika : Tokoh Rakyat Bijaksana Dan Kalem. Jadi kita ini ngomong yang sederhana, nggak usah tinggi-tinggi. Dari hal-hal yang kecil, kita bisa menemukan sesuatu yang besar.

Jadi misalnya warkop, itu ngapain harus takut sebenarnya sama cafe, warkop itu bisa saja maju, kayak misalnya pelayannya kayak wanita ini, Sabina Atynbekova, pasti pengunjung warkopnya membludak 😃.


image
Source

Terus musiknya, kita sesuaikan dengan selera pengunjung, misalnya warkop musik "Rock N' Roll". Jadi masalah warkop itu nggak perlu minder, pelayanannya cantik-cantik, musiknya kita sesuaikan, bagaimana kita merubah mindset kita sebagai warkop yang bisa diinginkan semua lini. Jadi nggak usah takut. Cafe itu banyak yang bersaing, banyak yang runtuh, sedangkan warkop nggak. Kalau kita mampu merenovasi, apa yang saya dikatakan warkop itu tadi, pelayanannya cantik, musiknya mengikuti zaman, pasti warkop makin populer.

Kalau menurut saya, bila kita ke cafe, jangan lihat dari musiknya, tapi fokus ke kopinya, karena bagaimanapun kopi itu sama seperti kenangan pahit bersama mantan. Mungkin pahit, tapi bisa bikin kita melek, dan siap maju, bangun dari mimpi, untuk meraih masa depan.

Dan kopi Indonesia tahun 1714, sudah menjadi minuman Raja Luois 14 di Perancis, kita tepuk tangan untuk kopi kita, itu dari sisi histori. Dari sisi sastra, kopi adalah tempat karya-karya sastra besar hadir, sehingga ada satu buku, minum kopi bersama arwah. Dan untuk pejabat tinggi, dan ilmuwan yang sejati, jauh lebih mulia minum kopi daripada kopi paste karya ilmiah orang lain.

Sekian dulu postingan saya saya malam ini, saya berharap moga-moga dapat bermanfa'at untuk kita semua, saya pamit undur diri, bila tak ada halangan melintang, jumpa lagi dengan postingan saya berikut, terimakasih untuk anda yang telah berkenan meluangkan waktunya membaca postingan saya yang sederhana ini.

~ Keep Writing ~

image

Salam Sahabat Inspiratif

Sort:  

Postingan yang bagus dan banyak warna

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 66095.77
ETH 3184.92
USDT 1.00
SBD 4.12