Hilangnya Lagu Anak-Anak Bagai Ditelan Bumi

midiagam (70)in #indonesia • 6 years ago (edited)

Zaman sekarang saya sudah jarang mendengar lagu anak-anak ditelevisi. Setahu saya, gimana nggak hilang, tempat wadah untuk lagu anak-anak itu, baik radionya, televisinya, medianya juga, sekarang sedikit sekali, kurang sekali. Terus anak kecil sekarang lagunya sudah mulai misalnya, Noah, wali , ntah wali siapa. Saya agak prihatin dan mengharapkan lagu anak-anak itu untuk kembali.

Source

Karena terus terang, bisa untuk kita meneliti, bahwa moral degradasi. moral yang ada dibangsa kita, itu berasal dari lagu anak-anak. Sekarang banyak sekali kalau kita lihat generasi kemayu, itu bersal dari lagu anak juga, dan sekarang banyak yang menghilang, itu berdasarkan isu yang beredar dimasyarakat, karena orang tuanya tidak berani memberitahu realita yang sesungguhnya terjadi dimasyarakat.

Sekarang gini, bukan berarti banyak musisi-misisi kita yang berupaya memperjuangkan lagu anak-anak. Aura Kasih dan Syahrini, sudah pernah berusaha memperjuangkan itu. Mereka menyanyikan lagu anak-anak, tapi ternyata tidak ada pengaruhnya, misalnya kera sakti itu coba dinyanyikan Aura Kasih pasti konotasinya jadi berbeda

🎵 Ada seekor kera terpuruk 🎶 terpenjara digunung tinggi 🎶 tempat hukuman para dewa 🎶 bertindak sesuka hati 🎶 loncat kesana-kesini 🎶 hiraukan semua masalah 🎶 dimuka bumi ini 🎶 mari semua berdansa denganku 🎶 dekap aku dan peluk aku 🎶 dengan irama yang menggoda 🎶 lepas hasrat diriku 🎶🎵.

Mungkin maksudnya baik, hasrat untuk melindungi binatang liar, kera terkurung digunung. Tapi kalau Aura Kasih yang bernyanyi, punya kesan sama kera itu jadi berbeda.

Source

Syahrini berusaha menyanyikan lagu keluarga cemara, itu menjadi keretakan di rumah tangga Ara dan Euis. Syahrini berusaha membudayakan lagu anak-anak, itukan menceritakan keluarga yang harmonis. Bayangkan ketika Syahrini yang menyanyikan lagu keluarga cemara, 🎵 Harta yang paling berharga 🎶 adalah keluarga 🎶 terimakasih emak 🎶 terimaksih abah 🎶 engkau putar cerita 🎶 sehingga aku yang salah 🎵
Terus dia tuduh tidak sampai disitu, Syahrini melanjutkan kembali lagunya.

Source

🎵 kau selalu permainkan waktu 🎶 kau menciptakan tentang ❤ 🎶 biarlah kau tau 🎶 rasa pada kami 🎶 anak-anak yang siap berbakti🎵

Jadi disini saya ingin berpesan, mungkin para musisi kita sudah berusaha yang terbaik untuk menyelamatkan, karena menurut saya lagu anak-anak adalah salah satu filter, yang bisa menahan kita dari sikap kekanakan.

Jadi anak-anak itu apa adanya, kita harus bisa belajar dari anak-anak. Anak itu ya anak, mau jelek, mau cakep, dia bisa santai keman-mana, tanpa kehilangan percaya dirinya. Coba kalau seperti orang dewasa jelek, keluar saja nunggu sepi. Kita harus bisa belajar dari anak, bahwa anak itu bisa apa adanya.

Saya masih ingat yang waktu ada suatu peraturan, dimana kita mau membeli barang, ada instruksinya dengan jelas pakek bahasa Indonesia. Contohnya lagu juga harus juga dilakukan seperti itu. Kayak lagu 🎵Ambilkan bulan bu 🎶 untuk menerangi 🎶 malamku yang gelap🎵 kurang lebih seperti itu liriknya. Nah, disitukan nggak dijelaskan bagaimana cara mengambil bulan. Bagaimana anak, kalau misalnya, anda itu sebagai ibu, anak anda nanya, "Ambilkan ku bulan bu" ! Anda pasti bingung, mengambilnya seperti apa, bagaimana caranya, kapan mengambilnya. Jadi, kurang memahami.

Nah, sebagai orang tua, kita juga harus mengajarkan hal-hal positif, seperti jangan diskriminasi. Dipelajaran sekolah juga diajarkan. Nah, lagu anak-anak, kadang kalau diskriminatif, contoh kayak lagu abang tukang bakso, mari kesini. Nah, bagaimana dengan abang-abang yang lain, misalnya abang mie ayam, abang cendol, abang gado-gado, ya kan ? Kalau yang terakhir ini, yang sudah terlalu tidak bisa diterima orang tua, karena begini, bisa menimbulkan trauma kalau menyanyikan lagu anak-anak. Kan biasanya prosesnya habis menyanyi, bikin video klip dan lain-lain, itu bisa menimbulkan trauma menurut saya. Karena kadang kala anak itu ketika buat video klip, bisa jadi trauma, paranoid, terus akhirnya. Seperti contohnya Joshua, bintang video klipnya siapa dulu ? Tukul ! Nah trauma ya kan ?

Source

Saya saja trauma, apalagi anak kecilkan, itu maksud saya. Itu saja dari saya sebagai masyarakat yang peduli dengan dunia anak-anak.

Jadi, kalau spesifikasi ke lagu anak-anak adalah, lagu anak yang mudah dicerna, melodinya mudah dinyanyikan, kalimatnya tidak panjang, dan semua lirik-liriknya yang edukatif. Kan kalau dunia anak belajar sambil bermain. Misalnya belajar matematika, tekotek, kotek-kotek, anak ayam turunlah dua, mati satu tinggal satu. Coba kalau satu juta, kan kemampuan anak ada batasnya. Jadi menurut saya dunia anak adalah belajar, bermain tadi. Lepaskanlah anak itu, bebaskan untuk berekspresi, arahkan mereka, buka kesempatan para media, rangkul semua para pencipta lagu anak, berikan kesempatan, harus selalu gembira.

Saya sangat mengharapkan ada regenerasi, karena mungkin sudah jarang sekali ada penyanyi cilik. Berikutnya menurut saya, bagus sekali ada lagu anak-anak yang mendidik, karena lagu anak itu memiliki nilai-nilai, dan berikutnya lagu Tasya Kamila juga "Takut gelap ".

Source

Itu mengajarkan kepada anak-anak, untuk takut kepada orang berwajah gelap. Produsernya juga harus berisi, jadi bisa menseleksi, jadi produsernya harus yang tepat.

Saya akan bicara lagi ke hal yang lebih luas. Lagu itu bukan hanya lirik, bukan hanya musik, lagu itu pengaruhnya secara psikologis itu luar biasa. Saya punya program, ini tahun 2018, ini saya akan merekrut 10 anak kecil, saya tunggu sampai besar, karena pasar kita tentang lagu anak-anak sedang tidak diminati. Jadi saya akan kumpulkan 10 anak, saya tunggu sampai besar, biar nyanyi lagu dewasa. Okelah saya tutup poin saja, puncaknya satu, kita memang kehilangan, dan merindukan lagu anak, saya berharap muncul lagu anak, tapi ada satu pesan, anak itu titipan, bukan untuk diperjual belikan.

SEKIAN.

~Keep Writing~