TRAVELLING family to Sabang | Taman I love Sabang| #5
Hari Jumat kami sudah mrnyiapkan agenda untuk jalan-jalan pagi. Kegiatan jumat tidak dibenarkan untuk turun kelaut. Agenda kami pertama mengunjungi taman I Love Sabang pada pukul 7.00 WIB. Lokasi kami menginap 250 m dari taman ini
Pemkot Sabang membuat peraturan tentang larangan melaut pada hari jumat. Dimulai dari malam jumat sampai dengan selesai shalat jumat. Ini menjadi perhatian bagi sahabat yang ingin berwisata Ke Sabang. Hukum adat yang melarang turun kelaut. dan ini sangat dijaga betul oleh masyarakat sabang
Tempat ini biasanya tempat terakhir bagi wisatawan yang berkunjung ke sabang. Karena letaknya arah jalan ke palabuhan balohan. Disini biasanya mereka berfoto di depan tulisan i love sabang. letak taman I Love Sabang di jalur utama yg sgt strategis untuk keberadaan sebuah taman dan biasanya orang singgah di awal kedatangan atau disaat pulang
view di lokasi ini cukup menarik di pagi hari. Disediakan dua tempat yang tinggi untuk melihat pemandangan alam laut sabang. Dari disini kita bisa melihat lautan bebas dan danau air tawar. I Love Sabang, kalau sore kita bisa lihat merah nya matahari tenggelam secara berlahan diantara 2 puncak gunung. Sunset kata orang- orang
View Laut
View Danau air tawar
Danau air tawar ini adalah satu-satunya sumber air tawar untuk masyarakat sabang. Danau air tawar namanya Danau Aneuk laot (danau anak laut).Sebagai sumber air untuk PDAM sabang. Sungguh sebuah Rahmad buat masyarakat sabang. Ditengah karang dan Laut Allah SWT menyediakan sumber air tawar yang tidak pernah kering.
Lokasi seperti ini ketika lama kita nikmati menjadi menarik apalagi jika dinikmati di pagi yang cerah.
Setelah dari sini kita berpaling ke kanan akan nampak taman i love sabang. Tempat foto yang menarik.
Silahkan berfoto ria disini seperti kami
Menjelang pukul 8.00 WIB. Kami bergerak pulang. Karen sudah banyak tamu yang hadir untuk foto-foto. Berat karena jalan menanjak.
Buah Jomblang | jambe kleng
Didaerah ini adalah kawasan komplek AURI. Lokasi bandara Maimun Saleh. Disini tumbuh jomblang dan buahnya sedang masak. Jatuh dan terinjak dijalan, Tidak ada yang mengambil. Naluri jaman kecil muncul. Saya tanyakan sama saudara. Apakah bisa dipetik?. SIilahkan karena disini tidak ada yang makan buah ini. Apalagi ini milik negara. Ya sudah cari kantong kresek terus berdua manjat dan petik buahnya yang masak. Sekitar 3 kg kami petik. Ternyata orang sabang tidak tau cara makan jomblang.
Dirumah kami buat bumbu rujak untuk jomblang. Terdiri dari manisan aren di tambah bumbu kacang plus cabe sedikit. Enak benar. Dan itu kami bawa untuk makan di pantai Gapang.
Ternyata rujak jomblang ini sangat disukai oleh rekan kami.
Inilah pengalaman di taman i love sabang. Menyenangkan dan asik. Dan ada kelucuan ketika kami ingat manjat pohon jomblang.
Selanjutnya perjalanan kami lanjutkan..ikuti terus...
Sabang is the best. Be happy family with travelling in sabang
Salam