Diam itu emas, tak berlaku dalam dunia politik

in #indonesia6 years ago

image

Kalimat "diam itu emas" tampaknya masih mengakar mengikuti perubahan jaman. Kalimat ini memang memiliki kekuatan tersendiri yang dapat dimaknai terkadang dalam sebuah situasi tertentu akan lebih baik diam daripada berbicara tanpa dasar dan justru hanya akan merugikan diri kita sendiri.

Meski demikian, tidak melulu harus diam. Ada saat tertentu yang membuat anda juga harus mengatakannya dan berbicara. Karena ada saatnya juga berbicara seperti sebongkah berlian. Seperti kisah Khabib, seorang petinju bebas kelas ringan yang populer baru-baru ini. Ia menjawab tantangan seorang kafir yang telah menghina ras agama dan keluarga nya.

Ketika kondisi seperti itu terjadi, sebuah kesalahan besar ketika anda diam. Karena saat itu, diam bukan merupakan emas, malah diam adalah pecundang. Saat demikian anda perlu menjawab dan beradu argumentasi dengan orang telah menghina ada. Jadi dapat dipahami bahwa tidak melulu anda harus terlena dengan diam emas.

Lain halnya kalimat itu didalam ranah politik. Tidak akan mungkin anda akan menjadi salah satu dari ribuan tokoh politik negeri ini jika hanya mengandalkan diam itu emas. Tentu sudah menjadi bagian dari strategi untuk mendapat perhatian dan dukungan dari semua pihak dalam cara anda berkomunikasi atau berbicara.

Dalam beberapa situasi bahkan anda tidak cukup hanya dengan berbicara seperti biasanya, namun adakalanya anda harus menggunakan pengeras suara untuk berteriak dan dapat didengar dengan mudah oleh banyak orang. Bahkan dalam beberapa situasi terkadang anda tidak hanya cukup untuk berbicara saja namun juga disusul dengan sebuah realitas yang meyakini banyak orang.

Begitulah dinamika dalam politik. Sungguh tidak ada yang diam didalamnya. Jika diam maka ia akan tenggelam. Artinya, jika siap terjun ke dunia politik maka anda harus siap untuk berteriak sekencang-kencangnya. Dunia politik adalah dunia yang diwarnai dengan berbagai aksi. Bahkan sebagian nampak seperti aksi bodoh. Mengapa? Karena membela sebuah kesalahannya yang faktanya memang benar yang dibela itu bertentangan dengan hukum dan nurani banyak orang.

Itulah gambaran kecil dalam dunia politik. Akan menjadi sebuah kewajiban untuk berbicara, berargumentasi dan berteriak. Jika anda seorang pendiam dan lebih banyak diam daripada berbicara, mungkin anda sangat tidak cocok berada dalam kancah politik. Mengapa? Karena politik membutuh kan orang-orang 'banyak bicara' meski apa yang ia bicarakan terkadang Ita sendiri tidak pernah memahaminya.

image

Sort:  

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 63157.91
ETH 3096.77
USDT 1.00
SBD 3.91