Mari mengungkap siapa pahlawan melenial

Sebentar lagi, tepat ditanggal 10 November kita akan memperingati hari pahlawan. Hari yang akan kembali menggugah semangat kepahlawanan pejuang-pejuang yang mempertahankan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Namun sejauh ini apakah kita mengerti apa makna dari pahlawan?

Pahlawan adalah mereka orang-orang yang tanpa pamrih berjuang mempertahankan republik ini dari buasnya terkaman tangan-tangan penjajah. Tetapi itu defenisi klasik. Artinya itu adalah defenisi dalam konteks ketika negara sedang dijajah oleh Jepang, Belanda, dan komunisme. Namun di era globalisasi ini, tentu pahlawan semacam itu tidak ada lagi. Toh negara tidak ada yang secara fisik maka wajar pahlawan semacam itu tak lagi ada.

Lantas apakah pahlawan itu tidak lagi ada? Tidak demikian, meski negara tidak sedang dijajah secara fisik tetapi pahlawan itu akan terus tumbuh dan hidup demi kebaikan orang banyak. Siapa mereka? Mereka adalah orang-orang yang rela berjuang demi kebaikan tanpa pamrih. Menjadi guru bagi masyarakat yang membutuhkan tanpa pamrih, tanpa mengharap balasan gaji dari pemerintah.

Mereka adalah orang-orang yang mengajari mayarakat dengan ikhlas dan tidak berharap pangkat jabatan, apalagi uang jerih payah. Lantas banyak orang yang menganggap guru sebagai pahlawan itu bagaimana? Itu menurut persepsi masing-masing pihak. Tergantung bagaimana mereka melihat sosok guru tersebut. Ada sebagian guru, formalitas saja sebagai guru, tapi karakter dan kelakuannya sama sekali tidak dapat ditiru oleh orang lain. Guru model ini tentu bukan orang-orang yang pantas dianggap sebagai pahlawan di era ini.

Namun ada juga guru yang lebih mengedepankan pengajaran dan ilmu kepada sang murid. Gaji soal nomor kedua. Bahkan meski gaji mereka kecil tapi tidak mengurungkan niat untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Inilah contoh-contoh orang yang pantas dilebeli sebagai pahlawan. Bukan sang guru, tanpa gaji ia berhenti mengajar. Tapi percayalah guru semacam ini sudah sangat langka di abad ini.

Diera melenial ini, pahlawan tak lagi hadir karena sebuah keterpaksaan keadaan sehingga membuatnya terpaksa berperang. Namun pahlawan abad ini adalah orang-orang yang mengedepan kesadaran dan perasaan untuk mengubah kondisi tertentu. Bukan justeru malah berpaling dari kebaikan atau apatis terhadap kejahatan disekeliling. Merekalah pahlawan-pahlawan tanpa lebel dari pemerintah. Inti dari pahalwan adalah mereka yang rela berkorban tanpa pamrih, apalagi hanya untuk kepentingan.