Sejatinya anda adalah perancang nasib sendiri

in #indonesia5 years ago

image

Mungkin banyak orang pernah mendengar kutipan seperti yang saya sebutkan diatas. Benar banyak orang bukan hanya mendengar tetapi juga sebagai pengucap, mungkin untuk dirinya sendiri atau bahkan untuk sekedar memotivasi hidup orang lain.

Namun sayangnya, kata-kata itu justru hanya sebagai "pelezat" dalam berbicara saja. Tidak lantas menyaksikannya sebagai motivasi bagaimana sejatinya agar tidak nasib yang merancang hidup kita. Tetapi bagaimana kata-kata itu dapat membuat kita lebih semangat dalam merancang nasib kita sendiri.

Berbeda dengan takdir. Takdir adalah hal yang tidak dapat di ubah sama sekali. Misalnya, bentuk wajah anda, ibu anda, ayah anda, mungkin sudah takdir yang Maha Esa anda terlahir pada kedua orang tua yang anda miliki saat ini. Dan sudah merupakan takdir dari yang maha kuasa juga anda memiliki wajah berbentuk bulat, persegi dan sebagainya.

Berbeda halnya dengan nasib. Nasib adalah salah satu kondisi hidup yang dapat anda rancang sendiri. Gagal merancang pola hidup, sama halnya anda telah berhasil merancang kegagalan tanpa sadar. Ibaratnya, sama seperti anda keluar ruang tanpa arah dan tujuan yang jelas. Seharian penuh anda hanya akan wara wiri tanpa maksud yang tidak menguntungkan sama sekali. Atau sama halnya anda membuang-buang waktu saja.

Seperti yang telah saya tuliskan pada kesempatan sebelumnya. Jangan biarkan hidup seperti derasnya air mengalir. Air hanya mengikuti arus sungai. Kemana tempat terendah, kesitu ia akan mengalir selamanya. Jangan biarkan hidup anda seperti itu. Gunakan kesempatan yang anda untuk memperbaiki setiap inci hidup kita.

Kita harus mampu menyikapi tujuan hidup pasti. Bukan membiarkan hidup terombang ambing kemana badai kehidupan berlabuh. Kita bukan hewan, gunakan akal cerdas untuk memberikan sendiri nasib dan masa depan hidup kita. Kita hari ini kita merancang kegagalan maka kegagalan lah yang akan kita nikmati nantinya. Pun sebaliknya.

Sort:  

Sekarang permasalahannya bagaimana kita sendiri yang sangat tak berdaya memilih jalan hidup ini pak? selam ini kita anggap nasib hanya sebatas karir, memikirkan metode mencapai kekayaan berapa yang ingini ditumpuk, merancang kesuksesan yang akan ditampilkan di etalasi kebanggaan. Sekarang telah kita sekulerkan dengan aturan-aturan sang pencipta. sang pencipta ditaati untuk mendapatkan bantuan surga ataupun neraka ketimbang menerapkannya di kehidupan sehari-hari apalagi dalam memilih tujuan hidup.

Rancangan nasib kita kalau tidak diverifikasi baik dari niat, proses dan hasilnya, darimana mau kemana akan mengakibatkan lunturnya kesadaran kita menjadi manusia.

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64107.21
ETH 3073.84
USDT 1.00
SBD 3.88