Siapa dalang dibalik mahalnya harga mahar

Mahalnya harga mahar atau mas kawin membuat jumlah populasi jomblo semakin terus meningkat. Hal ini tentu tidak dapat di bendung jika harga mahar tidak pernah dapat di negosiasikan. Peningkatan itu tentu akan berakibat fatal pada pertumbuhan populasi masyarakat dunia. Khususnya daerah yang dikenal mahalnya harga mahar.

Bagaimana tidak, banyak anak muda yang justru terlanjur tua akibat krisisnya mahar murah. Hingga berakhir jomblo seumur hidup bahkan jelang ajal menjemput. Harga mahar yang tidak sesuai pendapatan banyak orang membuat para muda mudi harus benar-benar menguras keringat mereka untuk menjemput sang pujaan hati mereka.

Butuh waktu yang sangat lama untuk menuju pelaminan. Jerih payah hasil kerja keras harus di kumpulkan dalam durasi panjang untuk bisa menjemput sang pujaan hati. Alasannya pun tidak logis. Hanya karena pekerjaan yang relatif dianggap mewah hingga justeru orang tua mereka menaikkan harga mahar.

Seolah kebahagiaan itu terletak pada sebuah pekerjaan yang baik itu. Seolah mereka (orang tua) sanggup menjamin bahwa anak mereka adalah malaikat pembawa bahagia. Entah siapa yang mempelopori kenaikan harga mahar yang tidak lagi sanggup kami jangkau itu.

Bahagia terletak pada agama mereka. Bukan diukur dari balik tugas dan pekerjaan anak anda. Malah justeru gadis yang beragama dan berpengetahuan luas yang siap membahagiakan suaminya dengan mahar "ala kadar". Bukan seorang yang memiliki pekerjaan menurut anda bergengsi itu.