Survei kemenangan tergantung siapa pelakunya

Bagi sebagian masyarakat awam, sangat merepotkan jika mempercayai indikator kemenangan tergantung dari hasil survey lembaga yang dianggap kompeten. Pasalnya, hasil survei yang dipublis kepublik tersebut sesuai keinginannya saja.

Saya tidak pernah mendengar adanya tim survey sebuah lembaga khususnya yang berasal dari sebuah partai politik mereka sendiri kemudian mengklaim bahwa calon dari partai tersebut diprediksi kalah oleh mereka. Jika hal tersebut terjadi, saya yakin, lembaga tersebut pasti tidak akan bertahan lama.

Atas dasar itulah sangat wajar jika sebuah lembaga survei memprediksi bagi setiap pasangan calonnya tersebut unggul dari pasangan yang lain. Jadi sebagai masyarakat awam, kita tidak perlu hingga pusing kepala berfikir terkait hasil survey itu, yang mengklaim calon jagoan anda kalah misalnya.

Kita hanya mengandalkan hati nurani sendiri. Bukan kepentingan politik dan indikator yang tidak kompatibel. Hati nurani lebih dapat melihat mana yang terbaik bagi bangsa ini. Dan mana yang buruk. Memilih sesuai kata hati anda. Bukan sesuai hasil survei atau bahkan karena uang yang diberikan oleh beberapa oknum timses.

Perdebatan terkait klaim soal kemenangan pasangan mereka sendiri, biarkan menjadi perdebatan hanya sebatas didalam media sosial atau di dalam media televisi saja. Kita tidak perlu ambil pusing atau bahkan terpengaruh dan kesal sebab sang jagoan diprediksi kalah. Karena prediksi nurani lebih tepat dari survey manapun.