Tak akan ada toleransi terhadap korupsi

Kasus korupsi kembali ditemukan oleh KPK. Kali ini KPK menangkap tangan salah satu tokoh PPP, Romi. Sebelumnya juga sangat banyak para pejabat kelas kakap hingga kelas teri yang terjerat kasus ini. Bahkan beberapa sempat menggerogoti dunia pendidikan. Dana BOS yang jatahnya untuk kemakmuran sekolah disulap demi kemakmuran sendiri.

Korupsi adalah sebuah aktivitas yang merugikan semua pihak secara umum. Mandegnya pembangunan negara tidak dipungkiri salah satunya berasal dari faktor korupsi ini. Dunia pendidikan kita buruk juga tidak dipungkiri karena aktivitas para bajingan ini. Sehingga sudah sangat wajar jika sangsi hukuman untuk kasus ini perlu diperberat.

Tapi sangat disesalkan tindakan hukum yang dikenakan kepada para pelaku tindak pidananya korupsi tampaknya belum cukup maksimal. Belum setimpal dengan kerugian hang ditimbulkan oleh bajingan itu. Sudah sepantasnya dan sudah saatnya para bajingan itu diganjar dengan hukuman mati.

Maka dalam pemilihan legislatif kali ini, kita perlu memilih orang orang yang tepat. Yang dapat mengubah peraturan hukum terkait ganjaran hukuman bagi para tindak pidananya korupsi ini. Saya sangat setuju bila mereka dihukum dengan hukuman mati.

Telah banyak pihak yang mewacanakan ganjaran hukuman mati ini untuk para pelaku tidak pidana korupsi. Tetapi perwujudannya selalu saja digagalkan oleh alasan HAM. Padahal prilaku korupsi itu lebih parahnya dari HAM. Tidak hanya merusak sejumlah orang. Tetapi juga dapat merusak hampir seluruh sendi negara.