Adam

Alkisah, ketika Allah menciptakan arca Adam(anatomi sudah jadi tapi nyawa belum ditiupkan ke dalam arca), Azazil sudah mulai menunjukan ketidaksenangannya kepada Adam, ia mengitari arca Adam, lalu melangkahi dan kemudian meludahinya. Air ludah Azazil menelpel di arca Adam. Kemudian atau kuasa dan kehendak Allah, maka air ludah Azazil di aeca Adam itu berubah menjadi anjing, maka anjing itu pun mengejar Azazil, dan kemudian anjing itu ditugaskan untuk menjaga arca Adam hingga Allah meniupkan nyawanya(ruh) ke dalam arca itu. Barangkali inilah alasan mengapa orang musalman tidak maumenyentuh anjing dan walaupun tersentuh akan disamak, karena anjing itu adalah air ludah Azazil. Setia tapi air ludah Azazil. Kalau di Bulbeurgh(kampung aku) hari-hari yang paling gagah anjing-anjing menyalak adalah pada hari Minggu dan Rabu. Pada hari itu jasa anjing-anjing digunakan oleh para pemburu untuk menumpas hama babi yang merusak tanaman. Lembing, parang, terompet tanduk kerbau dan yel-yel memorandum of understanding antara pemburu-pemburu dan anjing-anjing akan membuat pemburuan semakin menarik, pemburu dibagi menjadi beberapa regu. Aku sudah lama memikirkan sebuah seknario film tentang berburu babi, namun tidak paham dengan begitu detil, karena untuk kedetilannya kita juga mesti ambil bagian; ikut para pemburu untuk memburu hama babi di dalam hutan.

Kira-kira awal cerita rancanganku seperti ini:

Pada hari Minggu seorang perempuan mengendari sepeda motor untuk menuju ke Blang Kolam air terjun, ketika perempuan itu sudah memasuki Bulbeurgh, di jalan yang kiri dan kanannya dipenuhi pohon karet dan sawit, tiba-tiba dari arah selatan seekor babi berlarian. Babi itu dikejar oleh para pemburu dan anjing-anjing, babi itu bermaksud hendak menyeberangi jalan, tapi di jalan itu pada saat bersamaan ada seorang perempuan mengendarai sepeda motor, mereka berpapasan dan pada akhirnya babi itu menabrak pengendara sepeda motor itu. Kemudian seorang pemburu babi menolong perempuan itu, di sinilah cinta mereka bersemi.
Aku sudah pernah menonton film anjing, ular, dinosaurus, hiu, kingkong, godzila, monyet. Tapi belum pernah menonton film babi.

Lhokseumawe, rasanya dari dulu perubahannya sangat minim. Tabiat yang sangat dilestarikan adalah ketika mengendarai kendaraannya, pengandara itu ugal-ugalan dan parah sekali. Dulu aku sekolah di SMP Neg 1 Lhokseumawe, pindahan dari kampung saat kelas satu cawu 2 karena di Bulbeurgh saat itu hampir setiap hari terjadi peperangan antara pemberontak dengan tentara pemerintah. Adaptasinya sangat susah, bahasa Indonesiaku buruk sekali, ketika berbicara, aku hanya menjadi bahan olok-olok. Saat itu di LSM, dalam seminggu, sekolah dua kali libur, yakni minggu dan jumat. Minggu untuk syariat kristen dan jumat untuk syariat islam, begitu sih katanya. Pada hari senin saat upacara selalu ada saja siswi yang kerasukan karena dirasuki oleh arwah-arwah tanpa batu nisan. Dalam seminggu juga ada hari yang sebelum belajar yasinan dulu, tentu ini hanya diwajibkan kepada muslim/mah. Beberapa muslimah yang tanggulnya sedang jebol biasanya akan bergabung dengan murid-murid Tionghua atau kristen di dalam pustaka.

Lhokseumawe artinya adalah lika-liku mendalam(deep zig zag). Dulu kota ini pernah menjadi kota terkaya di Indonesia, julukannya adalah petro dolar, karena memiliki gas alam cair. Sekarang menjadi kota terpuruk di Indonesia. Pengemis berserakan dimana-mana, pada tahun 70an kota ini memiliki bioskop, bisokop puspa. Saat itu memang industri perfilman Indonesia sedang maju pesat, ada sekitar 3000an bisokop di seluruh Indonesia saat itu, sekarang tidak mungkin jumlahnya tidak sampai seribu. Selepas Gajah Teater disapu Tsnami, sekarang tak ada satu pun bioskop di Aceh dan aku seumur hidup belum pernah masuk bioskop. Industri musik di sini hanya sebagai perekam kejadian masa konflik, singkat kata, seperti tabloid bulanan, selebihnya adalah lagu irama bajakan(India). Ketika DOM dicabut, penembakan di Simpang KKA, penemuan kuburan massal korban DOM, referendum dan lain-lain, setelah kejadian itu, selalu saja almbumnya booming di toko kaset.

Misalnya saat Habibie berkunjung ke Aceh, tak lama kemudian keluarlah album yg berjudul 9 janji Habibie. Kalau industri film berjalan seperti membuat kue atau pulut dan kemudian ditipkan di kedai kopi, esok hari ambil setoran untuk membayar gaji aktor. Atau aktornya sendiri yang menjual filmnya dalam bentuk VCD, misalnya saudaraku Mae Pong atau orang kampungku, Jafar Salam Pagi. Kalau film Hollywood saat sedang prosese syuting, lebih banyak crew dari pada penonton, kalau film Acehwood, saat syuting lebih banyak epenonton yang memadati lokasi syuting dari pada crew, kamera juga satu, tambah handy cam. Salah satu aktris yg paling opuler adalah Yusniar, teman semasa SMA-ku. Dan sutradar yg paling ternama adalah Ayah Do, eks kameramen Lativi. Juga kota ini memeiliki beberapa penulis yang bertaraf nasional, misalnya Arafat Nur dan RH Fitriadi. Di masa lalu Lhokseumawe pernah berantakan oleh Majapahit, lalu selepas itu masuklah agama Hindu ke sini, peninggalannya ada di Aceh Besar, yakni Indrapuri. Kristen masuk ke sini semasa perang dengan Belanda. Sebelum ada agama-agama itu, Aceh memeluk ajaran tauhid Nuh lalu dikukuhkan oleh Zarathustra(Cyrus, Darius, Zulkarnain) dari Persia, dari wangsa Achaemid yang leluhurnya Achaemenes. Rasanya agak aneh jika penulis Lombard menuliskan bahwa kata 'Aceh' baru dikenal pada abad 18 atau 19 oleh Eropa dengan penulisan Achim, Acih atau Atjèh(tulisan Belanda). Kenapa tidak ada penulis yg mengkaitkan Aceh dengan wangsanya, yakni dinasti Achaemid, kecuali Lilawangsa?