Daging pantat yang tebal dan bebas riwayat penyakit ambien serta bangsa yang tidak memiliki ungkapan berterimakasih

in #indonesia6 years ago (edited)

Dalam bahasa Aceh tidak ada ungkapan Terimakasih, belakangan diadopsilah kalimat Teurimong Geunaseh dari Terimakasih. Terima = terurimong, kasih = geunaseh. Sebenarnya arti geunaseh adalah orang yang tercintai atau kekasih hati. Jadi kata 'geunaseh' di sini tidak tepat. Ketika mengatakan 'teurimong geunaseh' itu akan berarti bahwa: saya menerima anda menjadi kekasihku. Inilah alasan kenapa dalam percakapan bahasa Aceh saya tidak pernah mengungkapkan “teurimong geunaseh.” Saya tidak mau orang yang tidak sayaa kenal atau baru kenal karena kebaikannya telah menjadi kekasih saya, apalagi pria.

Di masa lalu, ketika menerima sebuah kebaikan, orang Aceh akan memuji Tuhannya dengan berkata "Alhamdulillah," inilah yang disebut sebagai Terimakasih dalam bahasa Aceh. Tapi itu bukan bahasa Aceh dan tetap saja dalam bahasa Aceh tidak ada ungkapan terimakasih. Selain itu dalam bahasa Aceh juga tidak ada ungkapan: selamat siang, selamat pagi, selamat sore, selamat malam, selamat tidur. Entahlah, mungkin saja saya tidak tahu; barangkali ada. Jika pun ada sudi kiranya memberitahu dan saya tidak akan ber-teurimong geunaseh pada Steemians.

Asap tak jauh berada di langit Bulbeurgh, kami tinggal di dataran tinggi dan Tuhan masih melindungi kami dari asap. Sementara saya tidak bisa melindungi diri dari asap rokok. Lhokseumawe berada di dataran rendah. Menurut buku DAULAH SHALIHIYAH DI SUMATERA yang saya baca, Lhokseumawe itu artinya adalah teluk samawi(langit). Dari sini nama Sumatera bermula. Berasal dari bahasa Kurdi(Persia) yakni: Syummuthrah, yang artinya lembah tanah mengandung garam. Hingga sekarang ada tempat di pesisir Aceh Utara yang bernama Syamtalira Bayu. Lira dalam bahasa Kurdi artinya adalah di sini, bisa saja arti Syamtalira adalah di sini tanah yang mengandung garam. Saya pernah menjumpai penulis buku itu, untuk merampungkannya, dibutuhkan penyelidikan yang mendalam, lama, teliti dan melelahkan. Sayangnya hanya bisa terjangkau sampai di sini saja. Sementara Aceh sebelum masehi hanya menjadi mitos yang ditututurkan turun temurun dari mulut ke mulut. Katanya Aceh sebelum masehi adalah bagian dari emperium Persia, raja Darius. Beberapa orang membantahnya, karena jika Aceh bagian dari kekuasaan Persia maka agama Aceh di masa lampau bukanlah Hindu tapi Zoraster, majusi; menyembah api. Masa raja Darius adalah masa monotheisme, Darius itu dinasti Achemid. Ketika Persia takhluk oleh Alexander the Great, maka monotheisme Persia berubah menjadi menyembah banyak tuhan, dinasti ini dinamakan Sasanid yang kelak ditahlukan oleh Umar bin Khatab. Hindu datang ke Aceh itu belakangan ketika Majapahit meluluhlantakkan kerajaan Jeumpa dan Samudra Pasai. Anehnya lagi Aceh dikaitkan dengan kerajaan Champa, jika suku Aceh berasal dari Champa tentulah agama di Aceh di masa silam bukanlah Hindu tapi Budha.

Saya rasa Champa adalah mal-artikulasi tentara Gajah Mada untuk menyebut kerajaan Jeumpa di Bireun. Lagian juga jika dulu Aceh adalah Hindu pasti epos kolosal Mahabrata, Arjuna, Sinta, Kurawa, Pandawa. akan sangat melekat pada orang Aceh. Alexander tentu tahu tentang Sumatra dari orang Persia, tapi dia takut berlayar ke situ karena menyakini bahwa ujung dunia berada di ujung Sumatra, Ule Ultima, pelabuhan Ulèë Lheueue(jika hendak ke Sabang kita naik kapal di sini).

Namun selain Aceh adalah bangsa yang tidak tahu berterimakasih, bangsa Aceh amat menjujung tinggi perempuan di masa lalu. Sehingga banyak ratu yang memimpin Aceh. Menyetrika, mencuci, memasak bukanlah hak istri, sepatutnya jika suami mampu, ia akan menggaji seseorang untuk melakukan pekerjaan itu. Namun sang istri akan melakukan pekerjaan itu semata-mata hanya tulus mengharap keridaan Tuhan. Maka pahala baginya mengalir dari langit, itulah kemulian wanita yang tidak semua dipahami oleh lelaki.

Maka sebelum menikah nanti, saya memikirkan sebuah mesin cuci untuk meringankan pekerjaan rumah tangga kami. Kemudian, kulkas, agar segala selisih paham bisa dibekukan. Selanjutnya adalah belanga dan priuk tanah liat dan berbagai macam alat pecah belah lainnya, semuanya harus terbuat dari tanah liat dan tempurung agar saat terjadi keributan tidak ada pecahan beling kaca yang berhamburan. Jika nantinya saya menjadi penulis, sehari sebelum ijab kabul, saya akan menghadiahkannya sebuah borgol, nantinya akan dia gunakan untuk memborgolkan saya pada meja kerja tulisku. Nanti ketika di ranjang, gantian, saya yang akan memborgolnya. Tetapi kerja saya saat kini adalah di ladang, sehingga saya menginginkan pasangan dengan daging pantat yang tebal dan bebas riwayat penyakit ambien. Kita akan duduk bersama mengupas pinang, kakou atau pala. Semok bukanlah masalah yang penting seksi dan menggairahkan; full throttle..

Sort:  

alahai Nur..... hahahahaha.....

bek neukheun keu lon hai...idroeneuh pih gohlom na maop agam :P

Coin Marketplace

STEEM 0.32
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 66761.99
ETH 3256.83
USDT 1.00
SBD 4.27