Jihad yang sesungguhnya itu adalah melawan diri sendiri dan menulis; berkata yang benar di depan pemimpin yang zhalim
"Kau ada ikut kelas menulis cerpen di KSL?"
"Tidak," jawabku "semua bisa menulis walau tidak ikut pelatihan, aku tahu teori-teorinya, permasalahan hanya satu dalam menulis, yakni malas."
"Malas itu tidak bisa dibunuh, bagaimana bisa dibunuh, bentuknya saja kita tidak tahu, ia tidak terlihat" kata Arafat.
"Membunuh sesuatu yang tak terlihat seperti membunuh janin," kataku. Menurut pak Quraishy Shihab, kata 'janin' itu seakar dengan kata 'jin', sama-sama tak terlihat. Jadi menulis itu seperti melawan jin-jin pengganggu, mereka mengganggu penulis agar penulis menjadi malas. Jin-jin itu seperti bandit dan bandit itu harus dibunuh(poh bandét.) dalam bahasa Aceh, bunuh bandit itu artinya adalah ML atau Making Love. Jika bandit berani kita bunuh, lantas siapa yang berani membunuh janin? Jadi menikahlah agar ketika membunuh bandit dapat pahala, namun kenyataannya seorang penulis itu tetap saja sunyi walau sudah memiliki istri. Jihad yang susungguhnya itu adalah menulis; berkata yang benar di depan pemimpin yang zhalim. Dan merokok dapat membunuh janin serta menyebabkan impoten. Jika duluan impoten maka janin itu pernah ada(tidak akan terbunuh).
internet HP-ku telah habis, lantas aku segera mengisi ulang. Lalu aku mengecek di *889#, tertulis di situ : selamat Anda mendapatkan bonus. Bonus apaan? Aku mendapatkan paket sesuai dengan nilai uang yang aku keluarkan, kejanggalannya adalah mana bonusnya. Ini pembodohan umat pelanggan oleh Telkomsel, bonus itu artinya gratis; cuma-cuma. Seharusnya tanpa mengeluarkan uang pelanggan mendapat paket internet gratis, nah itulah baru bisa dinamakan bonus. Ini sama halnya seperti kelakar kaum sufi, pada suatu senja Nashruddin Hoja membawa pulang satu kilo ikan. Saat makan malam, Hoja tidak melihat ada ikan dihidangkan oleh istrinya di atas meja makan. Istrinya memberitahu bahwa ikan itu telah dimakan oleh seekor kucing, Hoja tahu berat badan kucing itu, yakni 2 kilo, kemudia ia menimbang kucing itu dan beratnya masih 2 kilo, seharusnya kan menjadi 3 kilo atau 2 kilo setengah. Setelah itu ia berkata "kucing ini beratnya tetap 2 kilo, lantas dimanakah ikan yang dia makan!!!" telkomsel seringkali mengirim SMS dengan kalimat pemberitahuan yang tidak logika, pembodohan massal; penipuan mentah-mentah.