Menjilat dan kesetiaan itu beda, di dalam kesetian ada penjilatan, di dalam penjilatan tidak ada kesetiaan.

in #indonesia6 years ago

KARENA suntuk, tidak ada tontonan, sebenarnya ada sebuah film yang saya download saat malam bulan puasa yang lalu, namun gambarnya muram sekali, format cam, Avenger: Infinity War, tapi saya tidak akan menontonnya, saya menunggu format HD keluar, akhirnya saya menonton film India ini lagi. Film PK, alien yang mencari Tuhan untuk meminta remote control-nya agar dia bisa pulang ke planet asalnya. Saya pikir film-film bercorak kritik sosial dan agama, adalah film yang tepat bagi watak saya. Walau ceritanya sangat tidak masuk akal, namun cukup menghibur juga, saya akui itu. Ada sebuah film India lainnya yang temanya seperti ini, namun film itu lebih logika, yakni tentang seorang pemilik toko yang ditimpa sial, tokonya hancur karena gempa.

Pihak asuransi tidak mau membayarnya, mereka mengatakan bahwa itu jenis bencana act of God, makanya mereka tidak mau menanggungnya, padahal ia selalu membayar asuransi. Selain itu ia juga gemar memberi sumbangan untuk kuil(sesekali untuk gereja), sebenarnya dalam sudut pandangannya itu bukan sumbangan atau derma, namun lebih condong kepada pajak atau asuransi, secara kasar bisa dikatan pungli, apalagi dia seorang ateis. Akhirnya ia menggugat Tuhan ke pengadilan dan tidak ada pengacara yang mau menjadi pembelanya. Dalam hukum India, jika seseorang sudah berusaha mencari pengecara namun tidak ada yang bersedia, maka orang tersebut boleh menjadi dirinya sendiri sebagai pengacara(pembela; membela dirinya sendiri).

Tidak tanggung-tanggung surat gugatannya dilyangkan kepada kepada semua Tuhan dari semua agama yang ada di India. Karena Tuhan tidak memiliki kantor, maka surat itu ditujukan kepada kuil, gereja, masjid dan berbagai rumah ibadah lainnya, artinya pihak pendeta, paastor atau imam terpaksa dipanggil ke pengadilan oleh hakim. Semua tokoh agama, bahkan ada yang dikeramatkan, karena memiliki kesaktian, terpaksa harus berdiri di dalam sidang untuk menghormati hakim. Sejatinya film OMG ini mengkritik tokoh agama yang memperjual belikan agama untuk keuntungan pribadinya; bisnis ketuhanan; God-franchise. Jika ada iblis yang mengenakan jubah agama, maka ia akan memulai bisnis ketakutan dan mendirikan pabrik uang, sebab iblis itu tahu bahwa jika uang tidak penting lantas mengapa di rumah-rumah ibadah ada kotak amal.

POLITIK praktis itu hanya tentang waktu dan lidah. Ketika aromanya sudah tercium tepat pada waktunya, tinggal memasang lidah anjing. Ini bukan tentang menelan air ludah sendiri melainkan tentang menjilat. Menjilat dan kesetiaan itu beda, di dalam kesetian ada penjilatan, di dalam penjilatan tidak ada kesetiaan.

Coin Marketplace

STEEM 0.36
TRX 0.12
JST 0.040
BTC 70846.59
ETH 3567.69
USDT 1.00
SBD 4.79