ACEHISME dan ACEH IS ME

in #indonesia6 years ago

Tanpa bermaksud chauvinisme, tapi saya memang mencintai tanah Aceh seperti saya mencintai keluarga saya sendiri. Pun demikian, saya tidak mengganggap hebat tentang apa yang dimiliki Aceh sekarang. Karena semua yang ada di atas bumi, dan juga perut bumi Aceh semata-mata hanya titipan Allah SWT. Dengan semua rahmat itu, yang juga bisa disebut ujian, lantas haruskah kita menepuk dada, dan mengatakan bahwa Aceh adalah negeri yang hebat?.

Kalau harus kita pertanyakan soal kehebatan, emang apa yang paling membuat Aceh hebat?. Apa karena Aceh berani memberontak?, atau karena Aceh negeri syariat?, atau Aceh kaya hasil buminya?, atau karena nostalgia masa lalu?. Menurutku, semua alasan di atas sangat tidak rasional, dan sungguh memalukan sekali jika karena semua itu lalu kita berani menyebutkan bahwa kita hebat.

Menurutku, berani memberontak tidak lantas membuat kita menjadi hebat dan kuat, apalagi di ujung pemberontakan yang mengatasnamakan keadilan demi mencapai kesejahteraan, namun rakyat masih tetap sengsara. Rupanya semua slogan perjuangan yang pernah ada hanya sebatas manis di bibir saja. Dan nyatanya, pemberontakan hanya untuk memuaskan nafsu dunia semata.

Ini bukan fitnah, ini bukti yang sempat aku saksikan dengan mata kepalaku sendiri, dan ini sungguh aku sayangkan.

Bicara soal syariat, dari sudut pandang ku, Aceh juga belum seutuhnya menerapkan apa yang diperintahkan. Soal bukti, sungguh tidak perlu aku rincikan satu-persatu dalam tulisan ini. Jika pun harus kita contohkan, cobalah melirik ke tetangga miskin di samping rumah kita, apakah syariat sudah mampu mensejahterakannya. Semestinya, dengan syariat semua itu akan tuntas sejak syariat digaungkan.

Jika tidak, tentu ada yang salah dengan para pelaku, khususnya pemimpin, dan sadarlah kita juga bersalah.

Masih belum selesai. Tentang bumi Aceh yang dikenal melimpah sumber daya alamnya, juga tidak ada jaminan kita menjadi hebat. Seharusnya, dengan rahmat Allah SWT yang berlimpah tersebut, Aceh setidaknya sudah mampu mencetak kader-kader terbaik bangsa yang diproyeksikan dapat menjaga bangsa dari kata kehancuran. Tapi justru yang kita dapat adalah kebalikannya.

Bayangkan, seberapa banyak sudah sumber daya dikuras, tapi Aceh bagiku masih begitu-begitu saja. Tidak ada perubahan nyata, malah semakin berani kurang ajar antar sesama.

Yang paling sering kudengar dari mulut orang Aceh, yakni kita hebat karena masa lalu Aceh yang pernah gemilang. Tapi itu dulu, dulu sekali, dan itu sudah berlalu sekira empat ratus tahun. Sungguh ada baiknya, jika pun kita ingin hebat, maka menuntutlah dan jangan pernah menyerah, apalagi terus larut dalam kenangan yang bisa melalaikan kita untuk berjuang.

Sejarah memang perlu kita ingat, tapi jangan sampai sejarah membuat kita larut dalam semangat yang sebenarnya tidak lagi hangat dimasa kini. Bergegaslah sebelum kita benar-benar jauh tertinggal dan pada akhirnya harus bangga dengan bangsa yang tetap terbelakang.

Salam-salaman...
@pieasant

Sort:  

Kaos Acehisme, kalau tak berlebihan adalah puncak dari karya Kanit Bu Parte dalam upaya melawan lewah kaos. Setelah itu, Kanit Bu cs memproduksi banyak kaos dengan disain dan tagline yang kritis. Sebuah upaya kreatif yang patut diapresiasi. Top!

Ya, betul...betul...betul...

Congratulations @pieasant! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes

Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

To support your work, I also upvoted your post!

Do you like SteemitBoard's project? Then Vote for its witness and get one more award!

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64678.67
ETH 3086.68
USDT 1.00
SBD 3.87