Dari Syeikh Hamzah Fansuri Ke Hegel (I:8)

in #indonesia6 years ago

Dalam bab ini, penulis memaparkan pemikiran Syeikh Hamzah Fansuri dan Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1970-1831). Dua pemikir yang tidak pernah bertemu dan berada dalam ruang dan waktu yang berbeda. Hegel yang mewarnai pemikiran di Eropa dan Hamzah Fansuri lebih dikenal di Asia Tenggara.

image (sumber foto : historynusantara.com)
Hamzah Fansuri berangkat dari ranah tasawuf (gnosis), sedangkan Hegel kerap dikenal sebagai pemikir dalam bidang filsafat. Kedua pemikiran ini memulai kajiannya dari persooalan spirit (geist). (hal 223)

Hamzah Fansuri adalah pujangga melayu terbesar dalam abad ke-17 masehi dikenal hingga keseluruhan nusantara nelalui syair-syairnya. Hamzah Fansuri lahir di Nusantara dan mengembara untuk menuntut ilmu, hingga dia menjadikan tasawuf dan sastra sebagau pisau bedah di dalam menjalankan aspeknya filsafat ilmu.

Di Aceh, Hamzah Fansuri tidak diterima lantaran pemikirannya mengenai wahdat al-wujūh. Karya-karya Hamzah Fansuri dimusnahkan, hanya tinggal satu dua karya yang dapat diselamatkan oleh muridnya. Akan tetapi, pengaruh pemikiran Hamzah Fansuri tetap terasa hingga hari ini di Nusantara. Pengaruh pemikiran Hamzah Fansuri telah dirasakan sejak dari Aceh hingga ke Sulawesi. Teks-teks Hamzah Fansuri dapat ditemukan di Bengkulu. Di semenanjung Tengah, teks-teks puisi Hamzah Fansuri tersebar luas hingga abad ke-19. Di Jawa khususnya Banten, karya-karya Hamzah Fansuri dan muridnya juga dibaca dan dikupas. Cakupan wilayah dan dampak pemikiran yang dihasilkan oleh Hamzah Fansuri, paling tidak hampir sama dengan pengaruh Hegel. Hanya wilayahnya saja yang berbeda.

image (sumber foto : psychorevolution.blogspot.com)
Hegel lahir di Stuttgrat pada 27 Agustus 1770. Pengaruh hegel tidak dapat diragukan lagi dalam tradisi intelektual di Jerman. Filsafat Jerman dipandang sebagai salah satu dari sekian faktor dalam penyebaran ilmu-ilmu sosial di Eropa. (hal 230)

Hegel yang dihidup pada tradisi filsafat Jerman baru saja mengalami era pencerahan, mencoba menyambung pemikiran filsafat sebelumnya dan menstrukturkan melalui karya-karyanya hingga mempengaruhi para ahli ilmu sosial pada zamannya dan era sesudahnya.

Dunia nan kau sandang-sandang
Mana kan dapat ke bukit rentang
Angan-anganmu terlalu panjang
Mana kan dapat segera memandang
-Syeikh Hamzah Fansuri-

Coin Marketplace

STEEM 0.34
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 66361.53
ETH 3253.14
USDT 1.00
SBD 4.43