Serba-Serbi Bulan Ramadan Salah Satunya Tahsin Quran (Part 3)

rahmayn (47)in #indonesia • 6 years ago (edited)

Assalamualaikum Sahabat Steemians semua..

Saya ingin melanjutkan lagi cerita tahsin quran yang dilaksanakan dari tanggal 26-6 juni di LPMP(Lembaga Peninjau Mutu Pendidikan) di Siron Aceh Besar.

Di hari ke-3 saya diuji dengan mengulangi kejadian masa lalu yaitu kena vertigo berat, yang sudah lama tidak mengenalnya lagi semenjak SMA(Sekolah Menengah Atas) tiba-tiba dia datang lagi menyapa diri ini karena 2 malam berturut-turut bergadang, karena tidak pernah bergadang, dan sangat saya jaga biar si vertigo tidak menyapa. Karena terlalu bersemangat lupa keadaan diri dan dia datang juga, nasiiiib...

Syekh mengajarkan kami dengan penuh semangat dan sabar, bahkan ada di antara kami seorang bunda yang muallaf yang mempunyai semangat super dan kami berkaca dengan beliau yang tak kenal putus asa untuk terus melatih mulut, lidah mengeluarkan huruf yang benar-benar keluar dari tempatnya.

Sepuluh hari di Karantina membuat kami kompak dan bersedia mengajarkan mereka yang tidak mengerti bahasa Arab. Menerjemahkan kata perkata sehingga pesan yang disampaikan Syekh tersampaikan dengan baik.

Menikmati sahur dan berbuka bersama, lahir rasa persaudaraan yang erat, rasanya tidak ingin berpisah tapi apa boleh buat, kasihan juga keluarga yang ditinggalkan. Mereka merindu kedatangan kami.

Di hari ke 8 kami di ujiankan secara lisan, setiap individu harus membaca ayat dengan benar dengan mensifati setiap huruf sampai makhraj dan bentuk huruf tersebut.

Hari ke-9 kami diujiankan secara tulisan, untuk melihat sejauh mana pemahaman materi Haruniyyah dan kepantasan kami untuk bisa mengajar kepada yang lain nantinya.

Hari ke-10 penutupan dan sekaligus seminar terbuka untuk umum dan kami diserahkan sanad atau ijazah dari apa yang sudah kami pelajari dan yang diujiankan. dan dari situ kami mengantongi 3 sertifikat. Sebelum berlanjut lagi mengejar Syekh ke hotel untuk menyetor matan tuhfatul athfal dan matan jazariyah.

Saya khususnya hanya mampu menyelesaikan hafalan Haruniyyah dan tuhfatul athfal, kawan-kawan yang lain ada yang sudah menghafal matan jazariyyah di pondoknya yang lebih dari 100 bait.

Matan Tuhfatul athfal hanya berisi 61 bait. Dan itu yang saya mampu setorkan ke Syekh. Makanya beberapa hari saya tidak menulis di steemit karena waktu terbatas.

Dan yang membuat kami terpompa semangat juga seeorang kakek dari Pidie, beliau selalu hadir tepat waktu di pagi hari, dan bahkan sebentar-bentar izin ke kamar kecil karena sudah sepuh tapi itu tidak membuat beliau surut dari pelatihan tersebut.

Padahal sebelumnya beliau sudah mendapatkan sanad baca surah Fatihah. Dan yang paling dikejar oleh peserta adalah kebagusan baca surah fatihah yang merupakan rukun sahnya salat.

Selesai acara Di LPMP kami melanjutkan ke hotel Permata Hati untuk mendapat sanad salsabil asy-syafi dan sanad matan tuhfatul athfal dan di situ suasananya seperti di Mesir, semilir angin menghembus tulang belulang karena prosesnya di malam hari dan diakhiri sampai pukul 00.30 dini hari setelah melaksanakan salat qiyam Ramadan. Dan kami mendapatkan 2 sanad lagi dari hasil setoran matan tuhfatul atfal dan membaca matan salsabilus syafi. Alhamdulillah Saya hanya mampu mendapatkan 5 sertifikat, sedangkan yang lain ada yang 6 bahkan 7.

Dari mereka para peserta saya banyak belajar arti kegigihan dan kesungguhan dalam belajar, tidak mengenal umur dan tidak pernah mengenal kata terlambat.

Dari Syekh banyak sekali yang Saya dapatkan, dan yang paling berkesan di hadis Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa salallam bersabda:

"Dikatakan kepada shahibul quran: bacalah dan naiklah (ke derajat yang lebih tinggi), sebagaimana kamu membacanya dengan tartil ketika di dunia, tempat yang dijanjikan bagimu bertepatan dengan ayat terakhir yang kamu baca." (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Nasa'i)

Sungguh, hadis tersebut membuat kami tergugu karena bacaan masih kurang apalagi hafalan, semoga kita diberikan hidayah untuk terus bisa membersamai Quran, dan ketika tiba masanya nanti disuruh baca, : "taqra' ma fi qalbik" (bacalah yang di hatimu) kita mampu membacanya dengan fasih apa yang sudah kita hafal di SyurgaNya, semoga.

Dan yang membuat hati bahagia dan berbunga atas kesempatan ini yang merupakan anugerah Allah yang terbesar karena dapat belajar dan bertemu langsung dengan seorang Syekh yang mendapatkan sanad ke-28 yang tersambung kepada Rasulullah Saw. Nikmat Allah manakah yang harus didustakan? Alhamdulillahi bini'matihi tatimmus shalihaat. Karena merasa masih lemah sekali dalam Quran.

Semoga kita menjadi Shahibul Quran dan Hamilul Quran dan bisa reuni lagi di SyurgaNya kelak sambil membaca sesuai dengan perintahNya. Allahumma aamiin...

ujian tulisan