Memahami “Keresahan” Steemian Pemula

Saban hari kita mendengar dan melihat cuitan yang beredar di komentar, baik pada postingan atau didalam chat WAG komunitas tentang upvote, follow hingga resteem. Bagi semua Steemian yang baru memulai dan berada pada reputasi dibawah 30 tentu mendapatkan upvote dan komentar adalah sebuah keberhasilan, apalagi yang memberi upvote dan komentar adalah “idola” mereka di Steemit atau dikehidupan nyata. Di media lain juga demikian, bayangkan betapa bahagianya @rastaufik10 saat postingannya di Instagram mendapat “like” atau komentar dari Dewi Persik, dua uroe mangat bu.

Sumber

Akui sajalah, dulu semua kita yang telah lebih dulu berada di Steemit juga merasakan hal demikian, hanya saja kita lupa dan malu untuk mengakuinya. Ini hanya persoalan proses, lambat laun mereka yang pemula juga akan mencapai posisi yang kita jalani sekarang. Lantas, apa yang harus dilakukan agar keresahan mereka tersalurkan dengan positif?

Memberi Pemahaman Tentang “Rule” Steemit

Tidak lelah-lelahnya kita terus memperkenalkan dan memberi informasi yang tepat mengenai Steemit kepada mereka yang ingin bergabung atau yang sudah berada di media ini. Terkadang, dasar mereka bergabung di Steemit bermodalkan informasi pas-pasan dari Steemian yang juga mengalami hal serupa dulunya. Dasar inilah yang menjadikan Steemian berproses dan menjalani statusnya sebagai Steemian seadanya tanpa pengembangan signifikan kearah yang lebih baik.

Steemit has redefined social media by building a living, breathing, and growing social economy - a community where users are rewarded for sharing their voice. It's a new kind of attention economy. SteemitFAQ.

Sumber

Membantu Mengkurasi Karya Mereka

Steemian bukanlah penulis, juga bukan pekerja teks komersial kalau kata @riodejaksiuroe. Tidak semua Steemian berasal dari penulis, jadi sangat wajar ketika banyak salah kata dan frasa dalam postingan berbentuk tulisan. Pemula butuh arahan dalam konteks tersebut, lebih bijaknya lagi adalah dengan membantu dalam hal kurasi pra-posting agar kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dapat diminimalisir dan menjadikan postingan lebih terlihat menarik dan tertata rapi, meski tidak sesempurna tulisan milik mereka yang memang “suhu” dalam hal tulis menulis seperti @rismanrachman, @bookrak, @acehpungo, @gulistan hingga cutkak @alaikaabdullah.

Sumber

Bersabar Menghadapi Mereka Yang Baper

Hal yang paling dilakukan oleh manusia secara umum adalah bersabar. Apalagi saat menghadapai orang-orang yang terlalu bertele-tele dan sulit memahami penjelasan yang kita sampaikan. Ini sering terjadi di kalangan Steemian, di WAG Steemian acap kali kita lihat fenomena menuntut keadilan dan kebersamaan. Banyak Steemian yang mengirimkan link postingan dengan menambahkan caption neu vote ilee sigoe sapo yang kemudian menuai tanggapan beragam. Banyak yang menganggap sebagai hal biasa, sebagian menanggapi serius penuh tendensi sehingga terjadi gesekan kecil antara Steemian pemula dengan mereka yang sudah lebih dulu berada di Steemit.

Sumber

Semua kita memiliki ekspektasi dan keresahan sendiri dalam mengarungi lautan Steemit yang begitu luas ini. Banyak yang sudah kembali ke bibir pantai karena merasa proses yang mereka jalani akan sia-sia. Jika kita yang sudah bertahan ditengah lautan tersebut, bimbinglah mereka yang baru mengarung membantu mereka mencapai tujuannya. Saya ingat sebuah kata bijak, mengawali sesuatu memang sulit, tapi lebih akan jauh lebih sulit saat kita memulai lagi setelah berhenti.

Semoga bermanfaat!!!
@rezaacoi