MENYONGSONG PESTA DEMOCRAZY

in #indonesia6 years ago

WP_20180725_14_42_30_Selfie.jpg

Musim demi musim berganti dan berlalu cepat laksana peluru Kalashnikov yang tersembur dari larasnya. Even yang katanya pesta demokrasi kembali akan digelar pada tahun mendatang, yaitu tahun 2019. Kemarin, aku dan beberapa orang yang kukenal di kota ini berbicara tentang hal terkait situasi politik di negara ini. Pembicaraannya agak sedikit timpang. Aku tidak tahu apakah aku yang terlalu (dok dek min) menggebu-gebu tak menentu atau mereka yang tidak memiliki keinginan untuk berbicara tentang situasi ini. Terkadang menjadi terlalu dominan dalam suatu hal akan membuat orang enek melihatnya.

Namun ya memang sudah begitu diri. Saat berbicara tentang negara yang ibarat kapal tua ini, kita para penumpangnya saat ini dilanda kepanikan akut. Hal itu terkait dengan terjadinya kebocoran massive di lambung dan ulu hati kapal. Krisis demi krisis pernah dialami negara ini. Bencana alam kerap menyetubuhi bumi zamrud khatulistiwa ini. Akan tetapi, krisis yang paling paling utama terletak pada degradasi moral penduduk yang menjadi penghuninya. Kondisi ini diperparah oleh para mafia yang menggerogoti dari dalam dan kekuatan modal asing yang menggerus dari luar.

WP_20180809_16_11_52_Selfie.jpg

Kekuatan destruktif yang menghancurkan dari dalam lahir dari sistem politik yang menghabiskan biaya besar. Sudah menjadi tradisi yang memuakkan melihat manusia manusia yang berlomba untuk masuk ke parlemen dan mengatasnamakan rakyat. Ongkos politik yang mahal, bisa berupa mahar yang diminta partai pengusung, atau biaya kampanye dan tetek bengek lainnya. Praktek semacam inilah yang melahirkan koruptor di republik ini. Yah...setelah menghabiskan dana besar untuk kampanye pemenangan, upaya untuk mengembalikan modal kegiatan tersebut otomatis akan ditempuh dengan berbagai cara.

Jadi jangan heran ketika mereka berlomba-lomba menyiasati berbagai proyek negara setelah berada di parlemen atau pemerintahan. Akal-akalan semacam ini anehnya menjadi tradisi yang memuakkan di masyarakat. Tragisnya masyarakat kita seolah membenarkan praktek politik uang dan yang seragam dengannya.

AMBIL UANGNYA JANGAN PILIH ORANGNYA

Tagline kalimat diatas sangat terkenal dalam satu dekade ini. Dipopulerkan oleh Ustad kondang yang kerap tampil adem dan mengademkan, tujuannya mungkin baik agar bisa memberikan efek jera kepada mereka yang masih menganut politik uang. Tapi ini justru menjerumuskan rakyat dalam kemunafikan yang nyata. Ketika hal ini terus dipraktikkan maka jangan heran apabila kaum MUNAFIKUN menjadi penguasa, karena mereka semua juga lahir dari kaum MUNAFIKUN.

WP_20180809_16_08_52_Selfie.jpg

Pesta demokrasi kali ini terasa lebih cetarr dari yang sebelumnya. Tokoh yang diusung masih dia-dia saja. Pakde Dodo dari PDI-P dan koalisinya serta Mas Wowo dengan partai rajawali saktinya (GERINDRA). Hal yang membuat PEMILU 2019 nanti lebih sesuatu adalah genderang perang yang sudah ditabuh dari jauh hari. Dengan intensitas kenyinyiran dari kedua kubu, riuh genderang yang ditabuh sungguh sangat bergemuruh. Meme yang bergentayangan di sosial media sangat menggelitik sekaligus memuakkan. Komentar dari para suporter seolah menjadi sebuah kebenaran yang absolute. Yang pasti semua berupaya agar komoditas"capres" yang diperdagangkan laku dipasaran dan meraih suara terbanyak untuk tampil sebagai juara 🏆.

Saat ini kita dihadapkan pada situasi dimana ancaman disintegrasi bangsa yang semakin nyata. Berbagai kekonyolan penyelenggara negara terkuak dan seolah menambah laju perahu besar ini ke palung segitiga bermuda. Perbedaan yang mendasar setiap daerah pun memperuncing dinamika perpecahan yang ada, karena pada dasarnya kita semua tidak bicara dalam bahasa yang sama. Semuanya terasa seperti sebuah timer bom yang tidak diketahui dimana pemicunya. Yang pasti semua terjadi karena kita semua gagal menjadi sebuah kesatuan yang utuh sebagai sebuah bangsa.

Dengan Hampa,

Reza Sofyan

Sort:  

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by reza sofyan from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Bek that kapike peulitek Bob @rezasofyan peulitek nyan hana titek, lam geurupoh manok jitamong itek. Ta jaga mantong bek sampe bubrang jakhap asoe geureupoh.

Nyoe bagian dari jaga bubrang bro @isnorman...semua masyarakat harus sadar politik. Tugas kita berbagi sedikit pemahaman tentang itu... titek. hahahahaha

Jroh meunyoe meunan, jangan lupa bahagia, meunyoe jadeh woe uroe raya haji, kutunggu dikau di meunasah Jurong untuk kukalung seikat bunga ha a ha ha ha, sekaligus peusijuek deungon ie krueng Meureudu di mieng kuala.

Coin Marketplace

STEEM 0.33
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 66579.21
ETH 3282.19
USDT 1.00
SBD 4.30