Di atas langit ada langit

pixabay

Hari menjelang sore langit dari jendela kamar ku tampak mendung. Angin kencang membawa awan hujan yang semakin abu warnanya. Hati ku terbawa arus, arus yang tak menentu arahnya.

Aku sadar telah melewatkan banyak hal, tapi serasa tak berdaya aku seperti membiarkannya. Tak ada titik temu untuk dua cabang yang kian jauh letaknya. Semakin hari semakin jauh dan makin jauh.

Aku sendiri tak tahu apa isi hati ku, aku telah menyimpan mimpi ku, dan mengabaikan semua rencana yang semula penuh energi aku susun rapi. Seorang pernah berkata pada ku "Mengapa sekarang berbicara tentang itu?". Yah seharusnya aku lebih siap setelah segala keputusan yang telah ku buat.

pixabay

Aku mencari celah diantara batu, aku juga mencari air diantara pelepah tetapi hanya lumpur dan getah yang ku dapat. Inikah buah dari keputusan ku dulu?. Entah kekuatan dari mana datangnya aku mampu berdiri dan menatap sekeliling.

Kini aku bukanlah yang dulu, aku bukan lagi seorang gadis lugu yang terkungkung. Kini keajaiban memberi harapan, bahwa aku mulai berani bersuara. Meski demikian ada yang terus menghantui pikiran ku, aku tak ingin hati ku semakin hari semakin membatu hanya karena terlalu sering ditempa sehingga menangispun aku tak mampu lagi.

Salam

@rikanurrizki