Hari - Hari yang Penuh Warna
Saya adalah seorang Ibu dari sepasang buah hati. Mereka adalah sumber mimpi dan semangat saya. Saya membesarkan mereka nyaris hanya berdua bersama suami. Ibarat sebuah tim, kami cukup solit berbagi peran.
Pekerjaan saya menuntut mereka harus menyesuaikan diri lebih keras, dibandingkan dengan anak - anak lain yang Ibunya bekerja dengan jadwal yang tetap.
Alicia dan Malik saat berada di Bandara Sultan Iskandar Muda
Pekerja sift seperti saya yang sering harus tetap bekerja meski hari libur, bahkan hari libur nasional, awal yang berat bagi suami dan kedua anak saya. Banyak hal yang harus diatur dan dijadwalkan agar semua ritme kehidupan anak - anak saya tidak terganggu.
Saya dan suami telah sepakat membesarkan anak - anak tanpa baby sitter atau jasa penitipan. Jadwal kerja saya yang tak beraturan membawa keuntungan tersendiri. Misalnya ketika jadwal jaga malam, pagi sampai sore saya habiskan bersama anak - anak dan suami dapat menjalankan bisnisnya dengan tenang.
Malik sedang bermain
Pada malam hari anak - anak akan tidur dalam dekapan ayahnya sedangkan saya menunaikan kewajiban sebagai perawat di rumah sakit pada malam hari. Ketika pagi menjelang, anak - anak dan suami menjemput saya di rumah sakit. Mereka begitu gembira saat melihat saya keluar dari pintu Rumah Sakit.
Biasanya Alicia akan bersembunyi di kursi belakang mobil, dan kemudian ia akan mengagetkan saya sambil tertawa, sayapun berakting seolah saya benar - benar berhasil dikejutkan olehnya. Sedangkan Malik anak saya yang kedua, ia pasti akan memeluk saya erat dan menciumi pipi saya berulang kali, seolah telah lama tak berjumpa.
Wajah ceria Alicia
Setelah menjemput saya di Rumah Sakit, biasanya kami akan sarapan bersama di warung kopi, menikmati Nasi Gurih Mutiara dengan segelas teh Tarik dan Sanger dingin. Puas sarapan bersama kami lanjutkan dengan bermain di lapangan jika kebetulan hari Minggu atau sekedar berguling - guling di atas tempat tidur saja sudah membuat kami bergembira.
Keputusan saya dan suami membesarkan anak - anak sendirian bukannya tanpa kendala, misalnya ketika hari Jumat, jika saya mendapat tugas jaga pagi maka sudah dapat dipastikan bahwa suami saya tak dapat menunaikan sholat Jumat, karena Malik yang masih balita belum memungkinkan untuk diajak ke Mesjid.
Malik sedang terlelap setelah menjemput saya di Rumah Sakit
Agar hal itu tidak terjadi maka saya akan bertukar jadwal jaga dengan teman dan saya baru berangkat kerja setelah suami pulang dari Mesjid karena jadwal jaga siang baru dimulai pada jam dua siang.
Rutinitas harian seperti ini kami jalani dengan penuh kebahagiaan. Saya sangat bersyukur dengan anugerah yang diberikan Allah bagi saya dan keluarga. Suami dan anak - anak sebenarnya tak tahu persis bagaimana cara saya merawat pasien, tetapi mereka tahu pasti bahwa Ibunya sedang berbakti untuk negeri dan tak lama pasti Ibunya akan pulang dan mendekap mereka kembali.
Mereka matahari ku
Semoga tumbuh menjadi anak yang sholeh dan shalehah dan berbakti kepada kedua orang tua.
Amin, terima kasih atas doanya
Sangat menyenangkan...
Pastinya.. Alhamdulillah
Bahagianya 😀
Alhamdulillah
Keluarga panutan 😊
Amin
Wah senangnya bisa bekerjasama seperti itu
Alhamdulillah..
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by rikanurrizki from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.