Oase Ramadan #11: Tak Akan Kuhadiri Buka Puasa Bersama

Jika buka puasa bersama adalah ajang pamer kekayaan, aku tak datang.
Jika buka puasa bersama ajang pamer kesuksesan, aku juga tak akan datang
Jika buka puasa bersama itu ajang pamer sudah berapa istri dan berapa anak-anak aku jiuga tak akan datang,
jika buka puasa itu ajang pamer kendaraan aku juga tak datang.

Itu kata seorang kawan. Yang memang dia iri dengan harta, kesuksesan, keluarga dan kendaraan orang. Aku mah, semua buka puasa datang kalau diundang dan kalau punya kesempatan. Dua buka puasa tahun ini terlewatkan karena beradu jadwal dan satu lagi undangan tak berani datang karena aku merasa sudah terlalu tua untuk ada di situ. Baiklah saya urai satu-satu.

Semakin banyak kita berteman, maka semakin banyaklah berbuka puasa bersama undangan. Semakin tua bisa jadi undangan semakin banyak, bisa jadi semakin sedikit kalau kita memisahkan diri dari kawanan. Aku merasa tahun ini undangan yang aku terima semakin sedikit. Dari 29 hari puasa aku hanya mendapat 15 undangan berbuka. 4 diantaranya bertubrukan satu sama lain dan timbul korban salah satu dan salah duanya.

Yang saya sesali adalah tak bisa Bukber bareng KSI Banda Aceh karena di hari yang sama, Sekolah saya bernaung Sukma Bangsa juga mengadakan Buka Puasa Bersama. Di hari yang sama juga Pidie Community menggelar buka puasa, jadi saya bisa menghadiri dua buka puasa sehari, makan takjil di Sukma dan makan nasi di Pidie Community, yang sediakan nasi @rezaacoi dan dia juga menyesal tak bisa ke Buber KSI.

Yang mengadakan Bukber dalam komunal saya adalah teman-teman SMP, SMA dan Kuliah. Lalu dilanjutkan oleh patner kerja di sekolah, kantor tempat saya bekerja, bapak-bapak se-masjid, teman-teman akrab se-warung kopi, teman-teman organisasi yang saya ada di dalamnya, teman se-hobi dan teman-teman lain yang akrab dan tidak akrab-akrab sekali.

Lalu kolot sekali pemikiran kalau tak datang buka puasa bersama alih-alih karena di sana pamer kekayaan. Biarkan kalau ada teman yang pamer, kenapa rupanya? Kalau ada yang pamer berarti terduga buka puasa itu akan menjadi gratis, karena yang kaya mungkin yang akan membayar, kalau dia pamer ini-itu tapi pas mau bayar tak mau, ya...diragukan kekayaannya.

Jangan sampai kita kehilangan teman-teman gara-gara banyak sekali kekhawatiran. Kadang kita tak jadi ke pesta kawan, karena tak ada baju yang pas untuk dipakai di hari itu, ada juga yang tak jadi ke pesta kawan, karena takut masuk pestanya terlalu besar. Menurut saya itu lucu, dan si kawan yang menunggu kita juga tak akan melihat kita dari baju.

Money comes and goes, friends stay. Uang berlalu pergi, tapi sahabat tetap bersama kita. Aku tak pikir-pikir kali lah masalah uang, misalnya harus pergi jauh untuk hajatan teman, asal ada sedikit biaya ya, pergi saja. Tak usah banyak kali mikir.

Source

Buka puasa bersama merupakan ajang silaturrahmi, untuk kita tahu update dari teman-teman kita. Mungkin sudah bertahun-tahun tak jumpa, dia akan bahagia berjumpa dengan kita mengenang kenangan lama. Mungkin dengan buka puasa bersama ada percikan semangat baru untuk kita dalam menjalani hidup dan kehidupan. Mungkin ada bisnis yang bisa dikerjasamakan, mungkin ada sepupu teman yang bisa kita nikahi kalau masih kitanya mencari istri, dan mungkin ada ide baru untuk kita tuliskan, seperti yang sedang saya lakukan.