Oase Ramadan #12: Ustad, Bolehkah Beriktikaf di Warung Kopi Memburu Lailatul Qadar?

Malam (Lailatul) Qadar pohon-pohon akan bersujud, air sungai akan membeku, kata orang-orang dulu. Kalau rumahnya di kelilingi pohon dan siap-siap saja batang pohon akan menghantam atap. Semua muslim ingin mendapat lailatul qadar, tapi sedikit yang mengusahakannya. Yang tidak merupakan mitos adalah siang kalau malamnya lailatul qadar, cuacanya adem, tak dingin dan tak panas-panas sekali, katanya saat itu malaikat yang jumlahnya ribuan, sedang naik lagi kelangit dan menutup panasnya cahaya matahari (?)

Source

Di balik itu sepuluh malam terakhir ini semakin enak duduk di warung kopi. Karena mungkin teman-teman dari jauh sudah pulang ke kampung, baju baru sudah bisa diburu, toko sudah buka sampai tengah malam dan ibu-ibu pun sudah sibuk dengan kue lebaran.

Ada beberapa tips untuk memperoleh lailatul qadar bagi kita yang sibuk, Syaikh Mahir Al Mu’aiqily, Imam Masjidil Haram memberikan 13 pesan penting pada kita sebelum Ramadhan beranjak pergi agar bisa meraih keutamaan dan keberkahan malam Lailatul Qadar ini. Mari kita simak beramai-ramai, pesan beliau;

Yang pertama bersedekahlah kepada siapa saja setiap hari minimal Rp 1.000 dalam sepuluh malam terakhir ini sehingga apabila Lailatul Qadar jatuh pada sepuluh malam terakhir maka sama dengan engkau sudah menyedekahkan sebanyak Rp 1.000 selama 84 tahun atau Rp 1.000 x 365 hari x 84 tahun.

Kedua kerjakan shalat sunah minimal dua rakaat tiap malam sehingga jika Lailatul Qadar jatuh pada sepuluh malam terakhir maka sama dengan engkau shalat 2 rakaat selama 84 tahun atau 2 rakaat x 365 hari x 84 tahun, kalau tidur di malam ini maka anda akan dikira tidur selama 84 tahun. Berapa kali 84 tahun sudah kita tertidur selama lailatul qadar dalam hidup kita?

Ketiga Bacalah surat Al Ikhlas minimal 3 kali setiap malam hingga apabila Lailatul Qadar jatuh pada 10 malam terakhir maka sama dengan engkau mengkhatamkan Quran selama 84 tahun.

Keempat Bacalah tafsir surat Al-Qadar, dan pahami apa yang sesungguhnya terjadi pada Lailatul Qadar. Kau akan merasakan keagungan dan kekuatannya, insya Allah.

Kelima Jangan menunggu hingga malam ke 27 untuk memperbanyak amal shaleh dan beribadah semaksimal mungkin. Karena seluruh malam dari sepuluh malam terakhir seharusnya jadi targetmu. Bangunlah setiap malamnya. Jangan sampai kesempatan meraih Lailatul Qadar terlewati begitu saja.

Keenam hafalkan doa malam Lailatul Qadar yang diajarkan oleh baginda Rasulullaah shalallaahu ‘alaihi wasallam ini:
Allahumma Innaka ‘Afuwun, Tuhibbul ‘Afwa Fa’ Fu’anni

(Ya Allah, Engkau maha pengampun dan menyukai pengampunan, maka ampunilah aku)
ketujuh Sempatkan tidur siang (qaylulah) sejenak jika memungkinkan. Supaya bisa fit saat bangun malam untuk salat.
kedelapan jangan lupakan keluargamu! Nabi Muhammad senantiasa membangunkan para istrinya pada malam-malam ini. Anak-anak pun bisa diajak beribadah untuk beberapa saat, walau mungkin tidak selama orang dewasa. semangati dan berilah motivasi pada mereka!

Kesembilan jagalah cara kita berpakaian dan mempersiapkan diri akan berpengaruh secara psikologis. Pakailah pakaian yang bagus dan wewangian yang syar’i ketika beribadah.

kesepuluh Jagalah perut agar tidak terlalu kenyang dan tidurlah segera setelah isya dan tarawih sekadar untuk menyegarkan diri. Lalu bangunlah untuk mendirikan sholat malam.

Kesebelas Seluruh ibadah di bulan Ramadhan ini bukan lah ajang untuk pasang status (misalnya : “Alhamdulillaah guys, nikmatnya bermunajat kepada-Nya malam ini” dsb) di Facebook atau media sosial lainnya Biarlah itu jadi rahasia indah antara engkau dengan Allah.

Ke-12. Sabar adalah kunci untuk mendapatkannya. sepuluh malam terakhir mungkin akan sangat melelahkan. Di siang hari anda mungkin masih harus bekerja, sekolah atau aktifitas lainnya. Ini adalah saat untuk mengerahkan kesabaran semaksimal mungkin. Ingatlah Allah telah memberi kita kesempatan berharga (akan luasnya ampunan) yang mungkin saja tidak datang lagi.

Ke-13. Ini yang paling penting: Berbaik sangkalah pada Allah. Ketika bermunajat, ingatlah kau sedang meminta pada Raja Yang Maha Pemurah dan Pengampun. Jika kau berharap yang terbaik, Dia akan memberimu yang terbaik. Jangan ragu-ragu, yakinlah dan tumpahkan seluruh isi hatimu di hadapan-Nya. Jangan biarkan keragu-raguan dan prasangka buruk menjauhkanmu dari-Nya.

Jadi bolehkah menunggu lailatul Qadar di warung kopi?