CARAKU BUKANLAH CARAMU

Alkisah Berjalanlah seorang kakek dengan cucunya, ditengah perjalanan sang cucu melihat seekor kura-kura kecil tergeletak di samping jalan setapak yang mereka lalui, dan sang cucu pun mengambilnya.

Menyadari ada sesuatu yang menyentuhnya, kura-kura langsung memasukkan kepala dan kakinya ke dalam tempurungnya, si anak pun terus berusaha membuka tempurung dengan paksa, dicongkelnya kepala dan kaki kura-kura mungil itu dengan kayu, memaksanya untuk keluar dari rumahnya sendiri.

Sang kakek pun tersenyum sambil menghentikan ulah cucunya. "Nak...Mari kakek ajarkan kamu sesuatu, yaitu sesuatu yang umumnya manusia tidak menyadarinya saat mereka sedang bernafsu melakukannya.

Dengan hati-hati kakek menaruh kura-kura kecil di samping api unggun, berharap kura-kura merasakan kehangatan di dalam tempurung tersebut.

Sejurus kemudian tampaklah kepala dan kaki kura-kura keluar sedikit demi sedikit, sampai seluruh kepala dan kaki-kakinya benar-benar terlihat.

Lihatlah cucuku..!!!, Semua makhluk hidup memiliki kemauan dan caranya masing-masing, sesuatu yang kita paksakan tidak akan berjalan dengan baik. "Berilah mereka kehangatan, bimbinglah mereka jika memang mereka salah", walaupun membutuhkan waktu yang tidak sebentar, memang kesempurnaan tidak akan hadir dari proses yang cepat, apa yang kamu pikir benar menurutmu, belum tentu itu sesuai dengan pikiran orang lain, oleh sebab itu disanalah letak Kesabaran dan kearifan dirimu.

---

---

---

source

Sahabat Steemians.....
Tergilitik pusarku membaca cerita di atas yang ku kutip dari sebuah website (lupa website apa), panjang sebenarnya pembahasannya dan mudah-mudahan bisa menjadi pelajaran sekaligus cermin bagi kita semua.

Di sana dijelaskan bahwa, memaksakan kehendak dan jalan pikiran kita kepada orang lain itu bukan hal yang dianjurkan, Arak saja tidak langsung diharamkan mengingat masyarakat saat itu mengonsumsi Arak selayaknya minum air putih biasa, dan sudah menjadi kebiasaan yang sulit dihapus, setelah agama islam sedikit meluas baru ada pelarangan total untuk konsumsi Arak.

Mari kita ambil kesimpulan dari uraian di atas, dimana pemaksaan itu kebanyakan tidak efektif, memang di dalam agama ada sisi yang harus dipaksakan demi kebaikan dan akan sangat berbahaya jika dibiarkan, jika ini terjadi maka mutlak harus sedikit dipaksakan, contohnya di dalam kewajiban "Shalat" bagi yang sudah Baligh, perkara fundamental seperti ini memang perlu sedikit pemaksaan karena ini berbahaya sekali apabila diabaikan.

Bukankah untuk mencegah orang bunuh diri lebih baik kita tonjok mukanya supaya tidak sanggup naik tali gantungan?.Dalam kasus ini pemaksaan menjadi keharusan.

Namun sekali lagi, tidak semua kebenaran bisa dipaksakan, apalagi yang arahnya hanya kebenaran sepihak

(Benar menurut kita, menurut orang lain belum tentu)

Berdasarkan pembahasan di atas, saatnya aku berfikir untuk tidak lagi berburuk sangka kepada penyewa bot di dalam steemit, mengingat aktifitas mereka tidak membuat periuk nasiku bocor, dan tidak membuat dompetku koyak.

Mereka mengorbankan SBD demi mendapatkan Upvote, jikapun harus ku tendang, maka penjilat dan pengemis Upvote harus duluan kutendang ketimbang mereka yang menyewa bot. Namun demikian, bukan pula urusanku dalam hal ini, penjilat dan pengemis upvote juga tidak membuat ku jatuh miskin. Selama mereka tidak menjilat dan mengemis padaku, dan selama mereka tidak mengajakku untuk mengemis dan menjilat.

Satu lagi, semua tehnik yang dijalankan oleh steemian, kesemuanya itu butuh pengorbanan, hanya saja jenis pengorbannya berbeda, ada yang menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran dalam membangun relasi, ada yang membuatnya jadi bisnis, sampai ada yang memainkan trik politik di dalamnya. Intinya semua kita perlu mengorbankan sesuatu, sesuatu yang berbeda satu sama lain sesuai dengan "alakadar dan kemampuannya".

---

---

Silahkan keluarkan semua tehnik yang kalian miliki selama itu tidak menusuk pantatku dan tidak mengurangi jatah makanku, bukan urusanku untuk menghujat seperti halnya bukan kewajibanku untuk memberikan upvote..!!!.