Senandung Lirih dari Aceh

in #indonesia6 years ago (edited)

image


Apa cerita yang bisa dibanggakan dari Aceh saat ini? Angka kemiskinan terendah se-Sumatera? Atau anggaran yang membengkak namun tak berbekas? Atau apa? Kalau teman-teman steemian mempunyai sesuatu yang bisa dibanggakan tentang Aceh saat ini kabarkan pada saya dan dunia, agar Aceh kembali dikenal dengan nama harum dan kisah apiknya.

Saat ini kita semua sepakat bahwa Aceh layaknya pualam kaca yang sudah retak. Retak oleh kepemimpinan yang durja, kezaliman yang sistematis, terstruktur dan massif. Saya kira saat ini Aceh tak ubahnya sejarah yang terkulai dan tua bangka yang hanya menyemburkan bau amis dan busuk. Orang-orang yang saat ini berada di tampuk kepemimpinan sepertinya tak bisa diharapkan apa-apa. Mereka hanya jago membual dan kita selalu dipaksa patuh menelannya.

Padahal harapan sempat mengemuka saat konflik berkepanjangan berakhir di negeri nun jauh bernama Finlandia. Namun, rasa-rasanya tuhan punya takdir lain untuk Aceh. Setelah dihempas bencana tsunami, Aceh pula digulung ombak kristenisasi. Apa setelah itu perih sudah usai? Belum. Aceh masih dengan konsisten mengabarkan kisah-kisah pilu yang lebih filmis dari film sekalipun.


image


Sumber

Saya tak berani berkesimpulan kalau ini adalah bentuk kemarahan-Nya. Karena kalau memang tuhan itu pemarah, Aceh memang pantas dimarahi selaknatnya. Ketimpangan sosial tentu saja cukup menjadi alasan tuhan marah. Tapi kita semua tahu, Allah Maha Pengasih. Maka anggaplah senandung lirih dari Aceh ini sebagai bentuk kasih sayang-Nya pada kita.

Jujur saja, dulu saya selalu etnosentrisme menjadi seorang Aceh. Membanggakan semua sejarah dan kebesaran kerajaan dan sultan-sultan kita yang Arif lagi bijaksana tempo dulu. Saya paling antusias menceritakan tentang bagaimana para pahlawan Aceh gagah berani memerangi penjajah hinggah titik darah penghabisan. Saya benar-benar sangat etnosentrisme sebagai seorang Aceh. Setidaknya sampai kehebohan yang baru-baru ini menghantam kita dengan telak.

Untuk pertama kalinya saya malu berbicara tentang Aceh saat ditanyai orang dari daerah lain. Tapi kali ini saya hanya bisa membisu. Saya benar-benar bungkam tentang cerita Aceh yang sedang digayang KPK. Penangkapan Gubernur Aceh oleh KPK akhirnya membuat saya sedih dan malu menjadi seorang Aceh untuk pertama kalinya. Daerah yang menjunjung tinggi syariat Islam justru dihantam kasus pencurian yang dilakukan oleh orang nomor satu di Aceh. Saat kejadian ini terjadi, saya berada di Sumatera Utara, propinsi tetangga kita. Dan pertanyaan-pertanyaan mereka tentang kebenaran kasus itu berhasil membuat saya tertunduk malu tak terbilang.


image


Tetapi mau dibilang apa? Nasi sudah jadi bubur dan gosong. Yaa ditelan saja. Dinikmati saja. Meski pedih dan pahit terus menggerogoti lidah dan pangkal rahang. Saya beberapa kali bisa berkilah dengan mengatakan bahwa kasus itu mungkin saja permainan politik yang memang selalu buruk. Namun, jurus itu hanya bisa dilakukan sekali dua. Selebihnya tidak akan ampuh lagi.

Saya terpukul ketika orang-orang menyandingkan kasus-kasus seperti itu dengan syari'at Islam. Saya selalu tak paham dengan orang-orang macam itu. Saya kira orang-orang yang menganggap tak ada orang sakit di tempat yang ramai dihuni oleh dokter adalah sesuatu yang absurd. Penyakit tetap ada meskipun di sana ada banyak dokter. Dan dokter tidak akan buruk namanya hanya karena penyakit-penyakit tersebut.

Begitu juga dengan syari'at Islam. Ia adalah sebuah pakem hukum yang mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. Namun tentu saja syari'at Islam tak serta merta membikin orang-orang yang ada di sekitarnya mendadak menjadi malaikat. Setan tetap setan. Pencuri tetap pencuri. Ia akan sulit dijinakkan dengan syari'at Islam. Namun tentu saja, syari'at Islam tetap baik dan mulia meskipun berada di daerah yang disesaki maling bermuka tebal.

Saya pikir Aceh selalu seksi di mata orang-orang. Aceh selalu menjadi daya tarik dari dulu hingga sekarang. Bahwa semua yang terjadi di Aceh patut disorot dan disebarkan seluas-luasnya. Bahwa aib yang ada di Aceh adalah aib paling buruk yang ada di muka bumi. Meskipun pada kenyataannya, daerah lain tak lebih baik dari kita. Tapi ya itu, Aceh memang kerap kali terkenal oleh isu-isu negatif. Selalu begitu. Dan barangkali, itu adalah bagian dari senandung lirih Aceh yang memang telah Allah atur skenarionya untuk Bumi Serambi Mekah ini. Siapa tahu?


image


Regards

@samymubarraq

Sort:  

Nice read. I leave an upvote for this article thumbsup

Coin Marketplace

STEEM 0.32
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64647.16
ETH 3160.49
USDT 1.00
SBD 4.13