Timnas U-16 Juara karena Berani
"Sejauh ini hanya ada dua pelatih dari Indonesia yang berani mengikuti jejak Pep Guardiola dan Marcelo Bielsa dengan menerapkan taktik sepakbola menyerang total atau dikenal Total Football, mereka adalah Indra Sjafri dan yang terbaru Fahri Husaini. Dan keduanya berhasil mempersembahkan trofi juara untuk Indonesia."
Sejak mula babak penyisihan, tim yang dimotori oleh Bagus Kaffa tersebut memang tampil meyakinkan. Mereka berhasil bermain cantik dan menyarangkan banyak gol ke gawang tim-tim lawan. Anak-anak ini benar-benar tampil memenuhi hasrat penonton sepakbola tanah air yang selalu haus akan prestasi. Saya cukup senang dengan timnas ini. Selain solid, mereka juga tampil berani.
Saya kira keberanian inilah yang menjadi kunci juara timnas U-16 Indonesia di kejuaraan ini. Meski bermain di kandang sendiri, anak-anak ini tetap memiliki beban berat yang harus dibayar. Mereka seperti menanggung beban moral dan wajib membawa Indonesia juara di kejuaraan ini. Dan alhamdulillah mereka bisa membayar kepercayaan tersebut dengan lunas.
Beberapa teman mengatakan bahwa timnas U-16 juara karena memeragakan sepakbola tiki-taka khas Spanyol di era kejayaan antara tahun 2010-2012. Umpan satu dua anak-anak asuhan Fahri Husaini memang memeragakan sepakbola menyerang dengan umpan-umpan pendek. Namun, mereka tentu tidak terlalu mirip dengan Spanyol.
Saya kira faktor yang membuat timnas U-16 ini mampu juara adalah karena mereka tampil berani sejak awal kejuaraan. Selama ini postur tubuh Indonesia selalu menjadi kambing hitam atas kegagalan Indonesia di berbagai kejuaraan. Namun, Fahri Husaini bisa mengakali keterbatasan postur anak-anak Indonesia ini.
Pelatih asal Nanggroe Aceh Darussalam tersebut berani mengambil risiko dengan menampilkan permainan menyerang pada anak asuhnya. Fahri, yang mantan pemain timnas Indonesia itu, menanamkan nilai-nilai keberanian pada anak-anak asuhnya hingga mereka tampil di lapangan layaknya petarung gladiator yang kesohor itu.
Padahal kita semua tahu, bahwa sepakbola menyerang tersebut risiko kebobolan sangat besar. Memang peluang untuk menang juga terbuka lebar, namun tak banyak pelatih yang berani berjudi menerapkan taktik macam itu. Bahkan pelatih sekaliber Jose Mourinho pun enggan menggunakan taktik ini. Hanya Pep Guardiola dan Marcelo Bielsa yang sampai mati menggunakan taktik ini.
Saya kira memang pelatih yang keras kepala dan ngotot yang berani menerapkan taktik ini dalam dunia sepakbola. Lihatlah bagaimana kerasnya Pep Guardiola melatih anak asuhnya agar berani tampil menyerang. Pep termasuk tipikal pelatih "pemaksa" yang tak segan-segan "menghajar" anak asuhnya jika tampil angin-anginan. Sejauh ini Raheem Sterling sudah pernah kena hantam karena terlalu lembek saat latihan.
Sejauh ini hanya ada dua pelatih dari Indonesia yang berani mengikuti jejak Pep Guardiola dan Marcelo Bielsa dengan menerapkan taktik sepakbola menyerang total atau dikenal Total Football, mereka adalah Indra Sjafri dan yang terbaru Fahri Husaini. Dan keduanya berhasil mempersembahkan trofi juara untuk Indonesia. Sekali lagi, salamat untuk timnas U-16! Kalian luar biasa berani!
Regards