Menjadi Kurir Setelah Mengantar Anakku Ke Sekolah
Pagi-pagi setelah aku mengantar anak pertamaku Zahra Fitriansya berangkat ke sekolahnya di SMPI (Sekolah Menengah Pertama Islam) As-Saba Bojonggede Bogor, propinsi Jawa Barat, Indonesia, aku mendapatkan orderan menjadi kurir untuk membeli bubur ayam melalui pesan dari WA (What's App).
Aku pun segera membeli bubur ayam yang lokasinya di dekat minimarket Indomaret Villa Asia, Bojonggede. Satu porsi bubur ayam Cianjur harganya cukup terjangkau hanya delapan ribu Rupiah untuk satu porsi bubur ayam. Sebelumnya aku juga menjadi kurir mengambil kerupuk seblak kering pesanan temanku di rumah penjualnya.
Harga kerupuk seblak kering bervariasi mulai dari tujuh ribu Rupiah per bungkus ukuran kecil (ukuran lima puluh gram) sampai tiga puluh ribu Rupiah ukuran besar (ukuran setengah kilogram).
Di hari yang sama, setelah mengantar anakku Zahra ke sekolah aku juga menjadi kurir membeli sarapan berupa lontong dan gorengan untuk guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) anak keduaku Aisyah. Aku juga disuruh untuk membeli ayam potong segar di warung sayur dekat rumah.
Siangnya setelah aku menjemput anak keduaku Aisyah di PAUD dan setelah merapikan daganganku di halaman sekolah anakku (aku juga berjualan makanan seperti lontong, donat dan gorengan), aku kembali menjadi kurir untuk membeli soto mie. Alhamdulillah aku juga dibelikan satu mangkuk soto mie dan aku juga mendapatkan upah ongkir (ongkos kirim) menjadi kurir. Lumayan bisa untuk membeli bensin dan uang jajan tambahan.
Itulah sekilas ceritaku tentang kegiatanku selain antar jemput anak-anakku, berjualan makanan aku juga menjadi kurir membeli makanan siap santap atau membeli bahan makanan. Alhamdulillah dari hasil menjadi kurir aku mendapatkan uang tambahan untuk membeli bensin dan uang tambahan jajan untuk anak-anakku di saat Steem/SBD sedang tidak bisa diandalkan lagi. Kurang lebihnya mohon maaf, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca postingan sederhana ini. Selamat malam dan selamat beristirahat.
