Story part3 : Tentang Penulis Hebat

(Saat bersama penulis hebat @gulistan).

jujur aku iri sama orang lain, kenapa? Karena mereka bisa menulis dengan sangat cerdas dan inspiration hingga membuat banyak orang suka dan senang membaca tulisan penulis itu. Tidak hanya pandai dalam mengolah kata tapi juga pandai membuat pembaca ketawa bahagia setelah membaca artikelnya.

Namun aku sudah sangat lama ingin menulis seperti mereka, putus asal tidak namun waktu banyak terbuang dengan keadaan yang tak sempat menutup ilmu serta memperbaiki gaya kepenulisanku sehingga itu-itu saja yang dapat aku sampai dan ceritakan. Padahal menjadi seorang penulis itu harus kreatif sama hal seperti bicara sehingga banyak yang akan menyukai tulisan si penulisan dan apapun yanv dikerjakan pasti akan banyak mendapatkan respon dari pada pembaca.

Sedangkan aku yang cuma mengandalkan ilmu dari bangku sekolah dulu semakin tak maju karena tak pernah mempelajari cara menulis dengan zaman seperti creatif dan super banyak sumber ilmu dunia penulisan. Terkadang aku merasa canggung dan malu dengan tulisan aku sendiri, kenapa? Banyak lelucon tetapi lelucon tak lucu bukan seperti penulis lain yang pandai dalam menulis dan mengolah kalimat menjadi orang ketawa.

Aku sadar akan keterbatasab ini, namun mau bagaimana lagi sudah begini nasib yang sulit dalam belajar karena harus menempuh pekerjaan dalam kehidupan agar bisa makan. Memang aku tak miskin sekali namun tak juga kaya sehingga waktu belajar banyak tersita karena harus bekerja dan bekerja hingga dunia penulisan sulit untuk aku jangkau lagi dan inti aku semakin ketinggalan dengan penulis lain.

Banyak kita banyak dari penulis lain mereka menulis tentang motivasi, religion, inspiration, fiction dan banyak hal yang bermanfaat buat pembaca. Namun karena aku miskin akan belajar hingga hanya bisa membuat story tentang kehidupan aku saja, sedangkan aku tak bisa menulis sesuatu yang membuat orang termotivasi dan menginspirasi saat membaca tulisan obarak-obarik, dimana baris tak jelas dan titik koma juga tak sesuai.

Namun beginilah hidup si penulis ugal-ugalan bukan tak sempat belajar namun tak ada waktu karena sudah dituntut untuk mencari nafkah walaupun masih memiliki kedua orang tua, alhamdulillah masih diberikan kesehatan walaupun mereka sudah tua. Itu yang membuat aku lebih mengutamakan mereka dari pada menuntut ilmu lagi, walaupun sepatut aku masih harus belajar banyak namun aku tak tega membiarkan bekerja keras sehari sedangkan aku tak membantu kedua orang tua ku.

Keinginan menulis tentang motivasi, inspirasi dan banyak sangat aku ingin namun aku takut salah karena tak memiliki ilmu literasi seperti para penulis hebat itu, itu sedikit story singkat yang dapat aku bingkai menjadi sebuah cerita pendek untuk para pembaca, semoga kalian suka.

By: tokepengsiribe