Tertiblah Berbahasa Indonesia! (4)

in #indonesia6 years ago (edited)

Tertib Berbahasa di Bulan Puasa

IMG-20180515-WA0003.jpg
Sumber: Kiriman kolega

Dear Steemians,

Sejak dua hari lalu banyak ucapan selamat berpuasa Ramadan yang dikirim teman atau saudara ke WhatsApp (WA) saya. Tentu saja tak sekadar mengucapkan selamat menjalani ibadah puasa pada Ramadan tahun ini, tapi juga didahului dengan permohonan maaf lahir dan batin.

Nah, permohonan maaf itu tentulah saya kabulkan seperti juga saya berharap permohonan maaf saya atas khilaf dan salah selama ini dikabulkan pihak lain.

Cuma dari aspek linguistik, ada beberapa pengirim permohonan maaf yang masih saja menulis kata batin dengan bathin. Bagi saya selaku pemerhati bahasa ini mengganggu karena bathin bukanlah bentuk yang baku.

Lagi pula bahasa Indonesia sudah lebih dari 72 tahun kita gunakan sebagai bahasa resmi negara. Selain itu, era EYD sudah hampir dua tahun kita tinggalkan, berganti dengan era Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Tapi ironis, sebagian di antara kita bagaikan tak bisa 'move on' dari kata bathin. "Kenapa bisa begitu ya?" tanyaku membatin.

Harapan saya, semoga saat Lebaran nanti tak ada lagi pembaca risalah ini yang menggunakan kata batin ketika mengajukan permohonan maaf atas salah dan khilafnya.

Kedua, bulan puasa ini jatuhnya pada bulan Ramadan. Maka, tulislah bentuk bakunya, yakni Ramadan, bukan Ramadhan. Kalau ada pihak tertentu yang menulis Ramadhan, tentulah itu gaya selingkung, seperti dilakukan beberapa koran di Aceh. Bagi mereka yang menerapkan gaya selingkung ini yang penting adalah dia harus punya argumen yang kuat untuk menjawab pertanyaan orang sehingga terkesan logis.

IMG-20180515-WA0015.jpg
Sumber: Kiriman kolega

Ketiga, tertiblah menulis semua nama salat fardu (wajib) dengan menggunakan huruf kapital di awalnya. Yakni, Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya. Nama salat sunah juga harus ditulis kapital huruf awalnya, misal Tarawih.
Tapi apabila waktu salat digunakan sebagai keterangan atau petunjuk waktu (bukan nama ibadah), maka hurufnya harus ditulis kecil semuanya. Misal, Saya tiba di Banda Aceh antara zuhur dan asar, bukan antara Zuhur dan Asar.

Keempat, malam Ramadan biasanya akan diisi dengan tadarus Alquran. Nah, penulisan Alquran ini adalah bentuk yang baku, bukan Al-quran atau Al-Quran atau Al-Qur'an. Bentuk baku lainnya untuk kitab suci umat Islam ini adalah Quran, bukan quran, Koran, juga bukan Qur'an. Bahasa Indonesia tak mengenal diakritik, maka tak boleh ada tanda baca di dalam kata. Beda halnya dengan bahasa Jerman, Prancis, Aceh, dan Haloban.

Kelima, jika dalam tausiah atau tulisan ada mengutip nama surah dalam Alquran, maka ucapkan atau tulislah surah dengan surah, bukan surat. Misalnya, Surah Albaqarah, Surah Almaidah, dan Surah Annisa. Tapi tak soal kalau Anda menulis warkat untuk sang kekasih dengan nama surat cinta.

Keenam, kalau dalam tulisan ada mengutip hadis, tulislah hadis, bukan hadits atau malah hadist.

Ketujuh, kalau harus menyapa atau menulis ustaz, tulislah ustaz, bukan ustadz atau ustad. Jika dia perempuan, maka tulislah ustazah, bukan ustadzah atau ustadah.

Kedelapan, menjelang Lebaran nanti tulislah lebaran dengan L besar. Terus tulis 1 Syawal dengan Syawal, bukan Syawwal. Tulislah Idulfitri dengan Idulfitri, Iduladha dengan Iduladha, karena begitu petunjuk KBBI V versi Daring (online). Tapi kalau Anda masih merasa janggal menggunakannya, ya tak masalah kembali ke bentuk lama (Idul Fitri dan Idul Adha). Tapi harus siapkan argumen yang kuat kenapa Anda memakai gaya selingkung seperti itu).

Kesembilan, seusai Lebaran Fitri nanti kalau ada acara silaturahmi, namakan ia halalbihalal, bukan halal bi halal atau halal bil halal.

Akhirnya, bagi Steemian muslim saya ucapkan selamat berpuasa Ramadan. Semoga tercapai predikat insan nan takwa.

Sort:  

Waaaah luar biasa paparannya Pak.
Benar, hal di atas sering keliru penggunaannya.
Semoga ke depannya kami lebih berhati-hati dan teliti menuliskan setiap kata dengan merujuk pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan KKBI
Terima kasih Pak untuk ilmu hari ini. Sangat bermanfaat. 😊🙏🙏

Sungguh mencerahkan. Secerah krim pencerah Wardah..

Hmmm baru tahu kalau Rio pakai Wardah juga, makanya kinclong terus.

Benar-benar ahli bahasa pak @yarmen-dinamika.. Saya saja tidak memperhatikan sebegitunya, padahal harusnya saya tahu karena saya orang Indonesia.. Terimakasih pencerahannya pak...

Semua kita bisa berbahasa dengan rapi asal mau.

Sangat bermanfaat.

Nah! Terang sudah. Selamat puasa Ramadan.

Terima kasih informasi ini, semoga kami makin terlatih dan tertib untuk menggunakan bahasa yang benar.

Coin Marketplace

STEEM 0.35
TRX 0.12
JST 0.040
BTC 70887.21
ETH 3581.98
USDT 1.00
SBD 4.75