Re-Introduceyourself: I am Syam, Syam I am

Lantaran cukup lama tak aktif di steemit, sahabat saya @Mariska.Lubis, menganjurkan untuk melakukan perkenalan ulang. Ya, inilah jadinya.

Orang tua saya memberi dua nama. Syamsul Asinar, nama resmi pemberian Ubak. Chandot, sebagai nama timang pemberian Umak (Ibu).

Dari kedua nama ini, lahir sejumlah nama panggilan. Ada karib yang memanggil Syam dan ada yang menyapa dengan Chan. Tapi saya juga bisa menoleh walau hanya dipanggil dengan bunyi "hei", "eh", bahkan "woooiii!". Hehe.

Lahir sebagai seorang Prabumulih pada 16 Desember 1977. Setelah empat puluh tahun, menjadi seorang ayah dengan satu bocah; Mahatani Masanobu Radjam atau kami panggil Nobu.

Terkait pekerjaan, di Kartu Tanda Penduduk, tertulis Petani. Keseharian saya memang tak jauh dari budaya bercocok-tanam. Lahir dari pasangan petani, sempat mengenyam pendidikan formal di bidang pertanian. Padahal, bapak saya berharap saya tak jadi petani. Dasar anak durhaka. Sejak tahun 2007 saya bertani. Mengelola sebuah kebun kecil di pelosok Kabupaten Sukabumi bagian Selatan dan membantu mengurus kebun keluarga di kampung halaman Prabumulih. Cerita lengkap tentang kebun di Sukabumi di tulisan perkenalan sebelumnya.

Kegiatan lain terkait minat dan kesenangan adalah menulis. Menulis apa saja. Mulai dari catatan harian, catatan perjalanan, catatan berkebun, hingga catatan utang di warung.

Nah, kalau utang sudah lunas, kadang bahkan demi bayar utang tadi, saya jalan-jalan. Jalan-jalan ketika tak berutang, jadilah murni pelesir. Mengunjungi desa-desa sambil berburu pelajaran hidup dari para petani dan orang-orang desa.

Jalan-jalan dalam rangka lain, adalah mengunjungi komunitas petani yang didampingi teman-teman penggiat pengembangan pedesaan, kemudian berbagi pengetahuan dengan mereka.

Ya, begitulah. Semoga perkenalan singkat ini. Semoga menjadi kabar baik!