Maaf-Maafan Menjelang Ramadhan Syariat Atau Tradisi??

in #islam6 years ago

Assalammualaikum yaa ahlil steemit....

Bulan suci Ramadhan telah datang, sudah waktunya kita berperang melawan hawa nafsu. Persiapkan diri karena bulan Ramadhan adalah bulan terbaik, dari 12 bulan, dan dibulan Ramadhan ada hari yang paling baik.

image

Menjelang Ramadhan maka kita sering mengirim sms, wa, dan lainnya untuk maaf-maafan, sungguh hal ini terjadi terus menerus. Namun pertanyaanya apakah maaf-maafan disyariatkan atau hanya tradisi belaka.

Ada sebuah yang katanya hadist yang menguatkan prilaku kita yang saling mengucap maaf-maafan, ini dia.yang sering dijadikan dalil, mari kita simak bersama.

Ketika Rasullullah sedang berkhutbah pada Shalat Jum’at (dalam bulan Sya’ban), beliau mengatakan Amin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan Amin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan Amin. Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasullullah berkata Amin sampai tiga kali. Ketika selesai shalat Jum’at, para sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian beliau menjelaskan: “ketika aku sedang berkhutbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullullah Amin-kan do’a ku ini,” jawab Rasullullah.
Do’a Malaikat Jibril adalah: “Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:

  1. Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
  2. Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri;
  3. Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.

image

Ternyata hadist ini tidak pernah ditemukan di dalam kitab kumpulan hadist,para sahabat Rasullullah juga tidak pernah melakukannya. Entah darimana prilaku ini di lakukan. Hadist diatas adalah palsu, Rasullullah tidak pernah mensyariatkan hal tersebut, Biasanya hadist palsu tersebut tidak menulis siapa priwayatnya.

Sebenarnya hadist palsu diatas sungguh menyesatkan, karena disebutkan apabila tidak melakukan maaf-maafan maka puasanya diabaikan. Jangan sampai prilaku maaf-maafan di imani sebagai suatu perbuatkan yang di syariatkan, ibadah yang harus dilakukan, itu hanya tradisi yang dilakukan masyarakat.

Pada dasarnya maaf-maafaan dilakukan pada saat segera setelah berbuat salah kepada seseorang, tidak perlu menunggu momen Ramadhan maupun lebaran idul fitr. Bagaimana kita menyikapi fenomena ini. Pertama kita mengabaikan jika ada kolega yang menyertai hadist palsu seperti diatas, kedua jangan imani hal ini sebagai ibadah yang disyariatkan, tapi lakukan dan anggap maaf-maafan menjelang Ramadhan sebagai tradisi belaka.

Wallahu alam
Referensi = Ustadz Firanda Andirja dan Ustadz Khalid Basalamah.

Buruj ck.

Sort:  

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by lord-geraldi from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

You got a 3.29% upvote from @emperorofnaps courtesy of @lord-geraldi!

Want to promote your posts too? Send 0.05+ SBD or STEEM to @emperorofnaps to receive a share of a full upvote every 2.4 hours...Then go relax and take a nap!

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 64332.82
ETH 3146.25
USDT 1.00
SBD 4.17