Good evening every body...
I want to share about bride course

conclusion

Based on the results of the research and discussion that the author has done, it can be concluded that:
The Office of Religious Affairs in Tanah Luas sub-district, North Aceh Regency has acted as the implementer of the bride and groom course that is required for each married couple who has been effective since March 2010. In implementing the Director General of Islamic Guidance Regulation number Dj / II / 491/2009 concerning courses Bride Candidates, Office of Religious Affairs in Tanah Luas District face various problems and constraints that cause the implementation of the Bridal Candidate Course cannot yet fully run in accordance with the applicable regulations.

Factors that influence the success of the implementation of the Director General of Islamic Guidance Regulation Number Dj / II / 491/2009 in 2009 at the Office of Religious Affairs in Tanah Luas District are: limited funding, course facilities and infrastructure, limitations of course counselors, socialization and training Ministry of Religion, dissemination and coordination with agencies related to sub-district level, interest and awareness of course participants, religious education background of course participants and support from Gampong officials and religious leaders.

Suggestions

Based on the findings of the research and analysis of the author, the authors can provide some suggestions that can be used as consideration and input for all parties involved in the implementation of the bride-to-be course:

It is expected that the government through the Ministry of Religion can help optimally and allocate special funds to support the implementation of the prospective bride's course and also provide supporting facilities and facilities as well as incentives for course counselors.

It is expected that the Office of Religion Affairs in Tanah Luas District should continue to innovate creatively in dealing with various problems and constraints in the implementation of the prospective bride courses so that the implementation of the prospective bride can continue.

Expected to the Prospective Bride Course counselors to always continuously improve their knowledge, insights and abilities with more effective methods, and can utilize existing technological sophistication in presenting course material.
It is expected that the bride and groom as a course participant should take the course well and attentively, and really utilize the bride and groom's course to get the knowledge needed in navigating a household's future biduk.
It is expected that the Village Apparatus, both the Geuchik Gampong and Imam Gampong, will continue to socialize the benefits and importance of implementing a bride-to-be course, especially for married age adolescents.
It is expected that religious leaders continue to guide and foster the community, especially teenagers of marriage age, regarding Islamic laws, especially marriage law and

Bahasa indonesia

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa:

Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara telah berperan sebagai pelaksana Kursus Calon Pengantin yang diwajibkan bagi setiap pasangan yang akan menikah yang telah berlaku secara efektif mulai bulan Maret 2010. Dalam melaksanakan Peraturan Dirjen Bimas Islam nomor Dj/II/491/2009 tentang Kursus Calon Pengantin, Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Luas menghadapi berbagai permasalahan dan kendala yang menyebabkan pelaksanaan Kursus Calon Pengantin belum dapat sepenuhnya berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan Peraturan Dirjen Bimas Islam Nomor Dj/II/491/2009 tahun 2009 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Luas adalah : keterbatasan dana, sarana dan prasarana kursus, keterbatasan petugas pelaksana kursus (konselor), sosialisasi dan pelatihan dari Kementerian Agama, sosialisasi dan koordinasi dengan instansi terkait tingkat kecamatan, minat dan kesadaran peserta kursus, latar belakang pendidikan agama peserta kursus serta dukungan dari aparatur Gampong dan tokoh agama.

Saran-saran

Berdasarkan temuan hasil penelitian dan analisis penulis , maka penulis dapat memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kursus calon pengantin:

Diharapkan kepada pemerintah melalui Kementerian Agama untuk dapat membantu secara maksimal dan mengalokasikan dana khusus untuk mendukung pelaksanaan kursus calon pengantin dan juga menyediakan sarana dan fasilitas penunjang serta insentif bagi para konselor kursus.

Diharapkan kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Luas hendaknya terus berinovasi secara kreatif dalam menyiasati berbagai problem dan kendala pelaksanaan kursus calon pengantin sehingga pelaksanaan kursus calon pengantin dapat terus berjalan.

Diharapkan kepada para konselor Kursus Calon Pengantin untuk selalu terus menerus meningkatkan ilmu, wawasan dan kemampuanya dengan metode-metode yang lebih efektif, dan dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada dalam menyajikan materi kursus.

Diharapkan kepada para calon pengantin sebagai peserta kursus hendaknya mengikuti kursus dengan baik dan penuh perhatian, dan benar-benar memanfaatkan kursus calon pengantin untuk mendapatkan ilmu yang dibutuhkan dalam mengarungi biduk rumah tangga kelak.
Diharapkan kepada Aparatur Gampong, baik Geuchik Gampong dan Imam Gampong untuk terus mensosialisasikan manfaat dan pentingnya pelaksanaan kursus calon pengantin khususnya bagi remaja usia nikah.

Diharapkan kepada para tokoh agama untuk terus membimbing dan membina masyarakat khususnya remaja usia nikah tentang hukum-hukum islam khususnya hukum perkawinan dan keluarga.

Terimakasih
@abialfatih
140918

---

Join eSteem Discord https://discord.gg/taNc9Qr

Join eSteem Telegram http://t.me/esteemapp

vote witnessgood-karma