The Busyness that Swallows Friendship | Kesibukan yang Menelan Persahabatan |

in #life6 years ago (edited)

KNO.jpg


While sipping coffee, we discuss a variety of topics without an agreement to focus on a particular topic. It often happens, and often experienced by anyone because we are not currently doing with the one issue that was discussed until finished with the conclusion. A friend complaining about our other companions who have been difficult to be contacted when it already has a steady job. The flurry of spans of friendship, making friendship feels barren. Whereas, while it is idle, the value of comradeship is fertile.

Whether should always be so? I tried stirring memory warehouses, who knows my friend complained attitude against our other companions, also I have ever done. With the hectic busyness of this time, I forget my friends who actually need help, at least need my presence to hear his complaint. Or simply meet as we used to do because it has become a ritual. It is important or not, they want me there.

If there is indeed a desire as it was, my friends usually direct calling. With a tone of facetious or sometimes just simply tell you that today they enjoy coffee at a certain place. We are always open in a variety of ways, so never harbored in their hearts when it has the desire, let alone the mere desire to SIP coffee while chatting.

Because of the ritual of sipping coffee together while working at the coffee shop, we often inform when the task will be out of town so that if one of our hiatus, all of them can know. But this is not an obligation. Just divide the information only. I often do that, our other friend is also the same. Later on, as I've not been out of town, I'd often work in a coffee shop.

Did I forget the companions when busy? In my opinion, the just a friendship of the most competent to evaluate it. The words of Ali Ibn Abi Talib, don't tell about yourself because people who love we do not need it while those who hate do not believe it. There are times when we do need to be immersed in a flurry. At other times, family and friends are in first place and the work was in the order below. Each gets a portion of the corresponding time and proportionally without needing to compare more important friend or work because two things cannot be compared.

But when the friend in need — regardless he deliver it directly or not — a friend there should be on the side. The best friend like a lamp in darkness, that gives a glimmer of light so that we don't get lost in their stride. []

Lhokseumawe, September 17, 2018






Kesibukan yang Menelan Persahabatan

Sambil menyeruput kopi, kami membahas berbagai topik tanpa kesepakatan untuk fokus pada topik tertentu. Itu sering terjadi, dan sering dialami siapa pun karena kami bukan sedang melakukan rapat dengan satu masalah yang dibahas sampai selesai dengan kesimpulan. Seorang sahabat mengeluh tentang sahabat kami lainnya yang sudah sulit dihubungi ketika sudah memiliki pekerjaan tetap. Kesibukan merenggangkan persahabatan, membuat persahabatan terasa gersang. Sedangkan ketika menganggur, menyuburkannya.

Apakah harus selalu demikian? Saya mencoba mengaduk gudang memori, siapa tahu sikap yang dikeluhkan sahabat saya itu terhadap sahabat kami yang lain, juga pernah saya lakukan. Dengan kesibukan yang padat selama ini, saya melupakan sahabat-sahabat saya yang pada saat itu sebenarnya butuh bantuan, minimal butuh kehadiran saya untuk mendengarkan keluhannya. Atau sekadar berjumpa seperti yang biasa kami lakukan karena sudah menjadi ritual. Penting atau tidak, mereka ingin saya ada.

Kalau memang ada keinginan seperti itu, biasanya sahabat-sahabat saya langsung menelepon. Dengan nada bercanda atau terkadang hanya sekadar memberitahukan bahwa hari ini mereka menikmati kopi di tempat tertentu. Kami selalu terbuka dalam berbagai hal, jadi tidak pernah memendam dalam hati ketika memiliki keinginan, apalagi sekadar keinginan untuk menyesap kopi sambil mengobrol.

Karena ritual menyeruput kopi bersama sambil bekerja di warung kopi, kami sering mengabari ketika akan tugas ke luar kota sehingga kalau seorang di antara kami absen, semuanya bisa memaklumi. Tapi ini bukan sebuah kewajiban. Hanya sekadar membagi informasi saja. Saya sering melakukan itu, sahabat kami lainnya juga sama. Belakangan, karena saya sudah tidak pernah lagi ke luar kota, saya lebih sering bekerja di warung kopi.

Apakah saya melupakan sahabat ketika sibuk? Menurut saya, para sahabatlah yang paling berkompeten menilainya. Kata Ali bin Abi Thalib, jangan menceritakan tentang diri sendiri sebab orang yang mencintai kita tidak membutuhkannya sedangkan orang yang membenci tidak mempercayainya. Ada kalanya kita memang harus tenggelam dalam kesibukan. Di lain waktu, keluarga dan sahabat berada di urutan pertama dan pekerjaan berada di urutan di bawah. Masing-masing mendapatkan porsi waktu yang sesuai dan proporsional tanpa perlu membandingkan lebih penting sahabat atau pekerjaan, karena kedua hal itu tidak dapat dibandingkan.

Namun ketika sahabat membutuhkan—terlepas ia menyampaikannya langsung atau tidak—seorang sahabat harus ada di samping. Sahabat seperti pelita dalam kegelapan, yang memberikan secercah cahaya agar kita tidak tersesat dalam melangkah.[]

Lhokseumawe, 17 September 2018





Badge_@ayi.png


follow_ayijufridar.gif

Sort:  

Aneka photo dalam berbagai moment dan kegiatan,... memang sungguh menarik dan yang jadi perhatian saya dalam tulisan kali ini adalah dimana photo nya sama bapak #Danrem, jarang-jarang bisa mendapatkan kesempatan seperti ini untuk semua orang,....
sukses selalu

Foto lama bersama Pak Agus ketika beliau masih menjadi Danrem 011/Lilawangsa @helmibireuen. Ketika masih aktif wartawan, sering jumpa beliau.

Kopi dan warkop membuat silaturahim lebih lancar bg. :)

Posted using Partiko Android

Benar sekali @midun. Aroma persahabatan dalam kopi, hehehehe....

Setuju bang, keduanya berjalan secara proporsional saja tanpa harus membanding-bandingkannya..

Soalnya keduanya memang berbeda kepentingan @ayuramona...

Coin Marketplace

STEEM 0.37
TRX 0.12
JST 0.040
BTC 70162.45
ETH 3540.43
USDT 1.00
SBD 4.79