Tidak Semua Yang Pahit Itu Racun
Perjalan hidup telah membawa kita ke dalam berbagai kronologi kehidupan, semua orang setidaknya pernah terjerumus ke dalam lembah kotor yang menyesatkan. Dari sederet kejadian tersebut kita hanya menyisakan dosa, sebuah ulah syaitan yang sangat merugikan umat manusia.
Namun tentu saja semua akan ada obatnya, tinggal bagaimana kita memposisikan diri sehingga mau menerima dan mengakui atas semua kesalahan-kesahalan yang telah kita kerjakan.
Adalah taubat satu-satunya jalan menuju kebersihan, kebersihan dari lembah hitam akibat ulah dan kebatuan hati kita sendiri. Pertanyaannya, kenapa orang-orang sangat sulit bertaubat dan kembali ke jalan Tuhan?
Sulitnya menerima nasihat dari orang lain bahkan dari pembuka agama sekalipun adalah salah satu jawaban dari pertanyaan di atas. Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena sebagian orang menganggap sesuatu yang pahit itu adalah racun.
Benar! Nasihat itu terkadang sangat pahit bila itu kita dengar dan kita telan mentah-mentah, tak ubahnya ketika seseorang dilolohkan obat secara paksa ke dalam mulutnya, pasti akan terasa pahit. Hal ini tentu akan berbeda bila sebutir obat yang pahit diminum oleh dirinya sendiri.
Lalu, kenapa sebutir obat itu akan terasa sangat pahit bila orang lain yang melolohkan ke dalam mulut kita? Karena merasa diri tidak sakit, andai saja tubuh kita ini sakit tentu saja pahitnya obat tidak begitu terasa karena kita membutuhkannya.
Begitu pula dengan seseorang yang keberatan bila ada yang menasihatinya, hal ini karena seseorang tersebut merasa dirinya baik-baik saja alias merasa diri tidak bersalah. Sangat disayangkan!
Jika saja kita bisa bijak mengoreksi diri kita sendiri, pasti kita akan sering kali menemui kesalahan demi kesalahan kita sendiri. Jika kesalahan itu ibarat penyakit, maka kita membutuhkan suatu obat untuk menyembuhkannya. Nasihat adalah obat kita sehingga membuka jalan menuju pintu taubat.
Karenanya, kita sepatutnya sadar jika tidak semua yang pahit itu adalah racun. Bukankah sudah banyak bukti jika ternyata sesuatu yang manis lebih tidak menyehatkan. Sudah saatnya kita menerima sebuah kepahitan bila seandainya dengan itu akan memberi kita cahaya di dalam kegelapan.
Posted from my blog with SteemPress : http://ayuramonablog.epizy.com/2018/10/14/tidak-semua-yang-pahit-itu-racun/