Oase Ramadan # 17: Menjadi Intan atau Arang?

in #life6 years ago

OASE RAMADAN.jpg
Design by @hayatullahpasee


Kadang-kadang saya khilaf, ketika ada sesuatu yang mengganjal di hati tergelitik ingin berbagi pada orang lain. Khususnya pada orang-orang yang saya anggap dekat dan punya tempat di hati. Sebenarnya tujuan ingin bercerita itu bukan untuk mentransfer masalah, tapi memang benar-benar berharap agar mendapatkan solusi, mendapat saran-saran yang positif.

Usai bercerita tak jarang saya menyesal sendiri. Jadi terpikir, duh, kenapa malah jadi curcol pada manusia, ya? Mengapa saya tidak curhat pada Allah Swt. saja. Bukankah Allah itu Maha Mengetahui segalanya? So pasti Allah juga mengetahui apa yang sedang terjadi pada saya, sehingga mengadu pada Allah tentu lebih tepat.

Curhat pada Allah, berarti hanya Allah saja yang tahu masalah kita, hanya Allah yang mengetahui betapa lemahnya kita sebagai makhluk. Di hadapan Rabb, kita tidak perlu jaim dan tidak perlu susah-susah menyusun kosakata untuk memulai sebuah kalimat. Tidak perlu repot-repot membuat kronologi cerita, karena Allah sudah tahu dari A-Z tentang kita. Tidak perlu merasa tidak nyaman dan was-was, khawatir cerita tersebut akan berpindah kepada orang lain.


intan.jpg
Ilustrasi


Saya juga kerap lupa, suatu masalah ketika diceritakan kepada sembarang orang berpeluang semakin besar. Bukannya jadi ringan beban di hati, bisa jadi malah tambah berat. Bukan hanya itu, bukan tidak mungkin pengaruhnya untuk diri sendiri juga tidak baik. Misalnya kita akan dinilai sebagai pribadi yang labil, pengeluh, manja, atau berbagai sifat negatif lainnya. Padahal, kita punya zikir yang dahsyat yaitu la haula wa la quwwata illa billah. Artinya tiada daya dan upaya melainkan hanya dengan kekuatan Allah Swt.

Yang namanya hidup di dunia, siapa sih yang tidak punya masalah. Semua orang punya, dan karena masalah-masalah itu pula kita jadi tertempa. Idealnya menjadi pribadi-pribadi yang lebih tangguh, kuat, mampu mencari solusi, dan selalu berpikir rasional. Dan selalu meyakinkan diri bahwa Allah tidak akan membebani hamba-Nya dengan ujian yang berat, dengan beban yang tak sanggup dipikulnya. Itulah janji Allah dalam surat Al-Baqarah: 286.

Saya kembali teringat pada ceramah motivasi yang pernah disampaikan Bu Maria Guntur Gunawan. Ia bercerita tentang perbedaan arang dan intan. Keduanya sama-sama berasal dari unsur karbon tetapi dari segi nilai dan harga, keduanya sangat jauh. Bagai bumi dan langit. Sekilo arang barangkali hanya beberapa ribu saja, sedangkan satu karat intan bisa mencapai ratusan juta rupiah.


tlp.jpg
Ilustrasi


Lantas, apa yang membuat perbedaan begitu jauh di antara keduanya? Yaitu pada proses penempaannya. Untuk menghasilkan intan yang berkualitas, mengalami proses pembakaran yang berulang-ulang, kemudian dikikis berkali-kali, dibuang unsur-unsur yang tidak bermanfaat, sehingga membentuk sudut-sudut indah yang mengeluarkan kilau cahaya.

Setelah melewati proses yang lama itu, sebongkah mineral yang tadinya begitu besar, menjadi benda kecil mungil yang kita kenal sebagai berlian namun memiliki keindahan tak terkatakan. Diperebutkan oleh para kolektor batu mulia. Bertengger di jari-jemari cantik nan indah, bertengger di mahkota-mahkota para ratu dan raja. Sementara arang?

Setiap kita idealnya bisa menjadi intan, asal saja mau membayar harganya. Siap ditempa. Baik secara fisik maupun secara psikologis. Mau merasakan sakitnya, agar kita tahu artinya bersyukur ketika diberikan berbagai kenyamanan dan kelapangan. Masalah-masalah yang kita hadapi idealnya membuat kita menjadi lebih bijaksana, menjadikan hati kita lebih lembut, menjadi pribadi yang lebih pemaaf, dan selalu berprasangka baik kepada Allah Swt. Karena sejatinya Allah itu lebih dekat dari urat leher kita sendiri.

Tulisan ini adalah pengingat diri sendiri yang masih sering lalai, masih sering merasa seolah-olah cuma saya saja yang banyak masalah, seolah-olah sudah tak ada lagi jalan keluar, seolah-olah paling menderita, cerminan betapa kerdilnya saya sebagai manusia. Ampuni hamba ya Rabb.[]

Sort:  

Postingan yang bagus, sangat setuju dengan ihan

Sependapat, Ihan. Kadang menceritakan atau curhat kepada orang lain bukannya mendapatkan solusi, lebih baik pikirkan tujuh kali lagi. Namun terkadang dipandang dari segi psikologis, berbagi cerita pada orang yang tepat bisa juga meringankan sedikit beban di dalam hati. Tinggal dipilah pilih saja mana yang sebaiknya disimpan sendiri/direnungkan sendiri, mana yang bisa dibagi.

Terima kasih reminder-nya ya.

Get your post resteemed to 72,000 followers. Go here https://steemit.com/@a-a-a

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64275.02
ETH 3139.81
USDT 1.00
SBD 4.14