Oase Ramadan #24: Oase Ramadan Selesai, Dakwah Tetap Berlanjut

---

Design by @hayatullahpasee

---

Saya lega, tantangan Ramadan yang saya lakukan tandem bersama @hayatullahpasee akhirnya selesai malam ini meski tertatih-tatih. Beberapa malam terpaksa bolong karena sejumlah alasan. Bagi saya pribadi ini pencapaian luar biasa. Tantangannya bukan cuma soal siapa di antara kami yang tulisannya lebih banyak, tetapi juga bagaimana menaklukkan rasa malas dan kebuntuan ide.

Belum lagi muncul gejolak batin, antara ingin menuliskan oase atau topik lain yang menurut saya tak kalah seru. Setiap kali perasaan itu muncul saya selalu menekankan pada diri sendiri bahwa Ramadan ini cuma ada sekali dalam setahun, jadi harus diprioritaskan. Topik lain bisa dituliskan di banyak kesempatan lain.

Tantangan lain yang juga saya rasakan yaitu saya merasa tidak pantas menuliskan topik religi. Berkali-kali saya bercermin pada diri sendiri. Saya ini masih sering melakukan kesalahan, memiliki banyak kekurangan, mungkin juga sikap yang masih jauh dari nilai-nilai yang kita anut sebagai seorang muslim. Jangan sampai apa yang saya tulis nantinya justru bertolak belakang dengan kelakuan saya. Saya pasti akan merasa sangat bersalah.

Tetapi Hayat partner yang luar biasa, dia selalu bisa membuat saya percaya diri dan tetap semangat dengan ide awal kami. "Sampaikanlah walau satu ayat yang kamu tahu," nasihat Hayat suatu malam saat kami berdiskusi tentang satu topik.

Saya kerap berdiskusi dengan Hayat, karena saya yakin pemahaman agamanya jauh lebih banyak. Kadang-kadang pertanyaan saya terlalu sepele dan remeh-temeh, tetapi Hayat menjawabnya dengan serius. Ia selalu menekankan, jangan sampai karena hal negatif yang ada dalam diri kita menghalangi niat kita untuk berbagi hal positif. Justru kata Hayat, kita harus berpikir terbalik, karena hal positif yang kita sebarkan, semoga saja hal negatif dalam diri kita ikut menyusut.

Sejatinya apa yang kami (saya) sampaikan melalui serial ini adalah cara untuk mengingatkan diri sendiri. Karena lupa adalah sifat alamiah manusia maka kami mencatatnya agar bisa dibaca berulang-ulang. Jika ada satu dua pembaca yang merasa mendapatkan energi positif dari tulisan-tulisan itu, bonus bagi kami sebagai penulis.

Sejujurnya saya mulai menikmati menulis konten-konten yang sesuai untuk tema Oase Ramadan. Tantangan ini membuat saya semakin produktif di bulan puasa, setiap malam nyaris tak tenang sebelum menekan tombol post di dashboard. Pikiran saya selalu dipenuhi tanda tanya, mau tulis apa? Mau tulis apa? Setiap bepergian saya semakin suka mengamati apa yang terjadi di sekitar, barangkali ada yang menarik untuk ditulis.

Dan sekarang Ramadan telah berakhir, itu artinya Oase Ramadan juga selesai. Tapi bagaimana dengan misi kami yang ingin menebar nilai-nilai positif (religi) di jagat Steemit? Kami sepakat untuk tetap melanjutkannya, soal bagaimana bentuk dan caranya, itu terserah kreativitas masing-masing. Yang pasti dakwah tetap harus berlanjut.

Melalui postingan ini saya juga ingin berterima kasih kepada rekan-rekan yang telah memberikan komentar atau upvote, semua itu membuat saya tambah bersemangat. Namun harapan tertinggi saya adalah reward yang diberikan langsung oleh Allah. Semoga ini menjadi pemberat amal baik saya kelak di akhirat.

Alkhususan untuk rekan tandem saya, syukriya ya Akhi, semoga kita bisa terus bekerja sama untuk karya-karya yang lain. Mimpi-mimpi kita. Jangan lupa, oase ini tak selesai sampai di sini. Semoga kita bisa mewujudkannya menjadi sesuatu yang lebih besar lagi. Ah ya, satu lagi, saya ingin terbang dan cappucino cincau itu.[]