Momentum Bulan Ramadhan

Photo by Grace Zhu on Unsplash
Satu kali saya pernah menulis tentang kembali ke titik nol, tentang pentingnya diam dan berhenti sejenak untuk merenung dan mengumpulkan kembali energi yang telah terkuras dalam menjalani hidup.

Sebentar lagi Ramadhan hadir, tidak terlalu lama, hanya satu bulan, kemudian Ramadhan akan kembali pergi. Rasa senang menyambut bulan ini merupakan sebuah keharusan. Mengingat keutamaan-keutamaan yang ada di dalamnya.

Teringat akan target-target Ramadhan tahun lalu yang tidak sepenuhnya tercapai dan tidak maksimal, tentang amalan-amalan yang sedikit sekali, tentang kewajiban-kewajiban yang sering kali lalai dikerjakan.

Ramadhan kali ini, ingin sekali rasanya menghabiskan lebih banyak waktu bersama Al-quran, membaca, mengkaji mungkin menghafal surat-surat yang telah hilang, lama sudah hati berpaling meninggalkan kalam suci, panduan dan manual kehidupan seorang muslim, yang semakin hari semakin besar fitnah hidup yang harus dihadapi.

Semoga Ramadhan kali ini dapat menjadi momentum untuk kembali bercengkrama dengan Al-quran. Jika dulu terlalu sering menghabiskan waktu di cafe-cafe, semoga Ramadhan kali ini, Mesjid menjadi tempat yang paling sering ditempati, sembari menbaca kalam ilahi dan membersihkan diri. Dengan harapana, momentum ini menjadi momen untuk kembali ke titik nol. Saat untuk kembali mendekatkan diri kepada pencipta jagad raya, sekaligus menjadi sarana pembersihan jiwa baik lahir maupun bathin.

Selamat menjalankan Ibadah Puasa bagi para Steemian yang berpuasa di manapun berada. Tetap semangat dalam bersteemit dan Insyaallah, bulan ini khatam Al-Quran.