Kepulangan Yang dinanti di Hari yang Fitri

in #life6 years ago (edited)

" Bergema suara takbir di angkasa, selembut bayu meresap ke dalam jiwa, betapa hatimu terharu, menyambut anakmu kembali. Terbayang senyuman di wajah nan sepi, pulangnya anakmu di pagi yang murni, kasihmu seharum kasturi, melambai anakmu kembali ".

image

Momentum lebaran merupakan saat-saat yang dinantikan oleh seluruh umat muslim diseluruh dunia. Hari yang mulia dengan penuh berkah itu menjadi sangat sakral dengan segala aktifitas yang membahagiakan. Dengan segala harapan tanpa ada duka dan air mata.

Namun ada duka disebalik itu semua ada kisah pilu yang harus dirasakan oleh sebahagian orang dalam menghadapi hari yang indah tersebut.

Berkumpul dengan sanak keluarga adalah hal yang paling utama untuk saling datang maaf bermaafan. Namun apa jadinya jika momen tersebut menjadi hampa tanpa hadirnya orang-orang yang di cintai.

Merantau adalah sesuatu yang lumrah dalam kehidupan didunia ini, terkadang rela meninggalkan ayah bunda dan sanak keluarga untuk pergi mencari nafkah ketempat lain demi mendapatkan penghidupan yang lebih.

image

Banyak anak bangsa mengadu nasib dengan merantau keluar negeri baik ilegal atau pun resmi ada juga yang pergi hanya sekedar mencari ilmu dengan bersekolah di luar disana. Tinggallah ayah bunda menanti asa dikampung halaman tercinta.

Terkadang kehidupan diluar negeri tidak seindah yang dimimpikan dan tidak semudah yang diceritakan. Pulang kampung setahun sekali adalah hal yang sangat dirindukan, bertemu ibu bapa, sanak keluarga dan sahabat, namun apa daya bila harapan itu tidak tercapai.

Kehidupan sebagai perantau yang penuh tantangan dan rintangan serta penuh problema membuat sang perantau terpaksa untuk tidak bisa pulang walaupun disaat momen yang indah ini.

Walaupun hati menjerit air mata yang berlinangan karena rindu akan kampung halaman, rindu akan sujud dikaki ibu bapa, tetapi terpaksa harus menahan keperitan didada.

image

Bukan maksud melupakan mereka, tidak ada niat menyia-nyiakan harapan mereka. Dikarenakan keadaan yang terpaksa membuat keinginan hati tertunda. Faktor ekonomi menjadi masalah utama, masalah hukum terkadang menjadi masalah yang kedua.

Bagi perantau yang mengalami hal seperti ini, momen lebaran merupakan sebuah pukulan mental yang berat, ada sebahagian perantau yang nekad untuk melakukan hal-hal yang melanggar hukum demi bisa pulang. Terkadang ada yang harus kehilangan nyawa karena menempuh jalan ilegal.

Bagi ibu bapa yang anaknya jauh dirantau, kepulangan anaknya merupakan hal yang paling dinantikan, anak-anak yang membuat mereka bahagia dihari tua, mereka berharap bisa melihat dan memeluk anaknya sebelum nyawa terpisah dari raganya.

image

Namun harapan yang dinantikan setahun sekali untuk bersua pupus. Dihari yang dinantikan anak-anaknya tak kunjung datang. Air mata dan kekecewaan menghiasi hari bahagia itu, seandainya lebaran dapat ditunda mungkin harapan mereka bisa tercapai.

Namun waktu terus berjalan, semua harapan tinggal harapan kesedihan dan keperitan mereka hadapi, mungkin tahun depan anak-anaknya kembali. Hanya doa dan linangan airmata menjadi teman dihari mulia, mereka berharap agar-agar anak-anaknya diberi bahagia.

Sumber gambar : [1,2, 3, 4]

Sort:  

Hidup kitapun didunia ini juga diibaratkan sebagai merantou , banyak bekal yang kita bawa pulang maka bahagialah kita akan tetapi apabila selama diperantauan kita tidak mempergunakan waktu sebaik mungkin maka kesusahan akan datang karna kita tidak memiliki apa apa...

Iya, bisa diibaratkan demikian juga @arbent44k, hidup ibarat musafir diperantauan, didunia adalah persinggahan sementara sebelum mencapai akhirat.

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.11
JST 0.032
BTC 62062.59
ETH 3002.04
USDT 1.00
SBD 3.77